Mohon tunggu...
E HandayaniTyas
E HandayaniTyas Mohon Tunggu... Dosen - Dosen

BIODATA: E. Handayani Tyas, pendidikan Sarjana Hukum UKSW Salatiga, Magister Pendidikan UKI Jakarta, Doktor Manajemen Pendidikan UNJ Jakarta. Saat ini menjadi dosen tetap pada Magister Pendidikan Program Pasca Sarjana Universitas Kristen Indonesia.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Di Sini Tantangan - Di Sana Peluang

11 Desember 2021   21:20 Diperbarui: 11 Desember 2021   21:32 66
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Menengok ke belakang -- kita belajar dari pengalaman; menatap ke depan -- kita menjemput harapan. Tidak semua orang mempunyai kesempatan untuk merenda hari depan, maka mulai lakukan yang terbaik (mulai dari diri sendiri), jadilah pekerja yang kreatif, sebisanya lulus sekolah tidak lalu mencari kerja tetapi menciptakan lapangan kerja, misalnya menjadi wirausaha, profesi pekerjaan yang 'bebas', pekerjaan-pekerjaan yang menakjubkan lainnya, seperti apa itu? Berikut penulis hendak menginspirasi:

  • Kalau kini kita menjadi konsumen Burger King, KFC, MC Donald, dan lain-lain; maka yang akan datang giliran orang lain yang menjadi konsumen atau franchise milik kita.
  • Kalau hari ini kita memakai pakaian-baju-sepatu-tas buatan negara lain, besuk-besuk giliran orang lain lah yang memakai semua itu dari hasil produk kita, kita harus bangga dengan buatan bangsa sendiri.
  • Kalau kini kita harus berobat ke luar negeri (Malaysia, Singapore, China, dan lain-lain), di waktu yang akan datang saatnya orang-orang merasa perlu berobat di klinik kita dengan sistem dan cara-cara baru (inovatif) yang berdeda, yang bermutu dan terpercaya.

Itulah dunia 'baru', itulah masa depan dan saat itu pasti akan tiba. Hidup di zaman yang sudah berubah (zaman yang berbeda), seluruh penduduk dunia terhubung dengan mudah. Manusia hidup di era globalisasi, dunia tanpa batas (borderless). Kenichi Ohmae secara garis besar mencoba menjelaskan dunia tanpa batas disebabkan oleh keterkaitan ekonomi antarnegara serta peranan aktor non-state dalam memengaruhi kebijakan suatu negara. Oleh karena itu, jangan risaukan dengan kegagalan, jangan takut nganggur, sejauh kita mau kerja keras dan kerja cerdas (work hard and work smart), ulet dan pantang menyerah, pasti kita bisa menjadi yang terbaik (excellent) di bidang masing-masing. Sambutlah masa depan yang gemilang!

Jakarta, 11 Nov. 2021

Salam penulis:E.Handayani Tyas; Universitas Kristen Indonesia-tyasyes@gmail.com

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun