"Tulisan adalah sebuah bukti dan saksi suatu peradaban atau sejarah perjalanan manusia yang berfikir untuk pengetahuan sekarang dan dimasa yang akan datang" (Hana Marita Sofianti)
Menulis adalah bagian dari jiwa, membacanya adalah sebuah raga, sebuah candu walau kadang rindu tak menentu, Ups! Picisan banget, hehe...Â
Bagi saya menulis merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan sehari-hari, walau perjalanannya penuh dengan dramatisasi.Â
Menjadi sebuah drama ketika kita akan menulis lalu padatnya kegiatan sehari-hari, namun tetap menjadi inspirasi meluangkan waktu demi sebuah hobi.Â
Berawal dari sebuah hobi berlanjut pada eksekusi dan tertuang dalam blog pribadi yang dikemas oleh platform blog rame-rame di Kompasiana misalnya, semoga menjadi motivasi.
Saya sendiri masih shock! Ciee.... Dengan apa yang dialami kemarin, tepatnya pada hari guru nasional suatu yang tidak diduga dan dikira akan kedatangan tamu agung kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Purwakarta, Bapak Dr. H. Purwanto, M.Pd. yang juga selaku Ketua PGRI Kabupaten Purwakarta.
Pasalnya beliau datang tanpa di duga, mau berkunjung dengan tiada sambutan meriah seperti biasanya pejabat datang ke suatu tempat-tempat tertentu dengan kondisi seadanya, apa adanya.
Berkunjung sekitar pukul 10.25 WIB, pada hari Jum'at tanggal 25 Nopember 2022 kemarin disela-sela kesibukan beliau setelah selesai upacara hari guru nasional di Taman Maya Datar, Alun-alun Purwakarta.
Kedatangan beliau merupakan sebuah apresiasi yang sangat berharga bagi kami warga belajar PAUD KB MELATI desa Cibatu Kecamatan Cibatu Kabupaten Purwakarta, khususnya bagi saya pribadi.
Mengenal beliau sejak tahun 2019 silam dan selalu mengikuti perkembangan yang terjadi di dunia pendidikan di Kabupaten Purwakarta khususnya di jenjang Paud.
Penyerahan hadiah spesial di hari guru kemarin yaitu sebuah Laptop yang diberikan langsung dari tangan beliau kepada saya karena hobi menulis yang saya geluti dan beliau suka membaca tulisan-tulisan saya.
Padahal dengan kesibukan dan padatnya agenda kegiatan beliau bisa saja menugaskan bawahannya untuk memberikannya namun tidak demikian beliau menyempatkan diri untuk bertemu dengan kami semua.
Motivasi Bagi Penulis Penghargaan dari kadis
Tidak banyak yang ingin saya sampaikan dari tulisan ini selain berucap syukur dan terus berkarya sambil berdoa semoga apa didapat berkah dan bermanfaat bagi semua pembaca setia artikel ini.
Bermula sejak MTs/SMP selalu mereview fim dengan menggunakan buku bekas yang digunting dimodifikasi lalu mengulasnya kembali versi sendiri, berlanjut mengirimkannya ke sebuah media dan majalah ternama menggunakan nama pena.
Menjadi penulis pesanan (Ghost Writer) dulu saya tidak tahu jika tulisan yang dipesan ada sebutannya, hanya menulis dan memberikannya pada pemesan tulisan dan mendapatkan tanda terima kasih lumayan buat bekal sekolah.
Sampai pada saudara yang meminta tulisan khot/Arab pada skripsinya berupa ayat-ayat Al-qur'an dan lumayan dapat uang jajan, saat itu saya duduk di kelas 6 Sekolah Dasar.Â
Mengikuti lomba cerpen dan essei Dirjen Dikdasmen dan terbit buku antologi pertama pada tahun 2004 dan karena pindah tempat tinggal buku itu raib entah kemana.
Puisi dan Cerpen yang masuk dalam majalah ternama pada masanya (Ini terjadi saat sekolah di SMKN 2 Purwakarta) juga dengan nama pena, karena saat itu saya sangat menyukai majalah tersebut.Â
Hadiah-hadiah berupa kaos, uang itu dikirim via kantor pos atau wesel karena saat itu tidak ada aplikasi online, hanya pemberian naskah berupa kertas hasil ketikan mesin tik atau print komputer pentium yang seperti TV tabung.
Beralih ke Revolusi Industri 4.0 dimana era digital semua dipermudah dengan tersedianya layanan digital untuk tetap berkreasi walau hanya dengan dua jari, lebih menantang dengan gaya dan fitur aplikasi.Â
Motivasi bagi penulis penghargaan dari Kadis, merupakan judul yang saya ambil karena memang beliau selalu dipanggil 'Pak Kadis' semoga tidak keberatan dengan panggilan ini ya pak, hmm....Â
Motivasi bagi penulis :Â
- Menulis lah selagi ada kesempatan ditengah kesibukan apapun.
- Mulailah, karena dengan memulai inspirasi dapat datang dari mana saja.
- Tetap semangat walau tulisan kita tidak banyak orang yang membacanya.
- Yakinlah bahwa apapun bentuk karya tulisan kita adalah asli milik kita sesuai dengan pemikiran di kepala kita.
- Mulai dari diri untuk sesama dan semesta alam.
Untuk memotivasi diri sendiri biasanya saya akan berjalan kaki ke sekolah melewati pematang sawah kurang lebih 30 menit memperhatikan para petani sawah dalam penggarapan sawahnya.
Melihat tata cara penanaman padi dari awal hingga 90 hari menuju panen membuat pola pikir dan pola dzikir terus mengarah dan mencari sumber inspirasi untuk menuangkan pada jari jemari.Â
Percayalah Tuhan dan alam telah memberikan yang terbaik untuk kita, manusia dengan segala minat dan bakatnya. Terima Kasih Kompasiana, Terima kasih Pak Kadis! Sehat selalu untuk semuanya.Â
Salam
Selamat Hari Guru Nasional
Hana Marita Sofianti
Purwakarta, 26 Nopember 2022
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H