Mohon tunggu...
Hana Marita Sofianti
Hana Marita Sofianti Mohon Tunggu... Guru - Praktisi Pendidikan Anak Usia Dini, Guru , Blogger, Ghost Writer, Founder MSFQ

Praktisi Pendidikan Anak Usia Dini , Guru, Blogger, Ghost Writer, Founder MSFQ

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Kampus Mengajar bagi Guru di Indonesia

13 Februari 2021   07:29 Diperbarui: 13 Februari 2021   08:29 1062
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Foto : Screenshoot kampusmerdeka.kemdikbud.go.id

Akan menjadi dampak / permasalahan yang nyata jika tujuan program tidak terarah dan tidak tepat sasaran.

Berakibat pergesekan jumlah tenaga kependidikan dan pemborosan anggaran jika tidak sesuai dengan tujuan dan fungsi dari kampus mengajar di atas.

Contohnya di Jawa-Barat, jumlah tenaga pendidik atau guru honorer sudah lebih dari cukup atau memadai dan bukan termasuk daerah 3T.

Daerah 3T seperti contoh di Papua yang mana minim dan kurangnya tenaga pengajar/pendidik juga tidak berkompetensi dibidangnya.

Sehingga lulusan SD juga ada yang menjadi guru adalah permasalahan yang sangat terlihat jelas bahwa memang sasaran dari kampus mengajar ini adalah daerah tersebut.

Sebagai referensi, pembahasan lebih lanjut dan tambahan informasi, dilansir dari Kompas.com :

"Syarat, Cara Daftar, Jadwal, dan keuntungan Ikut Program Kampus Mengajar Kemendikbud 2021 " (Kompas.com/ Nur Rohmi Aida/12 Februari 2021)

Mas menteri Nadiem Makarim telah membuka rekrutmen kampus mengajar angkatan satu tahun 2021.

Dalam program kampus mengajar, mahasiswa akan mendapatkan konversi sks sampai dengan 12 sks, mendapatkan potongan UKT dan biaya hidup selama 12 minggu.

Penyelenggaraan program ini telah didukung oleh Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) dan Kementrian Keuangan.

Benar menurut ketua PGRI kabupaten Purwakarta bahwa jika tidak tepat sasaran rekrutmen yang dilakukan akan membuat pemborosan anggaran dan biaya.

Pasalnya, porsi anggaran lebih baik dialokasikan untuk guru-guru honorer yang berusaha memberikan layanan maksimal dimasa pandemi dan jelas-jelas sangat membutuhkan insentif lebih untuk mendukung kinerja.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun