Mohon tunggu...
SHALSABILLA PUTRI HANDINI
SHALSABILLA PUTRI HANDINI Mohon Tunggu... Mahasiswa - UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

Mahasiswa Jurusan Bimbingan dan Konseling Fakultas Ilmu Pendidikan dan Psikologi Universitas Negeri Semarang

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Menggali Potensi Karir Sebagai Konten Kreator: Analisis Melalui Teori Anne Roe dan Tipe Kepribadian

6 Agustus 2024   12:53 Diperbarui: 6 Agustus 2024   12:55 113
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Dalam era digital yang terus berkembang, menjadi konten kreator telah menjadi salah satu pilihan karir yang semakin populer, terutama di kalangan generasi muda. Dengan berbagai platform media sosial yang tersedia, individu memiliki kesempatan untuk mengekspresikan diri, berbagi pengetahuan, dan membangun komunitas secara luas. Namun, apa yang mendorong seseorang untuk memilih jalur karir ini? Bagaimana kita bisa memahami motivasi di balik keputusan ini dari sudut pandang psikologi?

Artikel ini akan mengeksplorasi pilihan karir sebagai konten kreator melalui pandangan 5 teori Anne Roe dan Teori Tipe Kepribadian (Theory of Work Adjustment, TWA). Dengan memahami kebutuhan psikologis dan kesesuaian antara individu dan lingkungan kerja mereka, kita dapat memperoleh wawasan yang lebih dalam tentang faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan untuk menjadi konten kreator. Mari kita telusuri lebih lanjut bagaimana teori-teori ini dapat memberikan perspektif yang berharga dalam memahami fenomena ini.

Dalam era digital yang semakin maju, pilihan karir sebagai konten kreator bukan hanya sekadar tren sementara, tetapi menjadi kebutuhan mendalam individu untuk mengekspresikan diri dan berinteraksi dengan khalayak umum. Seiring dengan perkembangan teknologi dan akses yang semakin mudah ke platform digital, profesi ini memberikan ruang bagi individu untuk berbagi kreativitas, ide, dan pengalaman mereka dengan audiens yang lebih luas. 

Anne Roe, seorang psikolog Amerika yang terkenal dengan teorinya tentang pilihan karir, berpendapat bahwa pilihan karir seseorang sangat dipengaruhi oleh kebutuhan psikologis yang terbentuk sejak masa kanak-kanak. Roe mengklasifikasikan karir ke dalam delapan kelompok utama: layanan, bisnis, organisasi, teknologi, luar ruang, sains, budaya, dan seni serta hiburan . Konten kreator jelas termasuk dalam kelompok seni dan hiburan.

Dari sudut pandang teori Anne Roe, pilihan ini sering kali bermula pada kebutuhan psikologis yang terbentuk sejak masa kecil, seperti kebutuhan akan pengakuan dan ekspresi diri. Sementara itu, Teori Tipe Kepribadian (TWA) menekankan pentingnya kesesuaian antara individu dan lingkungan kerja mereka, yang dalam hal ini, konten kreator yang sukses adalah mereka yang mampu menyeimbangkan kebutuhan pribadi dengan tuntutan pekerjaan yang dinamis dan kreatif. Oleh karena itu, menjadi konten kreator adalah pilihan karir yang tidak hanya memenuhi aspek finansial, tetapi juga kebutuhan psikologis dan kepuasan pribadi yang mendalam.

Pertama, teori Anne Roe menyoroti bahwa pilihan karir seseorang sangat dipengaruhi oleh pengalaman masa kecil dan hubungan dengan orang tua. Pengalaman masa kecil yang positif, seperti dukungan dari orang tua dalam mengeksplorasi minat dan bakat, dapat memainkan peran penting dalam membentuk aspirasi karir. Konten kreator yang sukses sering kali memiliki latar belakang yang mendorong kreativitas dan ekspresi diri. 

Mereka mungkin tumbuh dalam lingkungan yang mendukung eksplorasi ide-ide baru dan memberikan ruang untuk berkreasi, sehingga sejak dini mereka sudah terbiasa dengan kebebasan untuk mencoba hal-hal baru dan mengekspresikan diri mereka secara bebas. Selain itu, pengalaman masa kecil yang melibatkan pujian dan pengakuan dari orang tua atau lingkungan sekitar dapat meningkatkan rasa percaya diri dan dorongan untuk terus berkarya.

Kebutuhan psikologis untuk diakui dan dihargai oleh orang lain juga dapat menjadi pendorong kuat dalam memilih karir ini. Konten kreator tidak hanya mencari penghasilan dari karya mereka, tetapi juga penghargaan, pengakuan, dan umpan balik positif dari audiens mereka. 

Hal ini sejalan dengan teori Roe yang menyatakan bahwa kebutuhan untuk diakui dan dihargai merupakan faktor penting dalam pilihan karir. Dengan memanfaatkan platform digital, konten kreator memiliki kesempatan untuk membangun komunitas yang menghargai karya mereka, memberikan umpan balik, dan menawarkan dukungan moral. Proses ini tidak hanya memenuhi kebutuhan psikologis mereka, tetapi juga memberikan motivasi tambahan untuk terus berkarya dan mengembangkan diri.

