" Microgreens lebih kecil dari 'baby green' bukanlah jenis kecambah ataupun pucuk, merupakan sayuran hijau bernutrisi yang dipanen dengan satu set daun asli setelah daun kotiledon tumbuh " (Wikipedia)
Tanaman adalah salah satu tema dalam program pembelajaran anak usia dini di sekolah yang terdiri dari 10-11 tema.
Tanaman adalah tema ke 5 dari semua tema yang ada, merupakan salah satu pembelajaran yang harus diketahui dan diperkenalkan terhadap anak usia dini.
Memperkenalkan jenis-jenis tanaman yang cocok dengan usia dan perkembangan anak usia dini memang perlu adanya dan sangat penting sekali.
Mencari bahan yang mudah dan menentukan jenis tanaman yang sesuai dengan kebutuhan nutrisi serta tumbuh kembang anak usia dini sangat di utamakan.
Apa itu Microgreens?
Tanaman ini berasal dari San Fransisco, sekitar tahun 1980 terdiri dari perusahaan benih dan petani di California serta menyebar di sebagian timur California dan ditanam di sebagian besar wilayah Amerika.
Microgreens merupakan sayuran hijau penuh nutrisi yang kandungannya 30% lebih banyak dari sayuran hijau lain yang kita temukan di luar/pasaran.
Juga sayuran muda ciri khas ukuran sekitar 1-3 inci atau 2,5-7,6 cm yang dapat dikonsumsi dan dapat dijadikan sandwich, hiasan salad, sup serta hiasan piring, dicampur steak, juga di blender menjadi jus.
Microgreens memiliki usia pendek, metode penyimpanan yang baik masih dipelajari hingga sampai detik ini.
Apa Saja Kandungan dalam Microgreens?
Tahun 2014 Agricultural Research Service di USDA mengidentifikasi umur simpan dan susunan nutrisi dari Microgreens.
Terdapat 25 varietas yang di uji dan mengandung ukur nutrisi sebagai berikut :
- Vitamin A ( Beta-Karoten)
- Vitamin C ( Asam Askorbat)
- Vitamin E ( Tokoferol)
- Vitamin K ( Phylloquinone)
- Karotenoid
- Kotedilon
25 yang diuji diantaranya garnet bayam, lobak hijau, ketumbar dan kubis merah yang memiliki kandungan nutrisi seperti di atas.
Dikarenakan usia tanam yang pendek, microgreens memiliki nutrisi lima kali lipat lebih banyak dari tanaman dewasa pada umumnya.
Bagaimana Cara Menanam Microgreens Bagi Anak Usia Dini?
Pada dasarnya siapapun dapat menanam microgreens, termasuk anak usia dini dengan cara mengenal proses dari menanam microgreens.
Adapun cara menanamnya sebagai berikut :
- Memperkenalkan materi tanaman yang akan ditanam anak usia dini di rumahnya, dengan acuan guru membuat RPPH yang bertema Tanaman.
- Mempersiapkan media tanam, tanah, spons, kapas, sekam bakar, dan lainnya.
- Memilih jenis bibit, diantaranya selada air, brokoli, biasanya yang lebih mudah dan menarik untuk anak usia dini adalah garnet bayam.
- Praktek dengan menggunakan tempat atau wadah untuk menanam microgreens seperti gelas plastik bekas atau bekas tempat makanan dengan melubangi bagian dasarnya.
- Menyemai benih, dengan cara menaburkan benih berjarak sekitar 1/2 cm dipermukaan media tanam lalu disemprotkan air untuk melembabkan, simpan ditempat lembab dan sejuk tapi tidak basah.
- Perawatan dengan menggunakan sinar matahari selama 4 jam sehari, pastikan tidak terlalu becek/basah tetapi kondisi lembab.
- Tiba giliran panen, microgreens ini ketika tingginya sudah mencapai 5-10 cm maka sudah siap dipanen setelah masa semai 7-14 hari.
- Usia panen adalah Kecambah  3-7 hari, microgreens 14-21 hari, dan usia tanaman dewasa 40-60 hari.
Microgreens merupakan tanaman yang sehat dan memiliki berbagai macam khasiat, diantaranya :
- Mencegah kanker
- Mencegah radang sariawan
- Mencegah diabetesÂ
- Mencegah AlzheimerÂ
- Mencegah penyakit jantung
Selain kaya akan nutrisi juga dapat mencegah berbagai jenis ragam penyakit berat dalam tubuh manusia.
Oleh sebab itu anak usia dini sangat penting untuk dapat mengkonsumsi tanaman microgreens ini sedini mungkin.
Bagaimana caranya, pada umumnya anak usia dini anti atau jarang yang suka memakan sayuran. Kata siapa? Hehehe
Kembali pada dogmatis dan pola pikir, tanamkan mindset pada anak sejak usia dini bahwa sayuran itu enak dan lezat.
Selama ini kita kurang memberikan asupan gizi dan nutrisi pada anak dengan alasan anak susah dan tidak menyukai sayuran.
Sekali lagi ubah pola pikir, pola hidup dan mindset kita tentang setiap hal yang tidak disukai anak, khususnya sayuran atau tanaman microgreens.
Ajak anak untuk menikmati proses menanam dengan sugesti bahwa ini enak dan lezat apalagi ditabur di atas goreng telur, nasi goreng atau apapun makanan yang disukainya.
Mencintai tubuh kita serta menyibak misteri yang disediakan alam pada umunya jarang disadari oleh manusia.
Begitu banyak manfaat yang sudah disediakan oleh alam untuk kita sebagai manusia, tinggal kembali pada diri kita apakah mau menyambutnya atau meninggalkannya.
Menanamkan etika dan estetika dalam menghormati alam serta menjadikannya sebuah tanaman yang menjadi makanan yang sehat.
Sederhana saja, untuk anak usia dini microgreens ini adalah cara termudah dan termurah bagi anak yang sedang belajar berproses menuju berilmu pengetahuan serta prakteknya.
Dilansir dari kompas.com, baca juga :
Semoga apa yang kita tanam dapat kita makan, dan apa yang kita makan dapat kita tanam, dengan memulai dari hal sederhana, dari hal terkecil dan dari sekarang begitu kata Pak Moch. Irvan Efrizal S.I.P.Â
Rencananya, setelah pelatihan untuk tim pengembang atau pelatih tatanen di bale atikan khusus SMP maka akan dilanjutkan pelatihan berbasis tatanen di bale atikan khusus untuk guru-guru PAUD.
Terima kasih bapak Dr. H. Purwanto M.Pd, selaku Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Purwakarta, telah memperkenankan saya untuk berkenalan dengan Microgreens tanaman mungil untuk "si mungil" anak usia dini.
Salam.
Praktisi PAUD.
Guru Honorer.
Purwakarta, 14 Februari 2021
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H