Expo TdBA dengan Hasil Karya

" Merawat bumi dan berguru pada bumi adalah tugas manusia sebagai khalifah dimuka bumi untuk berbakti pada dirinya, pada sesama dan alam hingga tercipta harmoni seisi bumi" 

(Bapak Pelopor Pendidikan, Dr. H. Purwanto, M.Pd) 

Seluruh satuan pendidikan tingkat SD dan SMP satu kecamatan  Cibatu telah melaksanakan In House Training (IHT) Implementasi Kurikulum Merdeka (IKM) Berbasis Tatanen di Bale Atikan (TdBA), terkecuali jenjang PAUD belum melaksanakannya.

Namun dalam kegiatan tersebut kami tetap berpartisipasi mengikutinya dengan mewakili 10-11 jenjang PAUD se-kecamatan Cibatu, yaitu satu-satunya stand PAUD KB MELATI Cibatu yang saya kelola.

Berpartisipasi dalam menyemarakan acara tersebut dengan edukasi dan pemberian pemahaman dulu sebelumnya kepada warga belajar di satuan pendidikan adalah hal yang utama.

Dimana proyek-proyek pembelajaran dan kurikulum yang berbasis lingkungan dapat tercapai dengan baik sesuai dengan Capaian Pembelajaran (CP), dan merupakan salah satu dari aksi nyata sebuah kegiatan dilakukan.

Baca juga: Mengenalkan "Kaulinan Budak" bagi Anak Usia Dini

Menjadi salah satu bagian dari instruktur Tatanen di Bale Atikan adalah hal yang sangat saya syukuri sehingga dapat menambah wawasan saya tentang hidup dan kehidupan, tentang bagaimana fitrah manusia sebagai pemimpin bagi dirinya, sesama dan alamnya untuk merawat bumi dan berguru pada bumi.

Tentunya dengan melalui berbagai cara dapat dengan penanggulangan sampah, menjaga kearifan lokal daerahnya, budaya sekolah atau praktek-praktek baik yang bisa ditanamkan di sekolah.

Foto : Bersama Kelas Belajar Orang tua PAUD KB Melati Desa Cibatu |dokpri

Expo TdBA dengan Hasil Karya

Expo TdBA (Tatanen di Bale Atikan) PGRI Kecamatan Cibatu dilaksanakan hari ini, Rabu tanggal 30 Nopember 2022 di halaman yang dulunya adalah kantor UPTD Cibatu dekat kantor Kapolsek Cibatu dan Kantor Kecamatan Cibatu.

Baca juga: Evolusi Sistem 4.0 Mendidik Manusia Seutuhnya

Berdekatan dengan lapang bola Kecamatan Cibatu juga mempermudah lokasi Expo dilaksanakan dengan dihadiri dari beberapa jenjang satuan pendidikan yaitu : PAUD, SD, SMP.

Dihadiri Bapak Camat Kecamatan Cibatu, Kapolsek Cibatu dan 'rengrengan' tamu undangan lainnya, Bapak Rusyana yang mewakili Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Purwakarta, Bapak Dr. H. Purwanto, M.Pd karena beliau sedang berada di Jogja/Yogyakarta.

Satu-satunya yang mewakili jenjang PAUD bersama komite dan orang tua siswa PAUD KB Melati Cibatu dengan membuat hasil karya berjumlah 4 produk TdBA dalam satu stand yang disewa melalui panitia Expo.

4 produk TdBA yang dibuat oleh warga belajar atau komite orang tua berupa kelas belajar orang tua PAUD KB Melati Desa Cibatu diantaranya : 

1. OMI ( Omlete Microgreen).

2. KiGuMi / KiGuJaKo ( Kripik Gurih Miana/Kripik Gurih Jawer Kotok)

3. MDH (Markisa Honey Drink)

4. LEMINT (Lemon Mint)

Ke empat produk tersebut adalah hasil karya dari warga belajar atau komite orang tua khususnya komunitas belajar orang tua jenjang PAUD di satuan pendidikan anak usia dini KB Melati Desa Cibatu Kecamatan Cibatu Kabupaten Purwakarta.

Merupakan hasil olahan yang sudah diujicoba dan di teliti secara klinis dan kesehatannya, semoga kedepannya dapat menjadi produk unggulan dan menjadi UMKM di satuan lembaga pendidikan yang kami kelola bersama.

Semua produk di atas menjadi inspirasi menulis saya di tulisan selanjutnya, dan akan saya ulas satu persatu semoga kedepannya dapat bertambah kembali wawasan keilmuan dan menghasilkan karya baru yang original sesuai dengan tujuan tahapan atikan kesundaan Tatanen di Bale Atikan.

Tentunya dengan melibatkan anak usia dini yang turut serta menyimak, melihat, mendengar dan berpartisipasi aktif bersama orang tuanya ketika melakukan proyek kelas orang tua yang dikembangkan melalui program kebijakan Bunga Pendidikan Karakter Tatanen di Bale Atikan di Kabupaten Purwakarta.

Bagaimana mereka generasi Alpha mengenal makanan-makanan yang sehat dan alami juga dapat menambah kemampuan keterampilan (life skill) untuk menyongsong masa depan yang penuh dengan tantangan dengan lebih baik.

Perencanaan yang matang dan keterlibatan orang tua dan anak tentunya sangat diperlukan mengingat anak usia dini adalah mengenal bukan melakukan seratus persen jadi sasaran awalnya adalah para orang tua murid.

Bagaimana mereka sudah mulai membawa bekal makan sendiri yang sehat bergizi, mengurangi dan bahkan dengan mencoba perlahan-lahan menghindari pola jajan yang bersifat konsumtif bahkan kata Bapak Kadis, Pak Purwanto ketika mengunjungi PAUD kami menyebutnya 'olok kejo' artinya adalah konsumtif berlebihan dalam artian boros.

Ibu Entin Kartini selaku penggerak Komite orang tua sangat saya apresiasi karena apa yang saya sampaikan di kelas-kelas orang tua dalam pertemuan atau rapat walau hanya beberapa menit saja membuat materi yang saya ulas menjadi mudah dan sangat antusias dalam penerapannya.

Society 5.0 adalah masa ketika kita sudah harus siap dengan segala kemungkinan yang terjadi baik sekarang dan dimasa yang akan datang, menjadi bagian penting dalam fase peradaban kehidupan manusia yang memang membutuhkan perubahan juga transformasi pendidikan khususnya.

Mempersiapkan generasi emas di tahun 2045 jika kit bergerak bersama dalam upaya mendidik manusia seutuhnya melalui pendidikan anak usia dini yang berkualitas dan beridentitas merupakan cita-cita bersama.

Pemahaman dan pengembangan materi terkait Tribakti, Falsafah Siliwangi mampu diterapkan walau hanya ditempat kecil dan komunitas seadanya, semoga menginspirasi.

Terima kasih kepada para orang tua yang selalu membersamai setiap langkah dan momen penting dalam perjalanan sekolah sehingga sudah berada pada tahap saat ini, barokallah sujud syukur saya haturkan pada Tuhan YME.

Salam Cinta Anak Usia Dini

Hana Marita Sofianti

Purwakarta, 30 Nopember 2022