Kedua, Teori Tipe Kepribadian (TWA) menekankan pentingnya kesesuaian antara individu dan lingkungan kerja mereka. Konsep ini menyoroti bahwa kepuasan kerja dan keberhasilan karir sangat dipengaruhi oleh seberapa baik seseorang cocok dengan lingkungan dan tuntutan pekerjaannya. 

Konten kreator yang berhasil adalah mereka yang menemukan keseimbangan antara kebutuhan pribadi mereka untuk kreativitas dan ekspresi diri dengan tuntutan pekerjaan yang memerlukan inovasi dan interaksi dengan audiens. Dalam konteks ini, konten kreator harus memiliki kemampuan untuk beradaptasi dengan cepat terhadap perubahan tren dan teknologi, serta memiliki keterampilan komunikasi yang kuat.

Ketiga, menjadi konten kreator juga menawarkan fleksibilitas yang tidak selalu ditemukan dalam pekerjaan konvensional. Fleksibilitas ini memungkinkan individu untuk bekerja sesuai dengan ritme dan gaya hidup mereka sendiri, yang dapat meningkatkan kepuasan kerja dan kesejahteraan pribadi. Dari perspektif TWA, fleksibilitas ini dapat membantu individu menemukan kesesuaian yang lebih baik antara pekerjaan dan kehidupan pribadi mereka, yang pada gilirannya dapat meningkatkan produktivitas dan kreativitas.

Keempat, pilihan karir sebagai konten kreator juga mencerminkan perubahan dalam cara kita memandang pekerjaan dan karir. Di masa lalu, pekerjaan sering kali dilihat sebagai sesuatu yang stabil dan terstruktur. 

Namun, dengan kemajuan teknologi dan perubahan dalam dinamika pasar kerja, semakin banyak orang yang mencari karir yang memungkinkan mereka untuk mengekspresikan diri dan berkontribusi secara unik. Konten kreator adalah contoh nyata dari perubahan ini, di mana individu dapat membangun karir yang memadukan kreativitas, teknologi, dan interaksi sosial.

Kelima, dari sudut pandang psikologis, menjadi konten kreator dapat memberikan kepuasan yang mendalam karena memungkinkan individu untuk melihat dampak langsung dari pekerjaan mereka. Melalui interaksi dengan audiens, konten kreator dapat merasakan apresiasi dan pengakuan yang dapat meningkatkan rasa percaya diri dan kepuasan pribadi. Dengan demikian, pilihan karir ini tidak hanya menawarkan peluang finansial, tetapi juga memenuhi kebutuhan psikologis yang penting.

Dengan memahami perspektif Anne Roe dan Teori Tipe Kepribadian TWA, kita dapat lebih menghargai kompleksitas dan kedalaman pilihan karir sebagai konten kreator. Ini bukan hanya tentang popularitas atau keuntungan finansial, tetapi juga tentang memenuhi kebutuhan psikologis dan menemukan kesesuaian yang tepat antara diri mereka dan pekerjaan mereka.

Pilihan karir sebagai konten kreator dapat dilihat melalui lensa teori Anne Roe dan teori tipe kepribadian. Anne Roe menekankan pentingnya latar belakang keluarga dan pengalaman masa kecil dalam membentuk minat dan pilihan karir seseorang. Dalam konteks konten kreator, individu yang tumbuh dalam lingkungan yang mendukung kreativitas dan ekspresi diri cenderung lebih tertarik pada karir ini. 

Sementara itu, teori tipe kepribadian menunjukkan bahwa kepribadian seseorang juga memainkan peran penting dalam pemilihan karir. Konten kreator yang sukses sering kali memiliki tipe kepribadian yang ekstrovert, kreatif, dan inovatif. Mereka mampu beradaptasi dengan cepat terhadap perubahan tren dan teknologi, serta memiliki kemampuan untuk berkomunikasi dan berinteraksi dengan audiens mereka secara efektif.

Dengan memahami kedua perspektif ini, konselor karir dapat membantu individu mengeksplorasi potensi mereka sebagai konten kreator dan memberikan dukungan yang diperlukan untuk mencapai kesuksesan dalam bidang ini. Pilihan karir sebagai konten kreator bukan hanya tentang mengikuti tren, tetapi juga tentang menemukan keselarasan antara minat, kepribadian, dan pengalaman hidup seseorang.

Penulis

SHALSABILLA PUTRI HANDINI, mahasiswa Bimbingan dan Konseling Fakultas Ilmu Pendidikan dan Psikologi, Universitas Negeri Semarang

Edwindha Prafitra Nugraheni S.Pd., M.Pd., Kons., dosen Bimbingan dan Konseling Fakultas Ilmu Pendidikan dan Psikologi, Universitas Negeri Semarang

Rossi Galih Kesuma, S.Pd., M.Pd., dosen Bimbingan dan Konseling Fakultas Ilmu Pendidikan dan Psikologi, Universitas Negeri Semarang

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun