Mohon tunggu...
Hanan Wiyoko
Hanan Wiyoko Mohon Tunggu... Wiraswasta - Saya menulis maka saya ada

Suka membaca dan menulis, bergiat di literasi digital dan politik, tinggal di Purwokerto, Jawa Tengah

Selanjutnya

Tutup

Book Artikel Utama

Tahun 2025, Mendekatkan Bahan Bacaan untuk Anak

1 Januari 2025   14:31 Diperbarui: 2 Januari 2025   10:37 87
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kegiatan membaca bersama di TBM Teras Literasi Purwokerto, 25 Des 2024. Dok pri

Selamat datang tahun 2025,

Tahun ini Taman Bacaan Masyarakat atau TBM yang saya kelola, yakni TBM Teras Literasi ingin mendekatkan bahan bacaan untuk anak-anak. Sebagai upaya mengurangi ketergantungan anak-anak dari gadget.

Di tahun ini saya ingin lebih mendekatkan anak dengan buku bacaan. Menjadi motivasi saya bergerak di bidang literasi. Dengan mengelola taman baca, diharapkan bisa memberikan manfaat. Khususnya mengajak orang membaca. Dengan membaca, kita menjadi tahu. Dengan tahu informasi, kita menjadi berdaya. Dengan berdaya bisa sejahtera.

Kurang lebih itu menjadi penyemangat saya menapak kegiatan literasi. Langkah awal mendirikan taman baca mulai tahun 2016. Alhamdulillah, kini tahun 2025 masih bisa eksis.

Awalnya menyandang nama TBM Bawor. Beralamat di RT 5 RW 7 Bancarkembar, Purwokerto Utara. Bertempat di rumah mertua. Buku yang digunakan merupakan koleksi pribadi sekitar 1.000 buah. Sasaran kegiatan adalah anak-anak. Meski sasaran anak-anak, sejatinya jumlah buku khusus anak masih terbatas. Menjadi kurang menarik minat anak.

Saat hari libur atau sore hari, saya menyengaja menggelar buku bacaan di atas meja pingpong RT. Tahu saya menggelar buku, anak-anak dan tetangga merapat. Ada yang membaca di lokasi, ada juga yang meminjam di baca di rumah. Keterbatasan buku bacaan bisa teratasi melalui kerjasama Program Silang Terpadu di Perpustakaan Kabupaten Banyumas. Ada pinjaman 100 judul buku anak yang bisa digunakan. Lalu untuk menambah koleksi buku, saya menggalang donasi buku dari tokoh masyarakat. Juga pengajuan ke penerbit buku di Yogyakarta. Jumlah koleksi buku bertambah sedikit demi sedikit. Buku bacaan anak pun mulai bervariasi.

Pelibatan Anak-anak

Keberadaan TBM Bawor di Bancarkembar tak lama eksis. Sekitar Juni 2018, saya pindah domisili di Perumahan Griya Satria Mandalatama, RT 9 RW 5, Kelurahan Karanglewas Lor, Purwokerto Barat, Banyumas. Bertempat di teras rumah, saya memajang buku bacaan. Sekaligus menjadi lokasi kegiatan anak-anak untuk berkumpul dan membaca. Karena itu, TBM yang baru, kemudian berganti nama. Awalnya Bawor (tokoh wayang punakawan khas Banyumas) menjadi Teras Literasi. Harapannya, bisa mendekatkan bahan bacaan untuk anak di lingkungan perumahan.

Saya  bersama anak-anak usai kegiatan membaca bersama TBM Teras Literasi. Dok pri
Saya  bersama anak-anak usai kegiatan membaca bersama TBM Teras Literasi. Dok pri

Kendala yang dihadapi adalah kurangnya jumlah koleksi. Termasuk masih minim jumlah bacaan anak. Meski demikian, beberapa kegiatan bisa dilakukan melibatkan anak-anak di perumahan. Antara lain permainan kreatif, peringatan Hari Lahir Pancasila dengan membaca naskah lahirnya Pancasila 1 Juni 1945 karya Ir Soekarno, lalu kegiatan membaca bersama. Pada masa Covid 19, TBM Teras Literasi juga mengambil peran dengan menjadi lokasi mengaji bersama. Ini karena kegiatan TPQ di masjid diliburkan karena pembatasan aktivitas.

Bantuan Perpusnas RI

Perlahan, kegiatan kecil dilakukan dengan melibatkan anak-anak. Kendala yang dihadapi adalah kurangnya bahan bacaan buku anak. Koleksi rata-rata yang dimiliki TBM Teras Literasi adalah buku bacaan umum, bacaan agama, bacaan ilmu sosial dan ekonomi. Bacaan anak yang dimiliki masih terbatas.

Untuk menambah koleksi bacaan, pada tahun Agustus 2024,TBM Teras Literasi mengikuti program hibah bantuan bacaan buku bermutu dari Perpusnas Republik Indonesia (RI). Alhamdulillah, pada akhir Agustus 2024, sebanyak 1.000 buku yang dinantikan tiba di TBM Teras Literasi. Beberapa minggu setelahnya, diterimakan rak buku bantuan.

Dengan datangnya buku-buku tersebut menambah semangat. Sebagai pengelola, saya mengucapkan banyak terima kasih kepada Perpusnas RI. Buku yang diterima sangat cocok buat bacaan anak. Isi ceritanya bagus dan beragam. Ilustrasinya ciamik. Paduan yang lengkap untuk menarik minat anak-anak membaca. Para orangtua yang melihat pun berucap sama : 'bukunya bagus, bukunya keren, bukunya cocok untuk anak-anak. Terima kasih Perpusnas RI'.

Selain merasa senang, sekaligus saya merasa bertanggungjawab. Saya menyadari, buku ini dicetak menggunakan uang rakyat, uang dari pajak-pajak kita. Karenanya saya tidak ingin menyiakan-nyiakan kesempatan baik ini. Sembari proses pencatatan buku, saya segera geber kegiatan memanfaatkan buku bantuan.

Mendekatkan Bacaan di 2025

Kegiatan perdana untuk pemanfaatan buku bantuan segera saya gelar. Sekitar 15 hari sejak menerima buku, pada Minggu, 15 September 2024, saya adakan acara : 'Festival Buku Anak Mandalatama'. Baru kali pertama, di perumahan saya yang dihuni lebih dari 500 kepala keluarga ini ada festival buku. Lokasi kegiatan di serambi Masjid Utsman bin Affan (UBA) Perum Griya Satria Mandalatama. Kegiatan bekerjasama dengan takmir dan warga. Alhamdulillah respon anak-anak bagus. Ada 30 peserta yang mau datang membaca dan memilih buku-buku bantuan Perpusnas RI dalam program Transformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial (TPBIS). Anak-anak dengan seksama membaca. Lalu saat kegiatan membaca nyaring atau read aloud anak-anak terlihat antusias.

Setelah sukses menggelar festival, saya mengagendakan kegiatan lanjutan. Pada hari Minggu pagi diadakan gelar buku TBM Teras Literasi di serambi Masjid UBA. Tercatat kegiatan membaca bersama dilakukan pada 22 September 2024, 27 Oktober 2024, dan terbaru pada 3 November 2024. Diadakan Minggu pukul 09.00 WIB hingga pukul 11.00 WIB. Rencananya pada 10 November 2024 mendatang, kembali dilakukan kegiatan gelar buku bacaan.

Dengan adanya bantuan buku bacaan bermutu dari Perpusnas RI melalui Program TPBIS membuat saya semangat. Khususnya jemput bola. Maksudnya adalah membawa buku keluar dari lokasi TBM. Mendekat ke lokasi di mana anak-anak sering bertemu dan beraktivitas. Praktik baik dari bantuan buku ini mendorong saya untuk berinteraksi dengan anak-anak di luar TBM. Soalnya, mengandalkan anak untuk datang ke lokasi TBM yang berada di rumah masih susah. Anak terkesan sungkan. Namun bila kegiatan diadakan di fasilitas umum, lokasi anak biasa berkumpul, kegiatan menjadi lebih diminati. Dan benar saja, animo anak untuk memilih buku dan membaca segera tumbuh.

Praktik baik lain adalah mengurangi anak bermain gadget. Buku bacaan dengan dampingan orang tua bisa digunakan sebagai alternatif kegiatan positif. Dengan membuat anak asyik membaca, perlahan anak bisa meletakkan gadget. Hal ini nyata terlibat di acara TBM Teras Literasi. Anak-anak yang memiliki gadget diminta menyimpan gadget dan dilarang digunakan saat aktivitas membaca. Dengan cara ini, anak menjadi fokus dan asyik membaca.

Tantangan 2025

Ke depan, rencana yang ingin dilakukan adalah memperkuat jejaring dan bergerak bersama pegiat literasi untuk mengajak lebih banyak anak membaca. Makin banyak kegiatan literasi muncul, makin banyak pegiat literasi berkegiatan, maka akan semakin gencar upaya mendekatkan bacaan bermutu bagi anak-anak.

Dengan cara ini diharapkan, anak terdorong untuk gemar membaca. Menjadi kegiatan positif bagi anak-anak. Cita-cita yang ingin diwujudkan ke depan adalah mengadakan kegiatan membaca berkeliling. Buku bantuan dari Perpusnas RI ingin saya bawa berkeliling ke dusun dan desa terpelosok di Banyumas. Mengadakan kegiatan membaca, mendongeng bersama di lokasi-lokasi terpencil. Dengan harapan ini, semoga anak-anak yang terkendala akses bacaan bisa menikmati buku bermutu dengan mudah.

Denga dimuatnya tulisan ini, semoga mengetuk hati pembaca yang ingin menyumbangkan buku bacaan untuk anak-anak. Bila ingin membantu buku, bisa menghubungi saya. Terima kasih.

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Book Selengkapnya
Lihat Book Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun