Dihadiri Bapak Camat Kecamatan Cibatu, Kapolsek Cibatu dan 'rengrengan' tamu undangan lainnya, Bapak Rusyana yang mewakili Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Purwakarta, Bapak Dr. H. Purwanto, M.Pd karena beliau sedang berada di Jogja/Yogyakarta.
Satu-satunya yang mewakili jenjang PAUD bersama komite dan orang tua siswa PAUD KB Melati Cibatu dengan membuat hasil karya berjumlah 4 produk TdBA dalam satu stand yang disewa melalui panitia Expo.
4 produk TdBA yang dibuat oleh warga belajar atau komite orang tua berupa kelas belajar orang tua PAUD KB Melati Desa Cibatu diantaranya :Â
1. OMI ( Omlete Microgreen).
2. KiGuMi / KiGuJaKo ( Kripik Gurih Miana/Kripik Gurih Jawer Kotok)
3. MDH (Markisa Honey Drink)
4. LEMINT (Lemon Mint)
Ke empat produk tersebut adalah hasil karya dari warga belajar atau komite orang tua khususnya komunitas belajar orang tua jenjang PAUD di satuan pendidikan anak usia dini KB Melati Desa Cibatu Kecamatan Cibatu Kabupaten Purwakarta.
Merupakan hasil olahan yang sudah diujicoba dan di teliti secara klinis dan kesehatannya, semoga kedepannya dapat menjadi produk unggulan dan menjadi UMKM di satuan lembaga pendidikan yang kami kelola bersama.
Semua produk di atas menjadi inspirasi menulis saya di tulisan selanjutnya, dan akan saya ulas satu persatu semoga kedepannya dapat bertambah kembali wawasan keilmuan dan menghasilkan karya baru yang original sesuai dengan tujuan tahapan atikan kesundaan Tatanen di Bale Atikan.
Tentunya dengan melibatkan anak usia dini yang turut serta menyimak, melihat, mendengar dan berpartisipasi aktif bersama orang tuanya ketika melakukan proyek kelas orang tua yang dikembangkan melalui program kebijakan Bunga Pendidikan Karakter Tatanen di Bale Atikan di Kabupaten Purwakarta.
Bagaimana mereka generasi Alpha mengenal makanan-makanan yang sehat dan alami juga dapat menambah kemampuan keterampilan (life skill) untuk menyongsong masa depan yang penuh dengan tantangan dengan lebih baik.
Perencanaan yang matang dan keterlibatan orang tua dan anak tentunya sangat diperlukan mengingat anak usia dini adalah mengenal bukan melakukan seratus persen jadi sasaran awalnya adalah para orang tua murid.
Bagaimana mereka sudah mulai membawa bekal makan sendiri yang sehat bergizi, mengurangi dan bahkan dengan mencoba perlahan-lahan menghindari pola jajan yang bersifat konsumtif bahkan kata Bapak Kadis, Pak Purwanto ketika mengunjungi PAUD kami menyebutnya 'olok kejo' artinya adalah konsumtif berlebihan dalam artian boros.
Ibu Entin Kartini selaku penggerak Komite orang tua sangat saya apresiasi karena apa yang saya sampaikan di kelas-kelas orang tua dalam pertemuan atau rapat walau hanya beberapa menit saja membuat materi yang saya ulas menjadi mudah dan sangat antusias dalam penerapannya.