pada saat itu sekitar pukul 22.00 wib
"okeee... Bapak Handoko, total semuanya Empat Juta empat ratus ribu rupiah!" ujar Ibu kasir seraya menyodorkan bukti kwitansi untuk keseluruhan biaya operasi persalinan isteri saya.
"Saya ke ATM dulu bu Ya? kebetulan yang ada sekarang kurang, hanya ada sekitar tiga jutaan?" ujarku
kemudian saya baru akan bergegas pergi untuk mengambil uang yang di maksud. Ibu kasir yang baik hati tadi seraya memanggil saya kembali dan berkata:
"Pak Handoko, ngambil uangnya jangan di rumah ya?" ketusnya
(dalam hati saya padahal saya katakan bahwa saya mau ambil uang di ATM)
kemudian saya balik badan menuju ibu kasir tersebut
"tadikan saya bilang mau ke ATM ambil uang?. kalau memang di sini ada mesin gesek boleh!", ujarku agak ketus.
"tidak ada pak!", katanya
dalam hati penasaran, agar tidak ada buruk sangka di antara kita, saya balik menanyakan perihal yang di maksud.
"memang kenapa bu?" ujarku
"nggak soalnya banyak yang pulang ke rumah", ujarnya
ah! saya tahu apa yang di maksud ibu kasir yang baik hati ini.
kemudian saya bergegas pergi keluar gedung. saya tidak mau berlama-lama karena isteri saya baru akan di bawa ke ruang perawatan kalau sudah di bayar tunai.
agak lama memang karena anjungan tunai mandiri di situ sudah tidak bisa tarik uang, padahal ada dua mesin. sialnya dua-duannya lagi, padahal tidak kurang dari sekitar 2 jam lalu saya tarik di sana sebanyak tiga juta rupiah. waduh nggak ada jalan lain terpaksa saya ke anjungan tunai BCA. akhirnya kena 4 kali gesekan, karena paling besar adalah lima ratus ribu rupiah.
setelah cukup saya bergegas untuk membayar tunai biaya persalinan, supaya isteri saya tercinta bisa segera tidur untuk istirahat.
saya perhatikan agak lama juga dia prosesnya. padahal tadi sudah menyebutkan nilai nominal pembayarannya. padahal tinggal print gitu, keliatannya agak grogi dia, saya perhatikan memasang kertas pada mesin print sampai berkali-kali salah bahkan jatuh dan agak sayup saya dengar umpatan dari mulutnya.
ini merupakan bagian dari episode perjalanan kami ke rumah sakit dari mulai RSUD Depok dan akhirnya nyasar ke rumah sakit ini. tiga rumah sakit kami sambangi alasannya dokternya tidak ada!
Tapi semua terobati
dengan hadirnya buah hati
Tak perlu berkecil hati
sabar dan berdoa setiap hari
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H