Semua hal tersebut diterapkan di sekolah dan lembaga pendidikan guna melatih dan mencetak generasi bangsa yang memiliki jiwa antikorupsi.
Menanamkan 9 nilai tersebut merupakan usaha dan tujuan dari pendidikan karakter yang dilaksanakan sejak dini melalui pembiasaan di sekolah.
Pembekalan ilmu pengetahuan tenang hukum, penanaman nilai-nilai moral, adat istiadat religius dan sifat atau karakter ketimuran.
Serta kepercayaan pada Tuhan sebagai cara melahirkan dan mempersiapkan calon figur pemangku kekuasaan antikorupsi dimasa yang akan datang.
5. Tatanen di Bale Atikan (TdBA)Â
Program gerakan pendidikan karakter yang menumbuhkan kesadaran hidup ekologis dalam merawat dan berguru pada bumi.
Supaya peserta didik memiliki karakter perkembangan dan pertumbuhan sesuai kodrat dirinya, kodrat alamnya, dan kodrat zamannya.
Program ini terintegrasi pada pembelajaran berbasis pancaniti dan pertanian berbasis permakultur.
Pancaniti sudah dibahas pada artikel sebelumnya ( klik disini ) yaitu : niti harti, niti surti, niti bukti, niti bakti, niti sajati.
Kelima tahapan atikan kesundaan yang berorientasi pada pencapaian tujuan pendidikan nasional dan setara dengan teori taksonomi bloom dan 4 pilar pendidikan versi UNESCO.
Pertanian berbasis permakultur merupakan sistem pengelolaan lingkungan yang mengutamakan paradigma bekerja dengan alam.