Selain itu, audiens dapat menerima berita dimana pun dan kapan pun, dikarenakan adanya bantuan jaringan.
Jurnalisme saat ini hadir dengan empat gaya penulisan berita, yakni:
- Opini, penulisan beritanya sangat subjektif. Misalnya, surat kabar harian.
- Kolaborasi, kerjasama dan penggabungan informasi dari jurnalis profesional dan warga menjadi satu tulisan berita.
- Sindikasi, berita ditulis dan diproduksi oleh jurnalis, selanjutnya akan dijual melalui agensi penulis berita untuk menyebarluaskan berita tersebut. Misalnya, Detik.com
- Lapdog, berita ini lebih mendukung pemerintah (berlawanan dengan watch dog).
Jurnalisme Masa Depan
Jika, jurnalisme yang dahulu bersifat linear. Maka, jurnalisme di masa depan tidak. Karena audiens tidak lagi sebagai penerima atau konsumen, tetapi produsen.
Berita tidak hanya disebarkan melalui agensi berita, tetapi melalui media sosial.
Jadi, dapat dikatakan bahwa jurnalisme masa depan akan lebih memanfaatkan internet secara keseluruhan dalam aktivitasnya.
Berita juga tidak hanya berupa tulisan, melainkan bisa saja berupa video atau lain sebagainya yang disaji secara kreatif.
Kemudian, berita yang disajikan pastinya akan memuat banyak informasi. Kedepannya, akurasi berita akan menjadi penting dan akan terpengaruh dengan kecepatan publikasinya.
Dengan begitu, fokus utama jurnalis tidak lagi mengenai nilai berita. Melainkan kecepatan berita.
Pada masa depan akan ada dua cara dalam menyajikan berita, yakni:
1. Curative Journalism.
Terjadi ketika dilakukannya pengumpulan berita dari sumber yang berbeda, yang nantinya akan diolah, serta nantinya akan dikumpulkan menjadi satu wadah.