Mohon tunggu...
HANDI WIYONO
HANDI WIYONO Mohon Tunggu... Mahasiswa - sederhana itu penting

mahasiswa dan analis

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Diklat Wawasan Kebhinekaan Global (WKG) PPG Prajabatan Glombang 1 Tahun 2023 Universitas Negeri Malang

13 Januari 2024   20:28 Diperbarui: 13 Januari 2024   20:36 264
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Permainan dimulai dengan mahasiswa mengacak kartu. Setiap mahasiswa mengambil kartu 3 yang kemudian dilihat 1, hasil dari yang dilihat akan di taruh di kerentanan/ ancaman/ resiko sesuai dengan kartu yang didapat, selanjutnya dengan mengambil 1 kartu dan melihat kartu tersebut dan disesuaikan dengan kerentanan/ancaman/atau resiko. Selanjutnya mahasiswa mengambil 1 kartu dan dibuang. Permainan tersebut dilakukan sampai kartu habis, sehingga nanti akan diperoleh jumlah kartu kerentanan x jumlah kartu ancaman = hasil. Hasil dari perkalian tersebut dibagi dengan jumlah kartu resiko. Dalam hal ini, hasil yang diperoleh merupakan rentang jumlah dari resiko kerentanan dan ancaman yang dihasilkan. Maka dari itu, permainan yang telah dilakukan menunjukkan bahwasanya semakin banyak kerentanan yang ada, maka akan menjadi salah satu ancaman bagi sekolah, begitupun sebaliinya semakin banyak ancaman yang muncul, hingga melebihi kapasitas sekolah, maka resiko hancurnya kebhinekaan di sekolah akan semakin besar. Solusi terbaiknya adalah menghidupkan kembali rasa toleransi di lingkungan sekolah untuk mencegah adanya kerentanan dan meminimalisir ancaman.

dokpri
dokpri

Serangkaian kegiatan Diklat Wawasan Kebhinekaan Global (WKG) telah menambah rasa cinta, bangga, dan menghargai akan suatu keberagaman yang ada dalam diri sendiri maupun yang ada di lingkungan sekitar. Melalui kegiatan diklat tersebut diharapkan dapat calon guru juga mampu menumbuhkan sikap toleransi, saling menghargai dan menghormati perbedaan yang ada pada diri peserta didik di masa depan. Apabila toleransi telah menjadi budaya pada lingkungan pendidikan, maka sekolah yang aman, nyaman, dan damai akan terwujud.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun