Jiks KPK yang berpolitik, maka itu bukan ancaman, karena dari semua figure pimpinan KPK tidak ada sama sekali yang mempunyai Nilai Jual secara massa, dan KPK merupakan alat figure hukum , walaupun berpolitik tetap saja hanyalah sebuah alat kepanjangan yang tidak mempunyai penggemaar secara personal.kita bisa melihat pimpinan KPK yang tidak mempunyai "sentuhan" dan hanya mengandalkan kelembagaan.
Namun jika Gatot yang berpolitik tentu berbeda, karena Gatot Nurmantyo adalah sosok yang mengedepankan idealisme untuk kebersamaan (kebaikan bersama-sama), penuh penanaman kedamaian, mempunyai basis massa secara personal yang baik, berwibawa dan mengedepankan kesatuan serta kerukunan Bangsa, hal inilah yang membahayakan Politisi, Politikus dan  Parpol yang cenderung tidak mau terusik dengan apa yang di miliki Gatot.
Apa salah jika Gatot harus di lengserkan lebih cepat? Secara hitungan politik, hal ini sudah tepat bagi politisi maupun parpol yang tidak ingin kepentinganya terganggu, karena mereka menyadari,Gatot bukan sosok yang bisa di stir.di kendalikan apalagi di atur. siapa yang takut dengan sosok Gatot Nurmantyo? Kenapa musti takut, apakah Gatot bisa menjadi "pilihan Rakyat" di Pilpres 2019?
Pergantian Panglima adalah Wajar.
Pergantian Panglima TNI adalah Normatif yang harus di lakukan, namun jika aluritas pergantian tersebut banyak "cerita" yang kurang tepat, maka yang timbul adalah komentar dari para politisi yang jauh dari substansi.karena para pengamat, politisi, politikus  tidak mengerti apa sebenarnya yang telah terjadi di level atas mereka.
Merangkul sosok seperti Gatot bukan satu kerugian untuk Parpol yang mengerti tentang "sedikitnya Tokoh yang konsisten." Dan untuk melahirkan tokoh-tokoh seperti ini (Gatot) bukan hal yang mudah.
Dengan telah di usulkanya Sosok Calon Panglima TNI kepada DPR-RI dan telah di setujui. Kita sebagai masyarakat berharap, Semoga panglima TNI yang baru (Hadi Tjahjanto) bisa dengan baik meneruskan tongkat komando untuk menjaga Kesatuan dan Persatuan NKRI.
Salam.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H