Anak merupakan benih atau bibit dan menjadi generasi dari setiap negara di belahan dunia manapun, tergantung kita dalam memupuk dan menjadikannya sebagai generasi yang unggul atau tidaknya.
Setiap anak adalah unik, mereka memiliki karakteristik yang berbeda namun mempunyai standar fisik dan psikis yang sama dalam tahap proses pembelajaran.
Melalui pemenuhan kebutuhan gizi dan pendidikan anak yang diatur sedemikian rupa di dalam Undang-Undang, menjadikan standar tersebut sebagai titik pencapaian pertumbuhan dan perkembangannya.
Di hari anak sedunia ini hanya ingin berpartisipasi bahwa mendidik anak itu banyak cara dan jalannya dengan cara yang positif dan menyenangkan.
Tujuannya adalah untuk menstimulasinya berdasarkan kebutuhan pertumbuhan dan perkembangannya dengan sebaik-baiknya.
Banyak kegiatan dan ragam pembelajaran bagi anak usia dini, berdasarkan pembelajaran yang sering kita kenal dengan sebutan enam aspek pembelajaran bagi anak usia dini.
Diantaranya :Â
- Aspek Agama, Moral dan Spiritual
- Aspek Sosial Emosional
- Aspek Berbahasa
- Aspek Kognitif
- Aspek Fisik Motorik
- Aspek Seni
Dari ke enam aspek itu dilakukan pembelajaran secara saintifik dan tematik terkait dengan pembelajaran tersebut.
Dapat juga ditentukan melalui tema pembelajaran (yang nantinya berkembang menjadi sub-sub tema dan lainnya) Diantaranya :
- Diri Sendiri
- Lingkunganku
- Kebutuhanku
- Binatang
- Tanaman
- Rekreasi
- Pekerjaan
- Air, Udara dan Api
- Alat Komunikasi
- Tanah Airku
- Alam Semesta
Adapun di bulan November ini adalah bulan dengan tema pembelajaran : Tanaman.
Berdasarkan tema maka yang akan saya ulas adalah Tema Menanam Bagi Anak Usia Dini, khususnya dalam menyambut hari anak sedunia.
Kegiatan Menanam adalah salah satu bentuk program yang diinisiasi oleh Dinas Pendidikan Kabupaten Purwakarta.
Tidak hanya dilakukan di sekolah tetapi juga dapat diterapkan di rumah di dalam keluarga.
Program ini bisa di baca juga di website pendidikan kita, sebagai berikut :
Melalui "Tatanen di Bale Atikan" yang di gagas oleh Dr. H. Purwanto M.Pd sebagai Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Purwakarta.
Menjadikan pembelajaran yang berkarakter sesuai dengan karakteristik pedesaan dan perkotaan serta bagaimana caranya pola budaya menanam tersebut dicetak dan ditanamkan tidak hanya jenjang SD, SMP dan SMA tetapi sejak usia dini.
Beliau menegaskan bahwa kegiatan memanfaatkan dan menanam di setiap lahan kecil dipekarangan rumah ataupun di Sekolah adalah wujud nyata dari mengimplementasikan salah satu budaya leluhur.
Apa Arti Menanam Bagi Anak Usia Dini?Â
Artinya praktek langsung dimana anak menanam dengan mengetahui proses awal hingga akhir ketika melakukan pembelajaran menanam tanaman tentunya bersama orang tua di rumah.
Hal ini jelas dapat dilakukan oleh anak usia dini, dan menjadi salah satu kegiatan BDR yang menyenangkan apalagi di saat pandemi seperti sekarang ini.
Sebelum pandemi melanda pun kegiatan menanam ini dilaksanakan di Sekolah melalui media biji-bijian, dan memang program ini adalah merupakan agenda tahunan sekolah.
Adalah Hafizh (anak dalam foto) salah satu anak didik saya yang senang sekali menanam benih tanaman apapun dirumahnya.
Hasil dia menanam berupa sayuran kangkung pun laris diboyong satu persatu oleh tetangganya.
