Bagaimanapun bentuk dan apa yang dikenakan oleh korban pelecahn seksual, jika para pelaku dapat mengendalikan pikirannya dan hasratnya dipastikan tidak adanya pelecehan seksual.Â
Maka dari itu betapa pentingnya pendidikan edukasi bagi anak-anak untuk kedepannya, orang tua harus merubah pemikiran "jagalah anak perempuan mu" menjadi "jagalah anak laki-laki mu". Semua anak memang harus dijaga dengan baik agar mereka tumbuh dengan positive.Â
Pengalaman dari didikan orang tua yang menyebabkan mental anak terganggu yaitu terlalu dikekang dan keras. mungkin orang tua menganggap apa yang mereka lakukan adalah terbaik untuk anaknya tapi kenyataannya tidak.Â
Dengan adanya larangan yang diperintah dari orang tua membuat anak tidak mempunyai kebebasan dan memicu anak takut untuk melakukan yang belum ia rasakan atau hanya menetap di zona nyaman. Â
Dengan memarahi atau main tangan kekerasan kepada anak pun dapat merusak mental, contohnya anak memecahkan benda yang terbuat dari kaca seperti sirup atau gelas lalu orang tua memarahi anak dan melakukan kekerasan seperti memukul atau mencubit.Â
Hal itu sangat salah besar dikarenakan jika anak memecahkan sesuatu benda, benda itu dapat dibeli lagi di pabrik yang memproduksi barangnya tidak hanya satu lalu memberi tahu anak dengan cara baik-baik bahwasannya apa yang ia lakukan tadi tidak baik, diperingati untuk perilakunya di kedepan hari.Â
Jika anak dimarahi dan melakukan kekerasan, yang hancur bukan hanya bendanya melainkan hati seorang anak pun ikut hancur, ia akan merekam dan menyimpan memeri di pikirannya dibawa hingga ia tumbuh dewasa.Â
Luka itu akan selalu ada dibayang-bayangan benak anaknya, apakah hal tersebut baik untuk kedepannya tetntu tidak. Maka dari itu kita harus belajar mengenai apa itu Mental, jika kita sudah terlanjur terkena penyebab mental alhasil kedepannya kita untuk menjadi orang tua yang pengertian atau menjadi kepribadian yang dapat menghargai permasalahan seseorang.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H