Mohon tunggu...
Hana Marita Sofianti
Hana Marita Sofianti Mohon Tunggu... Guru - Praktisi Pendidikan Anak Usia Dini, Guru , Blogger, Ghost Writer, Founder MSFQ

Praktisi Pendidikan Anak Usia Dini , Guru, Blogger, Ghost Writer, Founder MSFQ

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Pendidikan Ekologi dan Siswa Berprestasi di Sepanjang Jalan Kota Purwakarta

19 Februari 2021   15:28 Diperbarui: 20 Februari 2021   01:09 662
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto : Siswa berprestasi di kanan kiri tiang jalan sepanjang kota Purwakarta dibawah jajaran lampion (dokpri)

Penulis saat mengikuti pelatihan tatanen di bale atikan (dokpri)
Penulis saat mengikuti pelatihan tatanen di bale atikan (dokpri)
Apa itu Permakultur?

Permakultur merupakan cabang dari desain ekologis, desain lingkungan sehingga melahirkan teknik desain ekologis yang baik dan benar berdasarkan ekosistem alam (Wikipedia).

Permakultur bertujuan : 

  • Peduli manusia agar mendapatkan sumber daya alam yang dibutuhkan untuk hidup
  • Mengembalikan surplus pertanian ke sistem awal termasuk limbah pertanian dan daur ulangnya.
  • Peduli bumi karena tanpa bumi yang sehat manusia tidak akan sejahtera.

Semoga upaya-upaya yang dilakukan segenap jajaran dari Pemerintahan Kabupaten/Kota Purwakarta dengan penguatan Pendidikan Karakter melalui Tatanen di Bale Atikan tetap terlaksana.

Semoga apa yang di cita-citakan leluhur kita dengan menjaga alam dan kelestariannya (menanam, memetik, memanfaatkan, menjaga & merawat bumi) dapat diteruskan karena itu semua adalah tanggungjawab bersama.

Semoga Purwakarta menjadi percontohan karena masuk dalam salah satu lima besar dinas pendidikan berprestasi secara nasional.

Sehingga tidak hanya dapat mengharumkan Pendidikan Ekologi di Purwakarta saja tetapi menjadi Harmoni Seisi Bumi.

Harmoni seisi bumi maksudnya melalui Permakultur berupaya untuk menyelamatkan bumi, merawat bumi, menghargai bumi, dan berguru pada bumi dan isinya.

Biarkan hewan tanah menyuburkan tanahnya dengan tidak menggunakan pupuk kimia, biarkan ulat di dedaunan bermetamorfosis agar kupu-kupu berterbangan indah dimana-mana.

Biarkan alam mengolah tanah sesuai dengan fitrah dan kodratnya, walaupun butuh waktu untuk berproses, perlu waktu yang tidak sedikit, perlahan tapi pasti, hasilnya akan dirasakan oleh anak cucu kita 10-15 tahun di generasi yang akan datang.

Bagaimana menurut pembaca?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun