Mohon tunggu...
Hana Moniharapon
Hana Moniharapon Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswi Universitas Atma Jaya Yogyakarta Prodi Ilmu Komunikasi

Semoga tulisan ini bermanfaat bagi anda dan saya

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Komunikasi Antar Budaya, Apakah Penting?

11 September 2020   21:48 Diperbarui: 25 Mei 2021   17:54 3072
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dalam kehidupan sehari-hari kita tidak pernah terlepas dengan namanya "Komunikasi". Komunikasi sendiri merupakan suatu proses sosial di mana tiap individu menggunakan simbol-simbol untuk menciptakan dan menginterpretasikan makna dalam lingkungan mereka. Dalam proses komunikasi kita akan melibatkan ekspetasi,persepsi, tindakan dan penafsiran. 

Maksud dari kalimat ini adalah saat kita berkomunikasi dengan orang lain maka  kita akan menjadi komunikator yang akan memberi pesan secara verbal maupun non-verbal dan orang yang menerima pesan  akan menjadi komunikan yang nantinya akan menafsirkan seluruh pesan dari komunikator.

Manusia juga merupakan makhluk sosial yang tidak bisa hidup sendiri, maka dari itu perlu adanya interaksi antara satu dengan lainnya. Dari interaksi atau komunikasi ini akan dipertemukan dengan berbagai macam ragam budaya. Untuk dapat beradaptasi maka kita perlu mengetahui mengenai "Komunikasi antar budaya".

Baca juga : Apa Itu Realitas? Antara Persepsi atau Konstruksi?

kebudayaan-5f5ba9c4d541df4bf26cb344.jpg
kebudayaan-5f5ba9c4d541df4bf26cb344.jpg
Jika berbicara mengenai topik ini maka kita perlu mengetahui terlebih dahulu pengertian dasar dari komunikasi antar budaya yaitu porses pertukaran pikiran dan makna antara orang-orang yang berbeda budayanya sedangkan menurut Aloweri, Andrea L. dan Dennis M. mendefenisikan komunikasi antar budaya sebagai komunikasi antara orang-orang yang berbeda kebudayaan yang dilihat dari suku bangsa, etnik, ras dan kelas sosial (Amaliya, 2017).

Dari beberapa pendapat para ahli diatas, penulis menyimpulkan bahwa komunikasi antar budaya merupakan komunikasi yang dibangun dan dijalani oleh individu-individu yang memiliki latar belakang budaya yang berbeda-beda, entah itu dilihat dar ras, suku, dan bahasa.

Komunikasi antar budaya sangat penting untuk dipelajari, mengapa demikian? Karena sekarang keadaan dunia berkembang sudah sangat pesat dengan adanya kemajuan teknologi maka dari itu diperlukan komunikasi antar budaya agar tiap individu dapat mengerti dan memahami keanekaragaman budaya yang ada atau dengan kata lain ini menyangkut perubahan di dunia dan setiap orang harus bisa beradaptasi dengan keadaan. 

Baca juga : Komunikasi Modal Bersosialisasi

Hal ini sesuai dengan semboyan dari Bhineka Tunggal Ika yang memiliki arti yaitu berbeda-beda tetapi tetap satu. Komunikasi antar budaya akan menghantarkan setiap budaya individu untuk semakin dikenali oleh individu lainnya, dengan adanya hal ini maka setiap individu akan menghargai budaya individu lainnya.

Dalam komunikasi antar budaya pasti tiap individu akan menemui beberapa konflik yang di mana konfik ini terjadi karena perbedaan antara tiap individu, dan bisa juga terdapat konflik internal, akibat keseharusan dalam membuat keputusan yang berlawanan dengan budayanya sendiri.

Faktanya adalah penulis berasal dari Indonesia bagian timur yaitu Ambon dan merantau di kota Jawa yaitu Yogyakarta. Pada dasarnya orang-orang telah mengklaim bahwa orang timur memiliki sifat yang kasar entah itu dalam berbicara maupun dalam bertindak. Dan hal ini pernah di singgung dari teman penulis. Namun, bagi penulis sendiri hal ini merupakan hal yang salah, karena semua orang pada dasarnya memiliki sifat sopan dan santun berdasarkan budayanya masing-masing. 

komantarbudaya-5f5ba91dd541df3b6a224c32.png
komantarbudaya-5f5ba91dd541df3b6a224c32.png
Contohnya, ketika penulis sedang berbicara dengan temannya yang sama-sama berasal dari Ambon menggunakan bahasa dan logat Ambon. Pada saat yang sama teman kami menilai bahwa kami sedang bertengkar karena mungkin mereka menilai dari tekanan nada kami yang cukup tinggi. 

Hal ini sering penulis alami, dan faktanya kami berbicara dengan tekanan nada yang tinggi bukan berarti kami bertengkar melainkan semakin tinggi tekanan nada yang dikeluarkan maka akan ditandakan sebagai semakin senang dan bahagianya kami. Dan hal ini bukanlah suatu masalah yang harus dipertanyakan lagi, karena budayalah yang telah membentuk karakter tiap individu. 

Baca juga : Yuk Belajar Komunikasi Antar Budaya dari Sekarang!

Penulis juga menghargai setiap budaya orang lain maka dari itu perlu adanya saling menghargai budaya dengan tidak menanyakan secara berulang kali mengenai hal yang sama. 

Setelah satu bulan beradaptasi dengan budaya Jawa, akhirnya penulis mengambil keputusan yang pada dasarnya bertolak belakang dengan budaya Ambon yaitu harus bersikap lebih halus dan lembut kepada setiap orang. Hal ini merupakan konflik internat yang dialami oleh penulis.

Itulah mengapa komunikasi antar budaya sangat penting untuk dipelajari yang dimana untuk membantu mengetahui apa yang tidak pernah orang lain ketahui dan untuk mengurangi konflik antar budaya. Karena tanpa adanya pengetahuan komunikasi antar budaya maka akan sulit berinteraksi, berkerjasama dan memahami keaneragaman.

Daftar Pustaka: 

Amaliya, N. (2017). Komunikasi antarbudaya: studi pada penduduk urban dengan penduduk asli Kelurahan Menanggal Kecamatan Gayungan Kota Surabaya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun