Seperti pada artikel Jalan Panjang dan Berliku Kemerdekaan yang disajikan dalam bentuk tayangan slide audio.
Perjalanan Facebook Inc dan di balik nama Meta, jurnalis dalam ANTARANews.com menyajikannya dalam bentuk infografik dengan menampilkan sedikit teks pelengkap.
Artikel yang berjudul3. Scannability (S)
Pada prinsip ini menjelaskan bahwa pembaca akan membaca suatu berita secara cepat (scanning) apabila telah menemukan berita melalui laman pencarian.
Jika, pembaca tidak menemukan apa yang mereka cari maka mereka akan pergi ke tempat lain (scanning) untuk menemukan yang diinginkan.
Yohanes Widodo menyatakan dalam prinsip ini terdapat tekniknya yang perlu diketahui untuk meningkatkan kemampuan memindai halaman web, yakni:
- Judul haruslah jelas dan tidak ambigu agar saat pencarian pembaca dapat menemukan artikel tersebut..
- Intro sebagai ringkasan, paragraf pertama atau lead menjadi fokus kedua pembaca untuk melanjutkan membaca artikel tersebut atau meninggalkan halaman artikel.
- Subjudul, artikel yang panjang akan jauh lebih menarik jika membaginya dan memberikan subjudul yang menarik.
- Bullet list/number list. Pembaca akan lebih fokus melihat bullet list/number list untuk menemukan apa yang sedang mereka cari.
- Kutipan indentasi. Pembaca sering mencari kutipan langsung pada sebuah artikel, maka dari itu kutipan langsung sangatlah penting.
- Hyperlinks. Memberikan teks berwarna biru yang digarisbawahi secara otomatis oleh web dengan tulisan 'click me' akan menjadi pendukung artikel dan sebagai jaminan kepada pembaca bahwa artikel tersebut berdasarkan data.
- Bold atau disoroti. Dengan soroti beberapa kata kunci penting dalam tulisan maka akan menjadi point baru bagi sang pembaca.
Apabila melihat platform media ANTARANews.com maka dapat dikatakan bahwa prinsip Scannability telah diterapkan.
Hal ini dibuktikan dengan rata-rata artikelnya memiliki judul yang menarik dan tidak ambigu, beberapa diantaranya menggunakan subjudul, dan terdapat kutipan indentasi.
 4. Interactivity (I)
Kontrol diberikan sepenuhnya kepada pengguna. Maka dari itu, terdapat dua dimensi yang mana interaktivitas akan beroperasi, yakni ruang & waktu, input & output.
Kontrol atas ruang dapat diartikan sebagai audiens yang memiliki kebebasan untuk membaca atau menyimak berita dengan mempertimbangkan ruang yang nyaman untuknya.