[caption id="attachment_395504" align="aligncenter" width="544" caption="Sumber : Wikipedia"]
[/caption]
"Kita Cinta Kedamaian Tapi Lebih Cinta Kemerdekaan (Ir Soekarno)"
Saya Tergelitik membaca berita dari beberapa situs Internet yang memberitakan Proton Bakal Jadi Mobil Kepresidenan Mas Joko. he he he
Memang sih, di berita tidak di tuliskan demikian. Namun yang Jelas, ingat dengan slogan Mobnas, saya ingat lagi  Kabar Esemka yagn tleh mengorbikan Jokowi jadi Presiden.
Nota kesepahaman PROTON Jadi Mobil Mas Joko itu ditandatangani oleh CEO Proton, Datuk Abdul Harith Abdullah yang disaksikan Duta Besar Malaysia untuk Indonesia, Datuk Seri Zahrain Mohamed Hashim dan CEO PT Adiperkasa Citra Lestari, Abdullah Mahmud Hendropriyono (AM Hendropiryono) yang disaksikan Duta Besar Indonesia untuk Malaysia, Herman Prayitno.
Saya berpikir, Selevel tokoh Mas Joko, menurut ukuran saya. sebenarnya Jika serius dengan Proyek Mobnas, seharusnya bisa bekerja sama dengan Pabrikan yang lebih Mumpuni (in case kerja sama)
Semua orang juga tahu, Â beberapa Kendaraan Produksi Proton Mesinnya bukanlah Hasil Teknologi riset mereka. Melainkan Produk Renault atau juga Produk Mitsubishi. Maknanya, teknologi yang merkea punya adalah teknologi 'comotan'
Kenapa Mas Joko tidak Melirik Pabrikan Asli. Pemilik Merek dan Teknologi? (Saya Pikir Cina lebih Ahli dalam Hal ini, dan lebih konsisten dengan originalitas produk mereka sendiri meski adalah (jika) tiruan.)
Mobnas Dan Pelecehan Nasionalisme
Nasionalime, tidak juga lebih besar dari makna Daerah-isme, atau Kampungisme. Semuanya memiliki pangkal pada kebebasan Individual kita, daya yang kita punya, semangat dan kemampuan yang ada bersama kita.
Untuk itu saya berpikir lanjutan, jika menggunakan slogan `Mobnas` tapi sebenarnya adalah Produk Akal akalan, atau Merk Proton yang ganti baju (seperti halnya Timor dulu dari Mobil merek Korea) Saya kira AM Hendropriyono, Cq mas Joko sudah jauh Melecehkan Nasionalisme Bangsa Ini.
Tahu kan makna Nasionalisme?