Mohon tunggu...
Handoko Aji
Handoko Aji Mohon Tunggu... wiraswasta -

pengrajin, tukang gambar, internet marketing, M/E, sedang belajar menulis. fortofolio saya ada di http://www.handokoaji.wordpress.com/ dan http://www.acrylicpainting.blogspot.com/

Selanjutnya

Tutup

Catatan

beginilah nasib orang miskin!

6 Juni 2011   17:17 Diperbarui: 26 Juni 2015   04:48 365
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

pada saat itu sekitar pukul 22.00 wib

"okeee... Bapak Handoko, total semuanya Empat Juta empat ratus ribu rupiah!" ujar Ibu kasir seraya menyodorkan bukti kwitansi untuk keseluruhan biaya operasi persalinan isteri saya.

"Saya ke ATM dulu bu Ya? kebetulan yang ada sekarang kurang, hanya ada sekitar tiga jutaan?" ujarku

kemudian saya baru akan bergegas pergi untuk mengambil uang yang di maksud. Ibu kasir yang baik hati tadi seraya memanggil saya kembali dan berkata:

"Pak Handoko, ngambil uangnya jangan di rumah ya?" ketusnya

(dalam hati saya padahal saya katakan bahwa saya mau ambil uang di ATM)

kemudian saya balik badan menuju ibu kasir tersebut

"tadikan saya bilang mau ke ATM ambil uang?. kalau memang di sini ada mesin gesek boleh!", ujarku agak ketus.

"tidak ada pak!", katanya

dalam hati penasaran, agar tidak ada buruk sangka di antara kita, saya balik menanyakan perihal yang di maksud.

"memang kenapa bu?" ujarku

"nggak soalnya banyak yang pulang ke rumah", ujarnya


ah! saya tahu apa yang di maksud ibu kasir yang baik hati ini.


kemudian saya bergegas pergi keluar gedung. saya tidak mau berlama-lama karena isteri saya baru akan di bawa ke ruang perawatan kalau sudah di bayar tunai.

agak lama memang karena anjungan tunai mandiri di situ sudah tidak bisa tarik uang, padahal ada dua mesin. sialnya dua-duannya lagi, padahal tidak kurang dari sekitar 2 jam lalu saya tarik di sana sebanyak tiga juta rupiah. waduh nggak ada jalan lain terpaksa saya ke anjungan tunai BCA. akhirnya kena 4 kali gesekan, karena paling besar adalah lima ratus ribu rupiah.

setelah cukup saya bergegas untuk membayar tunai biaya persalinan, supaya isteri saya tercinta bisa segera tidur untuk istirahat.

saya perhatikan agak lama juga dia prosesnya. padahal tadi sudah menyebutkan nilai nominal pembayarannya. padahal tinggal print gitu, keliatannya agak grogi dia, saya perhatikan memasang kertas pada mesin print sampai berkali-kali salah bahkan jatuh dan agak sayup saya dengar umpatan dari mulutnya.


ini merupakan bagian dari episode perjalanan kami ke rumah sakit dari mulai RSUD Depok dan akhirnya nyasar ke rumah sakit ini. tiga rumah sakit kami sambangi alasannya dokternya tidak ada!


Tapi semua terobati

dengan hadirnya buah hati

Tak perlu berkecil hati

sabar dan berdoa setiap hari

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun