Mohon tunggu...
Hana Marita Sofianti
Hana Marita Sofianti Mohon Tunggu... Guru - Praktisi Pendidikan Anak Usia Dini, Guru , Blogger, Ghost Writer, Founder MSFQ

Praktisi Pendidikan Anak Usia Dini , Guru, Blogger, Ghost Writer, Founder MSFQ

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Mengolah Sampah Menjadi Berkah

21 Februari 2021   12:48 Diperbarui: 21 Februari 2021   12:58 300
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

" Marilah kita jaga alam ini, tanah, air dan udaranya dari sampah yang sekitar 60 % dihasilkan di setiap rumah kita " (Dr. H. Purwanto M.Pd) 

Selamat Peduli Hari Sampah Nasional 2021, sebelumnya kita ucapkan. Kok sampah diberi selamat? Bahkan bisa menjadi suatu berkah.

Dinas Pendidikan Kabupaten Purwakarta menjadi instansi penggerak peduli alam dan budaya.

Mengembangkan program dengan terus memberikan edukasi kepada setiap jajaran pengurus dan stakeholder serta siswa dan masyarakat.

Dimulai dari kita, oleh kita dan untuk kita, oleh sebab itu jargon 'Pendidikan Kita' adalah milik kita bersama.

Menyatukan persepsi dan menebar ilmu pengetahuan bagi seluruh masyarakat di Purwakarta.

Apa itu sampah? 

Sebelum lebih jauh mari kita kenali apa itu sampah? Sampah merupakan berakhirnya suatu proses dari material sisa yang tidak diinginkan. (Wikipedia)

Konsep lingkungan didefinisikan dari kehidupan manusia melalui proses-proses alam yang dihasilkan setelah dan selama proses alam berlangsung.

Jenis-jenis Sampah

Adapun jenis-jenis sampah diantaranya :

  • Sampah alam
  • Sampah konsumsi
  • Sampah manusia
  • Sampah industri
  • Sampah pertambangan
  • Sampah nuklir

Sifat Sampah

Berdasarkan sifatnya yaitu : organik, anorganik, dan beracun.

1.Organik / degradable yaitu dapat diurai, mudah membusuk, seperti : sisa sayuran, buah-buahan, kotoran hewan, kotoran manusia, daun-daunan dan lain sebagainya, biasanya disebut kompos.

2. Anorganik / undegradable yaitu tidak terurai atau tidak dapat diurai, tidak mudah membusuk, seperti : botol gelas minuman, plastik mainan, kaleng bekas, dan lain sebagainya dan biasanya sebagian dapat laku dijual.

3. Beracun (B3) yaitu sampah dari bahan-bahan berbahaya dan beracun, seperti limbah pabrik, limbah rumah sakit, dan lain sebagainya.

Bentuk Sampah 

Bahan cair dan padat yang sudah dibuang dan tidak dipergunakan lagi, tiga diantaranya :

1.Sampah Padat, semua bahan buangan selain dari kotoran manusia, sampah cair dan urine. Yaitu sampah dapur, plastik, metal, gelas, dan lainnya.

  • Biodegradable : sampah yang dapat diuraikan oleh proses biologi.
  • Non-biodegradable : Sampah yang tidak dapat diuraikan oleh proses biologi : Recycable (yang bernilai ekonomis) Non-Recycable ( yang tidak bernilai ekonomis).

2. Sampah Cair, sampah yang dibuang dan tidak diperlukan kembali, diantaranya :

  • Limbah hitam : sampah yang mengandung patogen dan berbahaya dihasilkan dari toilet.
  • Limbah rumah tangga : sampah yang mungkin mengandung patogen dari dapur, kamar mandi, cucian dan lainnya.

3. Sampah Gas, merupakan sampah terakhir yang disebut emisi dan biasanya berkaitan dengan polusi.

Selanjutnya ada sampah alam, sampah manusia, sampah konsumsi, dan limbah radioaktif.

Dampak Sampah Bagi Masyarakat

Terhadap Lingkungan, air, tanah, dan udara yang tercemar dan dapat berdampak terhadap ekosistem.

Terhadap kesehatan, menimbulkan beberapa penyakit seperti diare, jamur, sampah beracun dan sebagainya.

Terhadap sosial ekonomi, menimbulkan dampak negatif terhadap kepariwisataan, lingkungan kurang menyenangkan, banjir dan lainnya.

gardensuperior.com
gardensuperior.com
Mengolah Sampah Menjadi Berkah

Seperti disebutkan dari judul di atas bagaimana cara mengolah sampah menjadi berkah? Seperti yang di jelaskan bapak Dr. H. Purwanto M.Pd, dalam sesi sambutan dalam pelatihan tatanen di bale atikan.

Beliau menyebutkan dalam sehari rumah kita menghasilkan sekitar 60% sampah setiap harinya, berbagai jenis sampah.

Sampah tersebut bisa kita kelola dengan baik jika sudah paham dan kenalan dulu dengan arti sampah, jenis-jenis, sifat, dan bentuk sampah.

Juga bagaimana cara menanggulanginya bagi kita manusia sebagai penghasil sampah terbanyak, dan kesadaran akan hal tersebut sangatlah penting.

Anggaran APBD untuk sampah yang berakhir di TPA dan petugas kebersihan dapat diminimalkan sedemikian rupa dengan cara pola hidup dan mindset berkesadaran terhadap penanggulangan sampah.

Bagaimana cara mengolah sampah menjadi berkah?

Dilansir dari Kompas.com baca disini :

" Mengubah Sampah Jadi Berkah Ada Panduannya " ( Kompas.com / Minggu, 22 Juni 2014 )

Setelah mengenali sampah lebih jauh, tentunya kita dapat memisahkan sampah dengan baik, diantaranya :

  • Siapkan dua tong sampah atau lebih di rumah, pisahkan sampah berdasarkan jenis, sifat, dan bentuk sampah.
  • Sampah organik dapat kita jadikan pupuk di kebun/tanaman yang sudah kita tanam di sekitar pekarangan rumah kita.
  • Sampah anorganik dapat kita jadikan pot-pot untuk benih dan tanaman tersebut, juga dapat kita buat kerajinan tangan dan sebagainya.
  • Tetap melakukan hal tersebut di atas untuk memutus rantai pembuangan sampah yang berakhir tidak bermanfaat.
  • Bisa juga sampan anorganik kita buat lumbung sampah sendiri dengan cara dibakar, walaupun polusi udara akan sedikit ada.
  • Mengurangi dampak penumpukan sampah di TPA yang mengakibatkan menggunungnya sampah yang berakibat pencemaran terhadap tanah, air dan udara.
  • Mengurangi dampak racun.

Sebagai dinas pendidikan terbaik se-Indonesia, rasanya layak mendapatkan penghargaan masuk lima besar.

Memperbaiki sistem dan kesadaran masyarakat memang harus dimulai dari sektor pendidikan karena keduanya berkaitan.

Menjadikan masyarakat Purwakarta yang berdaulat dan berkesadaran terhadap alam serta mengembalikan ekosistem memang bukan hal yang mudah.

Keseimbangan ekosistem merupakan hal yang sangat penting demi keberlangsungan hidup manusia, meminimalkan sampah yang menggunung di TPA juga tak kalah penting.

Mencetak generasi bangsa yang peduli lingkungan, peduli alam, peduli sampah adalah prestasi luar biasa bagi dinas pendidikan kabupaten Purwakarta.

Tulisan ini sebagai apresiasi terhadap hal-hal yang telah diupayakan sedemikian rupa dan semaksimal mungkin, sebagai bentuk terima kasih.

Mengingatkan kita sekarang sebagai manusia berketurunan dan menjadikan keturunan kita menikmati jerih payah kita suatu saat nanti walaupun beberapa tahun ke depan dengan lingkungan yang bersih dan alam yang seimbang.

Semoga apa yang diharapkan dapat tercapai.

Salam.

Hana Marita Sofianti 

Selamat Hari Peduli Sampah Nasional 

Purwakarta, 21 Februari 2021

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun