Mohon tunggu...
Hana Marita Sofianti
Hana Marita Sofianti Mohon Tunggu... Guru - Praktisi Pendidikan Anak Usia Dini, Guru , Blogger, Ghost Writer, Founder MSFQ

Praktisi Pendidikan Anak Usia Dini , Guru, Blogger, Ghost Writer, Founder MSFQ

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno Pilihan

Menanam bagi Anak Usia Dini

20 November 2020   20:26 Diperbarui: 20 November 2020   20:30 146
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.


" 20 November Diperingati sebagai Hari Anak Sedunia, Ini Sejarahnya " (Kompas.com/Jumat, 20 November 2020)

Anak merupakan benih atau bibit dan menjadi generasi dari setiap negara di belahan dunia manapun, tergantung kita dalam memupuk dan menjadikannya sebagai generasi yang unggul atau tidaknya.

Setiap anak adalah unik, mereka memiliki karakteristik yang berbeda namun mempunyai standar fisik dan psikis yang sama dalam tahap proses pembelajaran.

Melalui pemenuhan kebutuhan gizi dan pendidikan anak yang diatur sedemikian rupa di dalam Undang-Undang, menjadikan standar tersebut sebagai titik pencapaian pertumbuhan dan perkembangannya.

Di hari anak sedunia ini hanya ingin berpartisipasi bahwa mendidik anak itu banyak cara dan jalannya dengan cara yang positif dan menyenangkan.

Tujuannya adalah untuk menstimulasinya berdasarkan kebutuhan pertumbuhan dan perkembangannya dengan sebaik-baiknya.

Banyak kegiatan dan ragam pembelajaran bagi anak usia dini, berdasarkan pembelajaran yang sering kita kenal dengan sebutan enam aspek pembelajaran bagi anak usia dini.

Diantaranya : 

  1. Aspek Agama, Moral dan Spiritual
  2. Aspek Sosial Emosional
  3. Aspek Berbahasa
  4. Aspek Kognitif
  5. Aspek Fisik Motorik
  6. Aspek Seni

Dari ke enam aspek itu dilakukan pembelajaran secara saintifik dan tematik terkait dengan pembelajaran tersebut.

Dapat juga ditentukan melalui tema pembelajaran (yang nantinya berkembang menjadi sub-sub tema dan lainnya) Diantaranya :

  • Diri Sendiri
  • Lingkunganku
  • Kebutuhanku
  • Binatang
  • Tanaman
  • Rekreasi
  • Pekerjaan
  • Air, Udara dan Api
  • Alat Komunikasi
  • Tanah Airku
  • Alam Semesta

Adapun di bulan November ini adalah bulan dengan tema pembelajaran : Tanaman.

Berdasarkan tema maka yang akan saya ulas adalah Tema Menanam Bagi Anak Usia Dini, khususnya dalam menyambut hari anak sedunia.

Anak Usia Dini dan Tanamannya (Dokumentasi Pribadi/Istimewa)
Anak Usia Dini dan Tanamannya (Dokumentasi Pribadi/Istimewa)
Menanam Bagi Anak Usia Dini

Kegiatan Menanam adalah salah satu bentuk program yang diinisiasi oleh Dinas Pendidikan Kabupaten Purwakarta.

Tidak hanya dilakukan di sekolah tetapi juga dapat diterapkan di rumah di dalam keluarga.

Program ini bisa di baca juga di website pendidikan kita, sebagai berikut :

"Program Tatanen di Bale Atikan" (disdik.purwakartakab.go.id / Nurdin Cahyadi, S.Kom / 07 Oktober 2020)

Melalui "Tatanen di Bale Atikan" yang di gagas oleh Dr. H. Purwanto M.Pd sebagai Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Purwakarta.

Menjadikan pembelajaran yang berkarakter sesuai dengan karakteristik pedesaan dan perkotaan serta bagaimana caranya pola budaya menanam tersebut dicetak dan ditanamkan tidak hanya jenjang SD, SMP dan SMA tetapi sejak usia dini.

Beliau menegaskan bahwa kegiatan memanfaatkan dan menanam di setiap lahan kecil dipekarangan rumah ataupun di Sekolah adalah wujud nyata dari mengimplementasikan salah satu budaya leluhur.

Apa Arti Menanam Bagi Anak Usia Dini? 

Artinya praktek langsung dimana anak menanam dengan mengetahui proses awal hingga akhir ketika melakukan pembelajaran menanam tanaman tentunya bersama orang tua di rumah.

Hal ini jelas dapat dilakukan oleh anak usia dini, dan menjadi salah satu kegiatan BDR yang menyenangkan apalagi di saat pandemi seperti sekarang ini.

Sebelum pandemi melanda pun kegiatan menanam ini dilaksanakan di Sekolah melalui media biji-bijian, dan memang program ini adalah merupakan agenda tahunan sekolah.

Adalah Hafizh (anak dalam foto) salah satu anak didik saya yang senang sekali menanam benih tanaman apapun dirumahnya.

Hasil dia menanam berupa sayuran kangkung pun laris diboyong satu persatu oleh tetangganya.

Suatu ketika saya lewat di depan rumahnya, anaknya pun rajin sekali dan selalu bersih-bersih rumput dipekarangan rumah.

Sebelum tugas di Kompasiana, tugas ini saya adakan di rumah orang tua sebagai kegiatan daring dari tema Tumbuhan yang jatuh pada bulan ini.

Orang tua bersama anak melaksanakan program menanam benih apapun, seperti kangkung, terong, cabe, dan lainnya dengan menggunakan polybag.

Dalam menanam, hal yang perlu dipahami anak adalah sebagai berikut :

  • Mempersiapkan diri bahwa benih yang ditanam adalah mahluk Tuhan dan harus disayangi dengan dirawat setiap hari.
  • Ikut memperhatikan proses perubahan & pertumbuhan benih ketika tumbuh.
  • Memahami bahwa tumbuhan adalah mahluk Tuhan yang harus dijaga dan dilestarikan untuk kebutuhan hidup manusia yang sudah di sediakan alam.
  • Mencintai tumbuhan, diri sendiri, lingkungan dan alam serta anugerah yang Tuhan berikan.

Apa yang didapat dari program menanam bagi anak usia dini? 

Yang didapat oleh anak usia dini adalah kompetensi inti dari pembelajaran abad 21 dalam program Tatanen di Bale Atikan Anak Usia Dini.

Diantaranya : Pembentukan karakter, pengetahuan, sosial, keterampilan, spiritual, literasi, 4C dan HOTS dan lainnya.

Selain itu dalam K-13 dari satu pembelajaran yaitu tema tanaman dapat diimplementasikan kedalam enam aspek juga, sebagai contoh :

Tema : Tanaman 

Sub Tema : Tanaman Kangkung

KD : 1.1, 1.3, dan seterusnya

1. Aspek Agama, Moral & Spiritual 

Mensyukuri ciptaan Tuhan bahwa salah satu jenis tanaman yang diperuntukan bagi manusia dan kaya vitamin serta manfaat.

2. Aspek Sosial Emosional 

Anak mengamati proses pertumbuhan tanaman kangkung dan bagaimana dalam menyikapinya beserta keluarga?

3. Aspek Bahasa 

Bagaimana anak menceritakan pengalaman menanam kangkung dan antusias dengan bahasa yang disampaikan menurut kemampuannya masing-masing.

4. Aspek Kognitif

Anak dapat mengenal angka dengan menghitung jumlah batang dan daun dalam tanaman kangkung.

Juga dapat mempelajari warna dari daun yang segar dan layu dan kering, tanah, pot dan lain sebagainya.

5. Aspek fisik motorik

Tubuh anak bergerak dengan ikut serta menanam kangkung dan mengetahui kapan saja waktu yang cocok ketika menanamnya.

6. Aspek Seni 

Anak dapat menyanyikan lagu Tanaman beserta orang tua sehingga menanam adalah hal yang menyenangkan.

Dari semua kegiatan itu, jika dilakukan dengan menyenangkan maka pembelajaran Daring, PJJ, atau BDR adalah hal yang mudah dan tidak sulit.

Saya yakin setiap orang tua di rumah tidak akan menjadi emosi jiwa atau istilahnya marah-marah terhadap anaknya karena takut anaknya kotor, kecanduan gadget dan lain sebagainya.

Jika tidak dimulai dari kita, siapa lagi? Jika bukan kita juga, siapa lagi? Semoga bencana non alam ini juga tidak akan menambah korban jiwa lagi kedepannya.

Di hari anak sedunia ini plus dimasa pandemi saat ini juga, saya mengajak setiap orang tua untuk melaksanakan pembelajaran yang menyenangkan di rumah melalui program Tatanen di Bale Atikan Anak Usia Dini.

Mari Menanam bagi anak usia dini.

Selamat Hari Anak Sedunia 2020

Salam. Guru Pembelajar.

Purwakarta, 20 November 2020.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun