Mohon tunggu...
Hana Moniharapon
Hana Moniharapon Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswi Universitas Atma Jaya Yogyakarta Prodi Ilmu Komunikasi

Semoga tulisan ini bermanfaat bagi anda dan saya

Selanjutnya

Tutup

Gadget

Memahami Penerapan Prinsip BASIC pada Antara News

3 November 2021   10:00 Diperbarui: 3 November 2021   10:04 479
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Screen shoot laman ANTARANews.com

Berbicara mengenai BASIC, pada tahun 2012 Paul Bradshaw memaparkan lima prinsip jurnalisme multimedia yakni, Brevity, Adaptation, Scannability, Interactivity, Community and Conversation, yang disebut sebagai BASIC.

Untuk penjelasan selanjutnya mengenai arti kata BASIC, yuk simak hingga selesai!

1. Brevity (B)

Dalam buku Yohanes Widodo menjelaskan bahwa prinsip Brevity merupakan suatu berita yang disajikan secara ringkas dan jelas, bisa melalui teks atau narasi, video maupun audio.

Hal ini dikarenakan artikel pendek lebih bermakna dibandingkan membaca artikel panjang dan kebanyakan pembaca merasa sulit ketika membaca tulisan panjang di layar mereka.

Brevity berarti tulisan yang berisikan 500 kata saja. Apabila ingin membahas suatu berita dengan berisikan lebih dari 1.000 hingga 3.000 kata maka seorang penulis haruslah membaginya menjadi beberapa bagian.

Tidak menutup kemungkinan apabila seseorang ingin menyajikan berita melebihi 500 kata, maka dari itu diperlukan pembagian tulisan, sebut saja subbab.

Tidak hanya berupa teks, untuk memproduksi berita multimedia misalnya seperti video dan audio, maka maksimal durasinya hanyalah 3 menit.

Jika, video maupun audio lebih dari 3 menit hal ini akan dianggap terlalu lama dan membosankan.

Bukan berarti jurnalis tidak diperbolehkan untuk memproduksi video maupun audio melebihi durasi tersebut. Melainkan sama seperti teks, harus memecahnya menjadi beberapa bagian.

Media ANTARANews.com telah menerapkan prinsip ini, dibuktikan dengan tulisan beritanya rata-rata berjumlah 300-500 kata.

Untuk contohnya dapat ditemukan pada artikel Presiden Jokowi resmi buka PON Papua 

Namun, masih terdapat artikel yang melebihi 1.000 kata. Namun, prinsip Brevity masih tetap diterapkan.

Hal ini dibuktikan dengan terdapat artikel yang memiliki panjang tulisan melebihi 1.000 kata tapi dipecahkan menjadi beberapa bagian, yaitu artikel Menutup Oktober penuh warna, menyongsong November penuh asa.

Sumber: Screen shoot laman ANTARANews.com
Sumber: Screen shoot laman ANTARANews.com
Sedangkan, untuk video yang dipublikasikan melalui media ANTARANews.com rata-rata durasinya sekitar 1-3 menit, seperti berita Solo Great Sale tembus transaksi Rp1,1 triliun yang berdurasi 01.31 detik.

2. Adaptation (A)

Seorang jurnalis haruslah bisa beradaptasi dengan perkembangan media dan kemajuan teknologi yang ada.

Yohanes Widodo menjelaskan bahwa berita dapat disajikan melalui bermacam media, seperti hiperteks, audio, video, foto, tayangan slide audio, animasi, flash interaktivitas, dan sebagainya.

Dengan segala media yang ada, bukan berarti jurnalis harus menguasai semuanya. Melainkan, mereka harus memperbanyak literasi mengenai media-media tersebut.

Contohnya, untuk menyajikan sebuah berita seorang jurnalis harus memikirkan konsepnya untuk disajikan dalam bentuk apa. Berita tersebut cocok untuk disajikan dalam bentuk video/audio atau lain sebagainya.

ANTARANews.com setelah diamati ternyata sudah menerapkan prinsip Adaptation. Hal ini dibuktikan dengan adanya teks, infografik, foto, video, tayangan slide audio, dan flash interaktif.

Seperti pada artikel Jalan Panjang dan Berliku Kemerdekaan yang disajikan dalam bentuk tayangan slide audio.

Sumber: Screen shoot laman ANTARANews.com
Sumber: Screen shoot laman ANTARANews.com
Artikel yang berjudul Perjalanan Facebook Inc dan di balik nama Meta, jurnalis dalam ANTARANews.com menyajikannya dalam bentuk infografik dengan menampilkan sedikit teks pelengkap.

Sumber: Screen shoot laman ANTARANews.com
Sumber: Screen shoot laman ANTARANews.com

3. Scannability (S)

Pada prinsip ini menjelaskan bahwa pembaca akan membaca suatu berita secara cepat (scanning) apabila telah menemukan berita melalui laman pencarian.

Jika, pembaca tidak menemukan apa yang mereka cari maka mereka akan pergi ke tempat lain (scanning) untuk menemukan yang diinginkan.

Yohanes Widodo menyatakan dalam prinsip ini terdapat tekniknya yang perlu diketahui untuk meningkatkan kemampuan memindai halaman web, yakni:

  • Judul haruslah jelas dan tidak ambigu agar saat pencarian pembaca dapat menemukan artikel tersebut..
  • Intro sebagai ringkasan, paragraf pertama atau lead menjadi fokus kedua pembaca untuk melanjutkan membaca artikel tersebut atau meninggalkan halaman artikel.
  • Subjudul, artikel yang panjang akan jauh lebih menarik jika membaginya dan memberikan subjudul yang menarik.
  • Bullet list/number list. Pembaca akan lebih fokus melihat bullet list/number list untuk menemukan apa yang sedang mereka cari.
  • Kutipan indentasi. Pembaca sering mencari kutipan langsung pada sebuah artikel, maka dari itu kutipan langsung sangatlah penting.
  • Hyperlinks. Memberikan teks berwarna biru yang digarisbawahi secara otomatis oleh web dengan tulisan 'click me' akan menjadi pendukung artikel dan sebagai jaminan kepada pembaca bahwa artikel tersebut berdasarkan data.
  • Bold atau disoroti. Dengan soroti beberapa kata kunci penting dalam tulisan maka akan menjadi point baru bagi sang pembaca.

Apabila melihat platform media ANTARANews.com maka dapat dikatakan bahwa prinsip Scannability telah diterapkan.

Hal ini dibuktikan dengan rata-rata artikelnya memiliki judul yang menarik dan tidak ambigu, beberapa diantaranya menggunakan subjudul, dan terdapat kutipan indentasi.

 4. Interactivity (I)

Kontrol diberikan sepenuhnya kepada pengguna. Maka dari itu, terdapat dua dimensi yang mana interaktivitas akan beroperasi, yakni ruang & waktu, input & output.

Kontrol atas ruang dapat diartikan sebagai audiens yang memiliki kebebasan untuk membaca atau menyimak berita dengan mempertimbangkan ruang yang nyaman untuknya.

Misalnya, membaca sambil mendengarkan berita yang disajikan dalam bentuk slide audio dengan menggunakan laptop dan koneksi WIFI.

ANTARANews.com memberikan kontrol atas ruang kepada audiensnya, hal ini dibuktikan dengan seluruh artikel atau berita yang disajikan dalam halaman tersebut dapat diakses menggunakan handphone maupun laptop dengan menggunakan koneksi internet.

Sedangkan, kontrol atas waktu dapat diartikan sebagai kebebasan yang dimiliki oleh audiens untuk melihat berita tersebut untuk kapan saja tanpa ada batasan jam.

ANTARANews.com membuktikan bahwa media tersebut memberikan kontrol atas waktu kepada audiensnya, karena seluruh berita dapat diakses kapan saja dan apabila terdapat berita straight news maka berita tersebut tidak akan hilang.

Kontrol atas input diartikan sebagai pengalihan kendali atas produser, editor, dan distribusi suatu konten. Dan media harus bergerak dari satu arah menjadi percakapan (dua arah).

Misalnya, dengan adanya berita yang telah disajikan dalam ANTARANews.com maka audiens mendapatkan inspirasi dan menulis serta mempublikasi beritanya sendiri melalui media lain seperti Youtube, Whatsapp, dan lain sebagainya.

Sedangkan, kontrol atas output yaitu audiens pemegang kendali dalam konten yang telah disajikan.

Misalnya, berita mengenai Mengenai Reformasi 98 yang disajikan dalam bentuk video, audiens dapat menekan pause atau fast-forward.

Sumber: Screen shoot laman ANTARANews.com
Sumber: Screen shoot laman ANTARANews.com
Dengan demikian, ada beberapa kebebasan kontrol terhadap pengguna yang telah diberikan oleh ANTARANews.com. Hanya saja media tersebut tidak menyajikan komunikasi dua arah, hanya satu arah.

5. Community and Conversation (C)

Pada bagian ini ditekankan bahwa jurnalisme yang baik harus melayani komunitas, karena sebaliknya juga. Jurnalisme membutuhkan komunitas yang besar untuk mendukungnya.

Seorang jurnalis tidak hanya menyusun berita melainkan jika ingin melayani komunitas dengan baik maka harus memberikan informasi yang ramah dan nyaman dengan komunitas.

Contohnya, tidak hanya menyajikan berita dalam satu platform media melainkan harus bisa menguasai media-media yang ada saat ini untuk melayani komunitas.

Contoh kedua, jika jurnalis menulis berita mengenai akses yang sulit bagi disabilitas, maka jurnalis harus berusaha bagaimana tulisannya dapat menarik pemerintah untuk membantu para disabilitas dan mempersuasif pembaca untuk peduli terhadap kaum disabilitas.

Kemudian, mengenai Conversation dalam buku Yohanes Widodo terdapat pendapat dari Jay Rosen yang menyatakan bahwa

"Conversation is the kingdom".

Dengan adanya percakapan, maka suatu komunikasi, interaksi, pendekatan dapat terjalani. Jurnalis juga dapat berinteraksi dengan komunitas karena adanya percakapan secara verbal dan non verbal.

Community and Conversation prinsip ini belum sepenuhnya diterapkan oleh ANTARANews.com karena tidak adanya kolom komentar yang dapat membangun interaksi antara jurnalis dengan pembaca.

Hanya memberikan ruang bagi pembaca untuk membagikan artikel tersebut melalui aplikasi lain seperti Whtasapp, Facebook, Line, Twitter, dan lain sebagainya.

Sumber: Screen shoot laman ANTARANews.com
Sumber: Screen shoot laman ANTARANews.com

Tapi, disisi lain rata-rata setiap berita dalam ANTARANews.com telah memberikan pesan dan makna kepada pihak tertentu untuk menyoroti pihak yang dimaksudkan dalam berita.

Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa ANTARANews.com cukup baik dalam menerapkan prinsip BASIC jurnalisme multimedia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gadget Selengkapnya
Lihat Gadget Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun