Selain namanya yang mempunyai keunikan tersendiri, dawet ayu juga memiliki keunikan lain seperti saat kita melihat diujung pikulan terdapat tokoh wayang terkenal, tokoh tersebut adalah Semar dan Gareng. Jika kedua nama tersebut digabung jadilah kata "Mareng".Â
Mareng sendiri dalam bahasa Jawa Tengah memiliki makna yaitu pergantian musim dari musim penghujan menuju musim kemarau, hal ini agar banyak orang yang merasa kehausan dan akan membeli dagangan dawet mereka.
Itulah beberapa versi tentang asal muasal nama dawet ayu, sampai saat ini belum dapat dipastikan versi manakah yang merupakan asal nama dari dawet ayu.Â
Perbedaan dawet ayu Jepara dengan dawet ayu khas Banjarnegara, memiliki sedikit perbedaan. Dawet ayu Jepara menggunakan bahan sagu aren, tapi dawet ayu menggunakan bahan dari tepung beras dan tepung beras ketan.
Cara membuat es dawet ayu cukup mudah, dawet ayu membutuhkan tiga komponen seperti dawet, gula merah, dan santan.
1. Bahan-bahan yang diperlukan
Bahan-bahan :
- 250 gram tepung tapioka
- 250 gram tepung beras
- 600 ml air matang
- 100 ml air sari daun pandan
- Es batu secukupnya
Bahan kuah santan :
- 1 liter santan
- 3 lembar daun pandan
- 1 sendok teh garam
Bahan larutan gula merah :
- 500 gram gula jawa/ gula merah, serut halus dengan pisau
- 250 ml air
- 50 gram gula pasir
Alat yang dibutuhkan :
- Pisau
- Panci
- Saringan atau alat pencetak dawet
- Sutil
- Gelas
- Sendok
1. Cara membuat dawet
- Pertama campurkan tepung tapioka dan tepung beras, air sari daun pandan, dan air matang. Lalu aduk-aduk hingga merata, setelah merata rebus hingga mengental.
- Kedua, jika adonan dawet sudah matang, cetak adonan tersebut menggunakan alat pencetak dawet seperti menggunakan alat pencetak dawet atau saringan yang sudah disiapkan sebelumnya. Letakan wadah berisi air hangat dibawah alat pencetak dawet atau saringan, hal ini dilakukan agar dawet tidak menggumpal nantinya. Setelah semuanya membentuk dawet sisihkan.