Suatu ketika saya lewat di depan rumahnya, anaknya pun rajin sekali dan selalu bersih-bersih rumput dipekarangan rumah.
Sebelum tugas di Kompasiana, tugas ini saya adakan di rumah orang tua sebagai kegiatan daring dari tema Tumbuhan yang jatuh pada bulan ini.
Orang tua bersama anak melaksanakan program menanam benih apapun, seperti kangkung, terong, cabe, dan lainnya dengan menggunakan polybag.
Dalam menanam, hal yang perlu dipahami anak adalah sebagai berikut :
- Mempersiapkan diri bahwa benih yang ditanam adalah mahluk Tuhan dan harus disayangi dengan dirawat setiap hari.
- Ikut memperhatikan proses perubahan & pertumbuhan benih ketika tumbuh.
- Memahami bahwa tumbuhan adalah mahluk Tuhan yang harus dijaga dan dilestarikan untuk kebutuhan hidup manusia yang sudah di sediakan alam.
- Mencintai tumbuhan, diri sendiri, lingkungan dan alam serta anugerah yang Tuhan berikan.
Apa yang didapat dari program menanam bagi anak usia dini?Â
Yang didapat oleh anak usia dini adalah kompetensi inti dari pembelajaran abad 21 dalam program Tatanen di Bale Atikan Anak Usia Dini.
Diantaranya : Pembentukan karakter, pengetahuan, sosial, keterampilan, spiritual, literasi, 4C dan HOTS dan lainnya.
Selain itu dalam K-13 dari satu pembelajaran yaitu tema tanaman dapat diimplementasikan kedalam enam aspek juga, sebagai contoh :
Tema : TanamanÂ
Sub Tema : Tanaman Kangkung
KD : 1.1, 1.3, dan seterusnya
1. Aspek Agama, Moral & SpiritualÂ
Mensyukuri ciptaan Tuhan bahwa salah satu jenis tanaman yang diperuntukan bagi manusia dan kaya vitamin serta manfaat.
2. Aspek Sosial EmosionalÂ
Anak mengamati proses pertumbuhan tanaman kangkung dan bagaimana dalam menyikapinya beserta keluarga?
3. Aspek BahasaÂ
Bagaimana anak menceritakan pengalaman menanam kangkung dan antusias dengan bahasa yang disampaikan menurut kemampuannya masing-masing.
4. Aspek Kognitif
Anak dapat mengenal angka dengan menghitung jumlah batang dan daun dalam tanaman kangkung.
Juga dapat mempelajari warna dari daun yang segar dan layu dan kering, tanah, pot dan lain sebagainya.
5. Aspek fisik motorik
Tubuh anak bergerak dengan ikut serta menanam kangkung dan mengetahui kapan saja waktu yang cocok ketika menanamnya.
6. Aspek SeniÂ
Anak dapat menyanyikan lagu Tanaman beserta orang tua sehingga menanam adalah hal yang menyenangkan.
Dari semua kegiatan itu, jika dilakukan dengan menyenangkan maka pembelajaran Daring, PJJ, atau BDR adalah hal yang mudah dan tidak sulit.
Saya yakin setiap orang tua di rumah tidak akan menjadi emosi jiwa atau istilahnya marah-marah terhadap anaknya karena takut anaknya kotor, kecanduan gadget dan lain sebagainya.
Jika tidak dimulai dari kita, siapa lagi? Jika bukan kita juga, siapa lagi? Semoga bencana non alam ini juga tidak akan menambah korban jiwa lagi kedepannya.
Di hari anak sedunia ini plus dimasa pandemi saat ini juga, saya mengajak setiap orang tua untuk melaksanakan pembelajaran yang menyenangkan di rumah melalui program Tatanen di Bale Atikan Anak Usia Dini.
Mari Menanam bagi anak usia dini.
Selamat Hari Anak Sedunia 2020
Salam. Guru Pembelajar.
Purwakarta, 20 November 2020.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H