Sepakbola juga merupakan pertarungan sengit di luar lapangan. Soal bagaimana orang-orang di dalamnya berkompromi pada hal-hal esensial, yang bahkan tak ada kaitannya dengan sepakbola sama sekali. Seperti politik, uang, atau bahkan ego.
Mengembalikan Allegri dan memberinya kesempatan membuat Juve bermetamorfosis lagi, ialah sikap ksatria dari Agnelli yang layak diapresiasi. Tak ada yang lebih pahit ketimbang menjilat ludah sendiri. Namun Agnelli mau melakukannya.
Keputusannya untuk melepas Fabio Paratici, salah satu orang kepercayaan Agnelli, juga jadi salah satu langkah paling rasional. Terlalu banyak racun yang terdeteksi di tubuh Juve, dan sekaranglah waktu yang tepat mendetoksifikasinya.
Hari ini Juventus telah memulai kembali proses metamorfosisnya. Kita semua tak pernah tahu, akan menjadi seperti apa Juve nantinya. Namun selagi mereka dibiarkan berproses secara alami, bukan tak mungkin, kita semua akan melihat Juventus yang benar-benar matang di penghujungnya.
Kita berhutang budi pada Juventus, yang telah dengan sangat baik mengajari kita, bahwa tak ada hal lain di dunia ini yang tak mungkin berkhianat, serta benar-benar bisa dipercaya; yakni proses. Sesuatu yang coba dilanggar prinsip-prinsipnya oleh Agnelli dan para pembisiknya, dua musim lalu.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H