Mohon tunggu...
Hanan Wiyoko
Hanan Wiyoko Mohon Tunggu... Wiraswasta - Saya menulis maka saya ada

Suka membaca dan menulis, bergiat di literasi digital dan politik, tinggal di Purwokerto, Jawa Tengah

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Tiga Pengaturan Sanksi Pidana bagi Pelaku Politik Uang, Apa Saja?

30 Juli 2023   09:06 Diperbarui: 30 Juli 2023   09:11 616
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mural menyerukan tolak politik uang. Sumber Kompas.id

Masa tenang kampanye adalah dari hari berakhirnya kampanye hingga menjelang dilakukan pemungutan suara, yakni 10 - 14 Feburari 2024. Masa tenang merupakan masa terlarang untuk kampanye, alat peraga kampanye juga dilepas, dan waktu persiapan bagi dimulainya pemungutan suara. Masa tenang merupakan waktu rawan, karena biasanya dilakukan 'serangan fajar'. Istilah untuk membagikan amplop uang kepada pemilih pada malam atau pagi menjelang pemungutan suara. Bagi pelaku politik uang yang terbukti melakukan politik uang di masa tenang diancam pidana penjara selama empat tahun dan denda sebanyak Rp 48 Juta.

3. Politik uang pada hari pemungutan suara.

Hari pemungutan suara Pemilu 2024 dilakukan Rabu legi, 14 Februari 2024. Hari H pemungutan suara menjadi hari yang rawan, karena pelaku politik uang kerap memanfaatkan waktun sesaat sebelum pemilih datang ke TPS. Modusnya misal menunggu di jalan sekitar TPS, mendata nama-nama pemilih yang akan diberi amplop uang setelah mencoblos, maupun memberikan kartu nama bergambar peserta pemilu dan amplop uang, serta modus lainnya. Bagi pelaku politik uang yang terbukti melakukan politik uang di hari H Pemungutan Suara diancam sanksi pidana penjara paling lama 3 tahun dan denda sebanyak Rp 36 juta. 

Wahhh...dari tiga pengaturan sanksi pidana yang ada di Pasal 523 UU Pemilu diketahui ancaman sanksi paling berat terjadi di masa tenang. Yakni ancaman pidana maksimal 4 tahun dan denda sebanyak Rp 48 Juta.

Dengan mengenali sanksi pidana bagi pelaku politik uang, diharapkan membuat efek jera pelaku sehingga tidak melakukan perbuatan tersebut. (*)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun