Hadirnya new media membantu jurnalis untuk memperluas jaringan berita yang telah dibuat dan membantu audiens untuk menerima berita melalui media yang tersedia saat ini.
Keadaan Jurnalisme.
Kembali menguik mengenai jurnalisme di masa lampau, proses pembuatan berita bersifat hierarkis, linear dan melibatkan banyak orang sebagai sumber informasi.
Jurnalis harus mencari peristiwa, membuat liputan berita di lokasi peristiwa, menulis berita, edit tulisan berita, hingga akhirnya berita berhasil disebarkan atau ditayangkan
Sedangkan, jurnalisme masa kini secara perlahan telah bergeser ke model horizontal transaksional.
Keadaan jurnalis pada saat ini sudah tidak begitu dominan, karena audiens sudah mulai aktif dalam segala bidang jurnalis.
Audiens mengembangkan bakat mereka dengan menulis berita yang kemudia dipublikasikan melalui media atau blog yang ada.
Jadi, audiens tidak hanya sebagai pembaca berita, tetapi menulis berita, mengedit dan menyusun berita, hingga publikasi kepada publik.
Audiens dapat menemukan berita dari manapun, dengan adanya bantuan new media segalanya menjadi mudah.
Sehingga, dengan mudah mereka dapat menyajikan suatu berita dengan cara melansir berita yang ada tanpa harus terjun ke lapangan.
Sedangkan, keadaan jurnalisme di masa depan hampir sama seperti keadaan saat ini. Dimana audiens begitu aktif.
Dengan begitu tidak diperlukan profesi sebagai seorang jurnalis lagi untuk bisa menulis suatu berita. Dan kedepannya berita akan dipublikasikan melalui media sosial.