Mohon tunggu...
Hanom Bashari
Hanom Bashari Mohon Tunggu... Freelancer - wallacean traveler

Peminat dan penikmat perjalanan, alam, dan ceritanya

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Pindah Antar-Kapal di Tengah Laut: Antara Ketegangan dan Kesigapan

4 September 2021   18:16 Diperbarui: 4 September 2021   18:19 743
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Berebutan naik dan turun antar kapal di tengah laut, di salah satu pesisir Halmahera. (@Hanom Bashari)

Sambil menahan rasa mual yang mulai naik, saya serta istri harus tetap menggendong dan menenangkan anak kami yang belum genap setahun. Menahan gerah dan gerakan kapal semerawut. Akhirnya kapal bantuan pun datang. Sama-sama speedboat penumpang juga. Satu persatu penumpang segera berpindah, tentu harus pelan-pelan, karena jika saling berebut, kapal kembali oleng.

Saat yang menegangkan bagi kami akhirnya tiba. Saya harus pindah sambil menggendong anak saya. Padahal berdiri saja kita sudah oleng, kami harus merambat-rambat sambil memegang dinding kapal untuk berpindah tempat.

Karena kapal tidak stabil dan kami pun tidak membawa gendongan bayi, maka anak kami harus di-transfer, tidak dapat saya gendong sambil saya pindah ke kapal sebelah. Salah satu dari kami harus di kapal sebelah terlebih dahulu, barulah anak kami diserahkan secara estafet.

Awalnya saya akan pindah terlebih dahulu, kemudian istri saya akan memberikan anak saya untuk saya terima di kapal sebelah. Menyadari kerepotan yang akan kami alami, untung lah para penumpang lain ikut membantu.

Seorang bapak tentara segera meminta anak saya untuk dia pegang, dan saya segera menyeberang terlebih dahulu. Setelah itu barulah dia memberikan anak saya. Ya, Alhamdulillah terasa lebih aman dan lancar. Terima kasih Pak Tentara.

Proses perpindahan ini akhirnya selesai. Semua penumpang dapat dipindahkan ke kapal yang baru datang tersebut. Sementara operator kapal mendapat bantuan tenaga teknis untuk memperbaiki mesin speedboat-nya di tengah laut. Kami pun melanjutkan perjalanan ke Ternate dengan aman.

Kita seringkali tidak pernah menyangka, kapan kejadian sulit akan menimpa kita ketika dalam perjalanan. Transportasi antar pulau di Maluku dan Maluku Utara maupun di daerah kepulauan lain tentunya sangat mengandalkan transportasi laut. Kita kadangkala abai dengan keselamatan kita sendiri.

Baca juga: Porter Panggul dan Ikhtiar Pelampung

Dahulu, jarang kapal-kapal penumpang seperti speedboat-speedboat di Ternate ini, dilengkapi dengan persediaan jaket pelampung di kapalnya. Namun semenjak sering terjadi kecelakaan di sekitar 2010an, standar kapasitas maksimal dan tersedianya jaket pelampung sudah cukup dipatuhi.

Disarankan, jika kita akan menaiki kapal laut penumpang, apa pun bentuknya,  maka perhatikanlah di mana letak pelampung. Ketika hal yang tidak kita harapkan terjadi, minimal kita sudah tahu apa yang harus kita lakukan dan tidak panik, sehingga tidak menambah parah kecelakaan yang kita alami.*

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun