Mohon tunggu...
Handi Aditya
Handi Aditya Mohon Tunggu... Penulis - Pekerja teks komersil. Suka menulis, walau aslinya mengetik.

Tertarik pada sains, psikologi dan sepak bola. Sesekali menulis puisi.

Selanjutnya

Tutup

Nature Artikel Utama

Ada Asuransi, Mengapa Paket Masih Dikemas "Lebay"?

19 Februari 2022   12:05 Diperbarui: 22 Maret 2022   18:12 778
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bagaimana dengan Indonesia?

Ada sekitar 4 raksasa ritel daring yang sekarang berkompetisi di negeri ini. Namun jika kita perhatikan, kampanye dari keempat raksasa tadi baru sebatas gimmick menebarkan promo diskon dan bebas ongkos pengiriman.

Saya belum menemukan adanya kampanye-kampanye yang sifatnya berangkat dari kesadaran menjaga lingkungan. Padahal jika ini menjadi komitmen para ritel tadi, baik pemasok barang maupun para konsumen akan lebih bertanggung jawab dalam aktivitas jual beli mereka.

Saya mengalami sendiri saat beberapa minggu lalu membeli telepon seluler via daring. Kemasan yang datang berlapis-lapis dari mulai kardus, lilitan bubble wrap, plastik luar, hingga terakhir lilitan lakban. Terlalu mubazir.

Padahal jika kita mengacu pada cara Amazon mengemas kirimannya, mereka menerapkan prinsip "bebas frustrasi". Artinya, setiap pengemasan dirancang untuk "bebas kemarahan" dari yang membukanya, namun tetap aman secara risiko kirim.

Alih-alih menggunakan lilitan bubble wrap seperti di Indonesia, Amazon lebih mengemas paketnya secara sederhana dengan kardus yang bisa dipakai ulang ataupun ditukarkan kembali ke transit hub milik Amazon.

Makin sedikit plastik, maka makin sedikit limbah dan emisi yang dihasilkan. Namun jika ini diadopsi di Indonesia, di mana mayoritas pengantaran paket dilakukan kurir melalui sepeda motor. Rasanya faktor keamanan jadi berkurang.

Dilansir dari pemberitaan cnnindonesia.com. Dalam sehari, satu kurir biasanya dibebankan minimal 80-an tujuan alamat kirim. Lelah sedikit saja, bisa membuat kurir lengah. Paket bisa saja terjatuh, rusak, atau bahkan hilang tanpa sengaja.

Kondisi ini jauh berbeda dengan di Amerika Serikat, di mana pengiriman paket dilakukan dengan mobil van, ataupun dengan kendaraan berjenis quadricycle. Hal ini membuat pengiriman menjadi jauh lebih aman sekalipun dengan kemasan minimalis.

Salah satu jenis kendaraan Quadricycle yang dipakai perusahaan logistik | Sumber: autocarindia.com
Salah satu jenis kendaraan Quadricycle yang dipakai perusahaan logistik | Sumber: autocarindia.com

Sebetulnya ada solusi sederhana, yang membuat kita bisa tetap berbelanja daring ria tanpa merasa bersalah pada lingkungan. Yakni dengan memanfaatkan fitur asuransi pengiriman pada tiap-tiap layanan belanja daring favorit.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun