Mohon tunggu...
E HandayaniTyas
E HandayaniTyas Mohon Tunggu... Dosen - Dosen

BIODATA: E. Handayani Tyas, pendidikan Sarjana Hukum UKSW Salatiga, Magister Pendidikan UKI Jakarta, Doktor Manajemen Pendidikan UNJ Jakarta. Saat ini menjadi dosen tetap pada Magister Pendidikan Program Pasca Sarjana Universitas Kristen Indonesia.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Guru Kaku Sudah Tak Laku

17 Februari 2022   21:11 Diperbarui: 17 Februari 2022   21:16 451
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Apa yang harus dilakukan agar proses belajar  dalam kondisi yang 'joyfull learning?' Jawabnya: (1) Untuk membantu ingatan peserta didik banyak digunakan beberapa symbol, nyanyian, dan puisi, yang menjadi 'jembatan keledai'. Jika berlangsung secara on line dapat ditempuh seperti potcast, film atau video dan sebagainya; (2) peserta didik lebih baik diajak turut memecahkan masalah atau studi kasus (case study) daripada hanya mendengarkan saja; (3) Peserta didik dilibatkan secara aktif dalam eksperimen dengan membicarakannya, memikirkannya dan menerapkannya pada dunia nyata di sekitar mereka akan hal-hal yang aktual -- kontekstual -- faktual; (4) Kegiatan pembelajaran sebaiknya dikembangkan berdasarkan urutan pada setiap pengalaman berdasarkan proses belajar sebelumnya.

Adapun manfaat joyfull learning adalah bahwa dengan joyfull learning maka akan terbentuk adanya relasi pribadi yang dilandasi oleh 'kasih sayang'. Landasan ini terwujud dalam bentuk perhatian, menanggapi kebutuhan peserta didik secara tepat, bahkan sebelum mereka memintanya. Kemudian bagaimana pula membuat keadaan menjadi joyfull learning? Jawabnya adalah ada beberapa model pembelajaran yang dapat membuat keadaan menjadi joyful learning, antara lain: (1) Diskusi interaktif; (2) Kerja kelompok; (3) Model IODE (Intake -- Organization -- Demonstration -- Expression). Hasilnya, peserta didik dapat mengembangkan kreativitasnya dalam mengembangkan pengetahuan, sikap, nilai, prestasi, dan perilaku yang bertanggungjawab.

Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa pendekatan JLM (Joyfull Learning Model) merupakan salah satu pendekatan dalam pembelajaran yang mendukung pengembangan berpikir kreatif dan menciptakan suasana belajar yang menyenangkan. Model-model pembelajaran yang menyenangkan dan menarik perhatian peserta didik diharapkan  dapat membahagiakan (enjoy), tidak 'kaku' karena cara mengajar yang 'kaku' sudah 'tidak laku!'.

Jakarta, 17 Februari 2022

Salam penulis: E.Handayani Tyas;Universitas Kristen Indonesia -- tyasyes@gmail.com

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun