Mohon tunggu...
Hana Marita Sofianti
Hana Marita Sofianti Mohon Tunggu... Guru - Praktisi Pendidikan Anak Usia Dini, Guru , Blogger, Ghost Writer, Founder MSFQ

Praktisi Pendidikan Anak Usia Dini , Guru, Blogger, Ghost Writer, Founder MSFQ

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

3 Cara Dakwah Santun Syekh Ali Jaber

16 Januari 2021   21:40 Diperbarui: 16 Januari 2021   21:47 748
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Jika harimau mati meninggalkan belangnya, penulis meninggalkan karyanya, ulama meninggalkan akhlak dan teladannya " ( Hana Marita Sofianti)

Turut berduka, Hari Kamis kemarin, tepatnya 14 Januari 2021 Indonesia telah kehilangan ulama ternama, Syekh Ali Jaber Meninggal Dunia.

Begitu beliau dikenal di telinga masyarakat Indonesia, walaupun bukan asli berasal dari sini. Turut berduka yang sedalam-dalamnya.

Kepiawaiannya dalam mencintai Hafidz atau penghafal kitab suci umat islam juga sikap santun yang beliau miliki telah memukau jutaan umat yang mayoritas muslim di Nusantara.

Kini kepergian beliau sungguh sangat menyesakkan dada, dimana telah dikabarkan sebelumnya bahwa ada upaya percobaan pembunuhan terhadap beliau juga walaupun selamat. Dalam artikel saya seperti dibawah ini: 

" Penusukan Syekh Ali Jaber adalah Potret Kelam Radikalisme di Negeri Ini " (Kompasiana/Hana Marita Sofianti/ 13 September 2020)

Semua pihak tahu akan musibah yang menimpa beliau tersebut di atas , karena beritanya sempat viral di pemberitaan dan media sosial juga dalam ulasan saya di Kompasiana tahun lalu.

Itulah takdir manusia yang siapapun tidak dapat menyangka dan menebak bahkan memilih mau seperti apa dan bagaimana awal serta ujungnya, hanya Tuhan Yang Tahu.

Duka Bagi Syeh Ali Jaber

Tentunya banyak yang kehilangan sosok ulama ternama ini, termasuk aktor tampan Irfan Hakim yang selalu membawakan acara Hafidz & Hafidzah Cilik Indonesia di salah satu TV swasta.

Tidak hanya Irfan, kita semua yang sudah tahu sepak terjang beliau dalam berdakwah tentunya juga lebih mengenal dari beberapa ulasan beliau juga dalam berdakwah.

Kabar duka yang sedalam-dalamnya bagi Syekh Ali Jaber, dikabarkan bahwa beliau sakit dan sudah beberapa kali tes Swab namun hasilnya negatif.

Dilansir dari Kompas.com sebagai berikut :

" Kronologi Sakitnya Syekh Ali Jaber Sebelum Wafat, Sempat Berjuang Lawan Covid-19 dan Masuk ICU " ( Kompas.com / Kamis, 14 Januari 2021 )

Dikabarkan bahwa beliau Wafat di Rumah Sakit Yarsi hari ini, Kamis tanggal 14 Januari 2021 pukul 08.38 WIB.

Beliau memang layak disebut ulama besar menurut saya, karena ada beberapa hal yang memang sepantasnya beliau dapatkan.

3 Cara Dakwah Santun Syekh Ali Jaber

Setelah kabar duka berseliweran di media sosial, kabar berita, pertelevisian, juga di blog rame-rame ini. 

Tidak ada salahnya juga sebagai bentuk penghormatan terakhir adalah mengenang sikap santun beliau dalam berdakwah, berikut 3 Cara Dakwah Syekh Ali Jaber diantaranya :

1. Memaafkan Pencuri yang Masuk Kerumahnya 

Sebagaimana sikap umumnya manusia jika rumahnya kemalingan adalah wajar marah dan teriak maling agar dikepung warga dan ditangkap lalu di ikat. Selanjutnya anda pasti tahu diapakan ...... 

Hmm sst ga usah bilang-bilang sudah umum, dipukuli, main hakim sendiri, kebanyakan sih. Tidak semuanya. (Saya coret ya! Hehe Sensor maksudnya )

Tapi lain halnya dengan Syekh Ali Jaber, uniknya beliau memaafkan pencuri di rumahnya sendiri dengan memberikan apapun yang diperlukannya sehingga supaya orang tersebut tidak mencuri lagi. Ckckck kagum ane!

2. Dakwah santun dan elegan

Apaan sih? Masa ada dakwah santun dan elegan?! Ada! Iya beneran ada! Jadi saat momok Islam yang selalu dikaitkan dengan radikalisme dan kekerasan, nyatanya ada hal yang membantahnya.

Artinya, pernyataan yang cenderung menyudutkan negatif akan Islami phobia tersebut telah di tunjukkan oleh dakwah Syekh Ali Jaber dengan santun, santai dan elegan.

Seperti dalam artikel saya sebelumnya bahwa saya pernah ikut kajian beliau di Masjid Istiqlal khusus acara untuk disabilitas penghafal Al-qur'an, dalam setiap ceramahnya beliau selalu menyarankan untuk berbuat baik dan berlaku baik.

"Ya jelas lah, semua ulama pasti ceramahnya amar ma'ruf nahi munkar!" Hadehh! Capee dehh! Maksudnya beliau itu apa yang diceramahkan dan yang beliau perbuat itu kurang lebih sinkron bambang! Ups! Maaf bawa-bawa nama Bambang!

Ibarat sebuah komputer itu sesuai dengan CPU nya ada jaringannya terdeteksi, jadi nggak loading mulu sayang! Ehem! Hahaha

Begini ya kalau menceritakan ulama yang sabar dan baik ada aja yang kurang setuju, tapi tak mengapa lah hak asasi privasi masing-masing orang dalam menanggapinya. Monggo!

Dalam dialog dengan beberapa kalangan pun beliau tidak pernah menyalahkan apapun dan siapapun, saya masih ingat kata-kata beliau ketika mengisi acara dalam podcast salah satu Youtuber ternama tanah air.

"Orang yang faham Al-Qur'an tidak akan pernah menyalahkan orang lain walau hanya setitik kesalahan pun, karena itu akan menjadi pembenaran dalam diri (merasa benar sendiri)" Wallahu'alam.

3. Memaafkan Orang yang Berusaha Membunuhnya 

Tidak terkecuali pada kejadian kemarin yang nyaris saja merenggut nyawa beliau juga hal yang paling kita segani dan rasa salut yang mendalam adalah memaafkan pelaku. Iya Perlu digarisbawahi 'Memaafkan' huhuhu

Sebagaimana kita ketahui jangankan upaya pembunuhan ada yang menghina saja kita sudah marah tingkat dewa. hhhhh

Nyatanya masih ada loh ulama yang bersikap legowo dan memaafkan pelaku apalagi yang berusaha menghabisi nyawanya.

Tulisan ini sudah bertengger di draft tiga hari lamanya sejak beliau wafat meninggalkan kita semua dengan kondisi terakhir sembuh dan negatif Covid-19, setelah sebelumnya terpapar virus ini.

Andaikan semua ulama dapat bersikap seperti beliau tentunya kejadian kisruh di negeri ini tidak akan pernah terjadi.

Sosok satu ujaran kebencian, satunya lagi terpancing untuk provokasi, satunya lagi mendadak viral saling balas kata-kata kotor.

Andaikan seluruh ulama faham hal tersebut di atas, dapat memiliki sikap santun dan elegan yang telah dicontohkan sebagaimana beliau contohkan. Ya andaikan...... Semoga saja, Aamiin.

Salam 

Turut berduka, Selamat jalan Syekh Ali Jaber.

Alfatihah...............

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun