NAMA Â Â Â : HANA PUJI RAHAYU
NIM Â Â Â Â Â : 2014017015
Â
AUDIT SIKLUS PERSEDIAAN DAN PERGUDANGAN
Sediaan adalah unsur aktiva yang disimpan dengan tujuan untuk dijual dalam kegiatan bisnis yang normal atau barang-barang yang akan di konsumsi dalam pengolahan produk yang akan dijual. Sediaan umumnya mendapat perhatian yang lebih besar dari auditor di dalam auditnya karena alas an sebagai berikut:
1. Â Â Â Sediaan merupakan komponen aktiva lancar yang jumlahnya cukup material.
2. Â Â Â Penentuan besarnya nilai sediaan mempengaruhi kos barang yang dijual.
3. Â Â Â Verifikasi kuantitas, kondisi dan nilai sediaan.
4. Â Â Â Sediaan disimpan diberbagai tempat sehingga menyulitkan pengawasan dan penghitungan fisiknya.
5. Â Â Â Adanya berbagai macam sediaan menimbulkan kesulitan bagi auditor dalam melaksanakan auditnya.
Â
PRINSIP AKUNTANSI BERTERIMA UMUM DALAM PENYAJIAN SEDIAAN DALAM NERACA
1. Â Â Â Laporan keuangan harus menjelaskan bahwa sediaan dengan lower of cost or market dan harus menentukan kos sediaan.
2. Â Â Â Kos pengganti kini harus dicantumkan dalam laporan keuangan untuk sediaan yang kosnya ditentukan berdasarkan metode LIFO.
3. Â Â Â Perubahan metode penilaian sediaan harus dijelaskan dalam laporan keuangan dan auditor harus menyatakan pengecualian mengenai konsistensi penerapan prinsip akuntansi berterima umum dalam laporan audit.
4. Â Â Â Penjelasan yang lengkap harus dibuat dalam laporan keuangan.
5.    Perjanjian pembelian  harus dijelaskan dalam laporan keuangan.
6. Â Â Â Cadangan untuk menghadapi kemungkinan turunnya harga sediaan setelah tanggal neraca harus dibentuk dengan menyisihkan sebagian laba yang ditahan.
TUJUAN PENGUJIAN SUBSTANTIF TERHADAP SEDIAAN
1. Â Â Â Memperoleh keyakinan keandalan catatan akuntansi yang bersangkutan dengan sediaan.
2. Â Â Â Membuktikan asersi keberadaan sediaan yang dicantumkan dineraca dan keterjadian transaksi yang berkaitan dengan sediaan.
3. Â Â Â Membuktikan asersi hak kepemilikan klien atas sediaan
4. Â Â Â Membuktikan asersi penilaian sediaan yang dicantumkan dineraca
5. Â Â Â Membuktikn asersi penyajian dan pengungkapan sediaan dineraca.
Â
PROGRAM PENGUJIAN SUBSTANTIF TERHADAP SALDO SEDIAAN
1. Â Â Â Prosedur Awal
Audit melakukan 5 prosedur audit berikut dalam melakukan rekonsiliasi informasi sediaan dineraca dengan catatan akuntansi yang bersangkutan:
a. Â Â Â Usut saldo sediaan yang tercantum dineraca kesaldo akun sediaan yang bersangkutan kedalam buku besar.
b. Â Â Â Hitung kembalin saldo akun sediaan dibuku besar.
c. Â Â Â Usut saldo awal akun sediaan kekertas kerja tahun yang lalu.
d. Â Â Â Usut posting pendebitan dan pengkreditan akun sediaan ke jurnal yang bersangkutan
e. Â Â Â Lakukan rekonsiliasi buku pembantu sediaan dengan akun control sediaan di buku besar.
Â
2. Â Â Â Prosedur Analitik
Prosedur analitik merupakan pengecekan secara menyeluruh mengenai kewajaran yang disajikan dineraca.dalam prosedur ini auditor menghitung berbagai ratio yang bersangkutan dengan sediaan dan jika terdapat fluktuasi ratio tertentu dan ratio tahun sebelumnya.
Â
3. Â Â Â Pengujian Terhadap Transaksi Terinci
Keandalan saldo sediaan sangat di tentukan oleh keterjadian transaksi pembelian, transaksi penjualan, dan transaksi pemakaian. Auditor juga melakukan pengujian substantif terhadap transaksi rinci yang mendebit dan mengkredit akun sediaan dan pengujian pisah batas. Dan harus melakukan pemeriksaan sebagai berikut:
a. Â Â Â Pisahkan sampel transaksi yang tercatat dalam akun sediaan ke dokumen yang mendukung timbulnya transaksi tersebut.
b. Â Â Â Periksa pendebitan akun sediaan ke dokumen pendukung.
c. Â Â Â Pengujian pisah batas yang berkaitan dengan sediaan
d. Â Â Â Periksa dokumen yang mendukung transaksi pembelian yang di audit setelah tanggal neraca.
e. Â Â Â Periksa dokumen yang mendukung berkurangnya sediaan.
Â
4. Â Â Â Pengujian Terhadap Saldo Akun Rinci
Beberapa yang harus dilakukan auditor terhadap pengujian terhadap saldo terinci adalah : (1) lakukan pengamatan teerhadap penghitungan fisik sediaan, (2) konfirmasi sediaan yang berada ditanggan pihak luar, (3) periksa penyajian konsinyasi.
5. Â Â Â Pemeriksaan Penyajian dan Pengungkapan Sediaan di Neraca
atas dasar prinsip akuntansi berterima umum auditor melakukan verifikasi penyajian sediaan dineraca dengan cara: (1) memeriksa klasifikasi sediaan dineraca, (2) memeriksa penjelasan yang bersangkutan dengan sediaan, (3) melakukan analytical review terhadap sediaan.
Â
Â
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H