Saski berpaling karena setelah pertama kali bertemu dengan Rio, mereka sering ketemu secara tiba-tiba tanpa direncanakan dan hal ini membuat mereka semakin dekat secara diam-diam.
Dalam proses menyiapkan acara pernikahannya ternyata banyak konflik yang terjadi dan banyak ketidakcocokan antara Saski dengan calon suaminya, disitulah pemikiran dan keputusan Saski diuji.
Analisis Tokoh Saski.
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, bahwa Saski merupakan seorang fashion blogger yang sedang menyiapkan pernikahannya dengan anak bangsawan Bali.
Adanya persiapan pernikahan tersebut dikarenakan Saski hanya ingin menjalankan amanat dan tugas dari keluarganya saja, sedangkan Deni ingin menikahi Saski karena ingin memperoleh warisan dari keluarganya.
Dari hal ini terjadilah sebuah konflik antara Saski dengan Deni, namun pada artikel kali ini kita akan melihat konflik yang terjadi dalam dirinya Saski dan menganalisisnya menggunakan teori psikoanalisis .
Id yang dialami oleh Saski yaitu keinginannya untuk mengabulkan permintaan ibunya yang sedang berjuang melawan sakit.
Pada dasarnya Saski tidak menolak permintaan ibunya karena Saski sama seperti anak muda pada umumnya, ingin membahagiakan kedua orang tua selama mereka masih ada di dunia.
Hal ini sama seperti Id yang dijelaskan oleh Freud bahwa Id merupakan kumpulan hasrat yang tidak bisa diatur untuk membahagiakan orang tuanya.
Dibuktikan dengan berpacaran dengan anak bangsawan Bali yaitu Deni, bertunangan hingga akhirnya akan menikah, hal ini dijalani oleh Saski karena keinginannya untuk berbakti kepada orang tua.
Ditengah perjalanan dalam mempersiapkan pernikahan, muncullah Ego sebagai pertimbangan dalam dirinya sebelum sah menjadi istrinya Deni.
Konflik antara dirinya dengan Deni semakin banyak ditunjukan ketika banyak ketidakcocokan yang terjadi dan Deni selingkuh.