Mohon tunggu...
Handani SS
Handani SS Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Politik

Siapa yang Takut Dengan Gatot Nurmantyo?

8 Desember 2017   13:59 Diperbarui: 8 Desember 2017   14:07 2705
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Teka --teki pergantian Panglima Tentara Nasional Indonesia (TNI) terkuak sudah.  walaupun Presiden berkali-kali menampik dan Panglima (Gatot Nurmantyo) juga mengatakan belum di beri tahu, namun gonjang-ganjing itu telah menjadi nyata, pergantian mendadak telah di laksanakan dengan baik dan benar. jika saat itu Politisi PDIP melontarkan perlunya pergantian Panglima TNI, kni publik harus bisa mempercayai  setiap pernyataan yang dilontarkan Politisi PDIP.

Perihal cepatnya proses pergantian terkuak dengan datangnya surat dari istana yang mengusulkan calon Tunggal Panglima TNI, dan langsung di setujui.oleh DPR-RI. siapa yang paling berperan terkait proses pergantian mendadak ini.?

Hal kedua terkuaknya lagi adalah, saat Panglima Gatot merotasi sejumlah perwira tinggi, disitulah kritik menerpa Gatot dari berbagai penjuru, tentunya yang paling intens dari parpol PDIP.mereka semua menyebut Gatot tidak etis.

"Harusnya saat dia (Gatot Nurmantyo) di saat masa MPP mengerti, etikanya tidak baik mengambil kebijakan strategis,"apalagi yang dirotasi 85 perwira tinggi." Sekretaris Badan Pendidikan dan Pelatihan DPP PDIP Eva Kusuma Sundari.7/11/2017.

Apakah para politisi dan para politikus lainya mengerti bahwa mutasi perwira tinggi tersebut sudah diketahui pemerintahan, di antaranya, Menko Polhukam Wiranto, Kementrian pertahanan dan BNPT. Dan pada Tanggal 4 Desember, Gatot menggelar rapat terkait mutasi perwira tinggi yang dihadiri oleh KSAD Jenderal Mulyono, KSAU Marsekal Hadi Tjahjanto, KSAL Laksamana Ade Supandi.

"Setelah itu tanggal 4 Wanjakti dihadiri oleh saya, KSAD, KSAL, KSAU Pak Hadi sendiri hadir, Wakabin, Wakil Gubernur Lemhanas, Sekretaris Menko Polhukam, Inspektorat TNI dan Bais. Di situlah kami rapat," Gatot Nurmantyo.

Dari rapat tersebut mengeluarkan kebijakan dan menyepakati bahwa 85 pati dimutasi. Tiba-tiba, Gatot dihubungi Mensesneg Pratikno bahwa Presiden sudah mengajukan Hadi Tjahyanto ke DPR-RI sebagai calon tunggal Panglima TNI.

Hal-hal seperti di ataslah yang para pengamat, para politisi dan para politikus tidak mengetahui,lalu dengan enaknya asal berkomentar tanpa melihat siapa di atas mereka,

Untuk publik yang tidak mempunyai kepentingan politik, mencermati dan mengamati sepak terjang kepemimpinan Gatot di TNI sangatlah menarik, di bawah Gatot TNI secara internal kompak, kasus korupsi Agusta Westland (AW) 101 juga disikat, dan  berkolaborasi apik di lakukan dengan sangat baik pada seluruh instansi pemerintahan. dan hal-hal seperti Inilah yang membuat pihak-pihak "yang berkepentingan" terusik.

Perbedaan Gatot dengan KPK.

Banyak pihak yang menilai dan mengatakan Panglima TNI Gatot Nurmantyo berpolitik, dan yang paling sering mengatakan hal ini adalah politikus dari parpol PDIP. Gatot sendiri menepis hal itu. begitu juga dengan KPK, banyak pihak yang mengatakan KPK berpolitik, sebut saja komentar dari Fahri Hamzah. disini jelas perbedaan terjadi, jika keduanya berpolitik

Jiks KPK yang berpolitik, maka itu bukan ancaman, karena dari semua figure pimpinan KPK tidak ada sama sekali yang mempunyai Nilai Jual secara massa, dan KPK merupakan alat figure hukum , walaupun berpolitik tetap saja hanyalah sebuah alat kepanjangan yang tidak mempunyai penggemaar secara personal.kita bisa melihat pimpinan KPK yang tidak mempunyai "sentuhan" dan hanya mengandalkan kelembagaan.

Namun jika Gatot yang berpolitik tentu berbeda, karena Gatot Nurmantyo adalah sosok yang mengedepankan idealisme untuk kebersamaan (kebaikan bersama-sama), penuh penanaman kedamaian, mempunyai basis massa secara personal yang baik, berwibawa dan mengedepankan kesatuan serta kerukunan Bangsa, hal inilah yang membahayakan Politisi, Politikus dan  Parpol yang cenderung tidak mau terusik dengan apa yang di miliki Gatot.

Apa salah jika Gatot harus di lengserkan lebih cepat? Secara hitungan politik, hal ini sudah tepat bagi politisi maupun parpol yang tidak ingin kepentinganya terganggu, karena mereka menyadari,Gatot bukan sosok yang bisa di stir.di kendalikan apalagi di atur. siapa yang takut dengan sosok Gatot Nurmantyo? Kenapa musti takut, apakah Gatot bisa menjadi "pilihan Rakyat" di Pilpres 2019?

Pergantian Panglima adalah Wajar.

Pergantian Panglima TNI adalah Normatif yang harus di lakukan, namun jika aluritas pergantian tersebut banyak "cerita" yang kurang tepat, maka yang timbul adalah komentar dari para politisi yang jauh dari substansi.karena para pengamat, politisi, politikus  tidak mengerti apa sebenarnya yang telah terjadi di level atas mereka.

Merangkul sosok seperti Gatot bukan satu kerugian untuk Parpol yang mengerti tentang "sedikitnya Tokoh yang konsisten." Dan untuk melahirkan tokoh-tokoh seperti ini (Gatot) bukan hal yang mudah.

Dengan telah di usulkanya Sosok Calon Panglima TNI kepada DPR-RI dan telah di setujui. Kita sebagai masyarakat berharap, Semoga panglima TNI yang baru (Hadi Tjahjanto) bisa dengan baik meneruskan tongkat komando untuk menjaga Kesatuan dan Persatuan NKRI.

Salam.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun