Sertifikat hasil penghitungan suara dalam bentuk plano nantinya akan difoto dan diupload ke dalam sistem. Agar aplikasi ini bisa berjalan sukses, turut didukung banyak faktor.Â
Di antaranya ketersediaan jaringan internet hingga ke pelosok TPS, kemampuan SDM petugas kelompok penyelenggara pemungutan suara (KPPS) yang mampu mengoperasikan gadget, dan kunci sukses hal teknis adalah bimbingan teknis yang memadai bagi KPPS untuk mengoperasikan Sirekap.
Nantinya, pengoperasian Sirekap bisa menjadi alat kontrol dalam proses rekap yang dilakukan berjenjang untuk meminimalisir potensi kecurangan.
Membangun Kepercayaan Publik
Selain mempersiapkan sistem TI dan perlindungan keamanan data yang handal, hal lain yang dipersiapkan untuk mendukung pemanfaatan TI dalam Pemilu 2024 adalah membangun kepercayaan publik (public trust). Rasa percaya publik, rasa percaya peserta pemilu kepada KPU dan sistem TI yang digunakan terhindar dari praktik curang.
Ketidakpercayaan publik dan peserta pemilu terhadap pengoperasian TI bisa bermula adanya prasangka bahwa sistem TI bisa diakali/dicurangi.
Karena itu, perlu menumbuhkan kepercayaan publik dengan tiga hal. Pertama, melakukan sosialisasi rencana penggunaan IT kepemiluan secara transparan.Â
Kedua, integritas penyelenggara pemilu yang berkomitmen mewujudkan pemilu memenuhi azas Langsung, Umum, Bersih, Jujur, dan Adil. Ketiga, dilakukan audit terhadap sistem TI yang digunakan.Â
Dengan cara-cara tersebut, diharapkan rasa percaya publik terhadap sistem TI yang dikembangkan oleh KPU meningkat dan pemanfaatan TI dalam Pemilu 2024 dapat membantu kelancaran penyelenggaraan tahapan pemilu.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H