Mohon tunggu...
Hana Ramadhan
Hana Ramadhan Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Ilmu Politik 2021

Selanjutnya

Tutup

Analisis

Efektivitas Strategi Kampanye Ketiga Capres di Media Sosial terhadap Perilaku Pemilih Muda

12 Desember 2023   08:22 Diperbarui: 12 Desember 2023   11:54 423
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Efektif kah?

Postingan-postingan yang terkesan santai pada media sosial Anies, Prabowo dan Ganjar kemudian oleh beberapa orang dianggap hanya sebagai cara untuk memikat pemilih muda, mengingat saat ini terdapat sekitar 52% pemilih muda yang di data oleh KPU. Pemilih muda saat ini banyak yang tidak mengetahui dan mengerti tentang apa-apa saja yang menjadi visi dan misi dari setiap pasangan calon. Mereka hanya tertarik pada konten-konten politik yang ringan. Sehingga dalam hal ini banyak sekali pemilih muda yang masih belum menentukan dengan pasti siapa yang akan dipilihnya nanti pada tanggal 14 Februari 2024. Sikap mereka yang masih mengubah-ubah pilihannya dikarenakan mereka mampu dengan mudah mengubah pikirannya. Hal ini dikarenakan suasana hati dan pandangan yang dipengaruhi oleh konten media sosial. Banyaknya informasi yang didapat kemudian akan mempengaruhi pandangan dan pilihan anak muda. Bahkan parahnya, pemilih muda yang mudah mengganti pilihannya akan berpotensi tidak memilih.

Pemilih muda sebenarnya merupakan pemilih yang melek terhadap politik dan sadar akan hak nya untuk berpartisipasi datang ke Tempat Pemungutan Suara (TPS). Namun, dengan beragamnya konten-konten yang disajikan masing-masing capres kemudian membuat pemilih muda dengan mudahnya akan mengubah pilihan mereka dan menjadikan mereka sebagai pemilih muda yang apatis. Mereka akan menganggap tidak apa-apa jika memang tidak memilih karena merasa siapapun presidennya tidak akan berpengaruh langsung terhadap dirinya.

Hal ini membuktikan bahwa strategi yang digunakan oleh tiga capres masih kurang efektif untuk memikat para pemilih muda. Sebenarnya yang diinginkan oleh pemilih muda adalah aksi nyata yang memberikan manfaat terhadap kesejahteraan sosial, ekonomi, dan kesehatan. Bukan hanya sekedar retorika belaka saja. Dengan aksi nyata, akan membuat tingkat partisipasi meningkat dan tidak ada lagi pemilih yang golput.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun