Ketiga, menjadi konten kreator juga menawarkan fleksibilitas yang tidak selalu ditemukan dalam pekerjaan konvensional. Fleksibilitas ini memungkinkan individu untuk bekerja sesuai dengan ritme dan gaya hidup mereka sendiri, yang dapat meningkatkan kepuasan kerja dan kesejahteraan pribadi. Dari perspektif TWA, fleksibilitas ini dapat membantu individu menemukan kesesuaian yang lebih baik antara pekerjaan dan kehidupan pribadi mereka, yang pada gilirannya dapat meningkatkan produktivitas dan kreativitas.
Keempat, pilihan karir sebagai konten kreator juga mencerminkan perubahan dalam cara kita memandang pekerjaan dan karir. Di masa lalu, pekerjaan sering kali dilihat sebagai sesuatu yang stabil dan terstruktur.Â
Namun, dengan kemajuan teknologi dan perubahan dalam dinamika pasar kerja, semakin banyak orang yang mencari karir yang memungkinkan mereka untuk mengekspresikan diri dan berkontribusi secara unik. Konten kreator adalah contoh nyata dari perubahan ini, di mana individu dapat membangun karir yang memadukan kreativitas, teknologi, dan interaksi sosial.
Kelima, dari sudut pandang psikologis, menjadi konten kreator dapat memberikan kepuasan yang mendalam karena memungkinkan individu untuk melihat dampak langsung dari pekerjaan mereka. Melalui interaksi dengan audiens, konten kreator dapat merasakan apresiasi dan pengakuan yang dapat meningkatkan rasa percaya diri dan kepuasan pribadi. Dengan demikian, pilihan karir ini tidak hanya menawarkan peluang finansial, tetapi juga memenuhi kebutuhan psikologis yang penting.
Dengan memahami perspektif Anne Roe dan Teori Tipe Kepribadian TWA, kita dapat lebih menghargai kompleksitas dan kedalaman pilihan karir sebagai konten kreator. Ini bukan hanya tentang popularitas atau keuntungan finansial, tetapi juga tentang memenuhi kebutuhan psikologis dan menemukan kesesuaian yang tepat antara diri mereka dan pekerjaan mereka.
Pilihan karir sebagai konten kreator dapat dilihat melalui lensa teori Anne Roe dan teori tipe kepribadian. Anne Roe menekankan pentingnya latar belakang keluarga dan pengalaman masa kecil dalam membentuk minat dan pilihan karir seseorang. Dalam konteks konten kreator, individu yang tumbuh dalam lingkungan yang mendukung kreativitas dan ekspresi diri cenderung lebih tertarik pada karir ini.Â
Sementara itu, teori tipe kepribadian menunjukkan bahwa kepribadian seseorang juga memainkan peran penting dalam pemilihan karir. Konten kreator yang sukses sering kali memiliki tipe kepribadian yang ekstrovert, kreatif, dan inovatif. Mereka mampu beradaptasi dengan cepat terhadap perubahan tren dan teknologi, serta memiliki kemampuan untuk berkomunikasi dan berinteraksi dengan audiens mereka secara efektif.
Dengan memahami kedua perspektif ini, konselor karir dapat membantu individu mengeksplorasi potensi mereka sebagai konten kreator dan memberikan dukungan yang diperlukan untuk mencapai kesuksesan dalam bidang ini. Pilihan karir sebagai konten kreator bukan hanya tentang mengikuti tren, tetapi juga tentang menemukan keselarasan antara minat, kepribadian, dan pengalaman hidup seseorang.
Penulis
SHALSABILLA PUTRI HANDINI, mahasiswa Bimbingan dan Konseling Fakultas Ilmu Pendidikan dan Psikologi, Universitas Negeri Semarang
Edwindha Prafitra Nugraheni S.Pd., M.Pd., Kons., dosen Bimbingan dan Konseling Fakultas Ilmu Pendidikan dan Psikologi, Universitas Negeri Semarang