Mohon tunggu...
Hana Marita Sofianti
Hana Marita Sofianti Mohon Tunggu... Guru - Praktisi Pendidikan Anak Usia Dini, Guru , Blogger, Ghost Writer, Founder MSFQ

Praktisi Pendidikan Anak Usia Dini , Guru, Blogger, Ghost Writer, Founder MSFQ

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas Pilihan

Menanamkan Akhlak dan Etika Anak Usia Dini

7 November 2020   02:11 Diperbarui: 7 November 2020   02:20 480
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto Dokumentasi Pribadi Kegiatan Anak Usia Dini Sebelum Covid-19

"Apa yang kita tanam kepada anak kita maka itulah yang akan ditiru olehnya" (Hana Marita S/Praktisi & Guru PAUD, Pengelola Lembaga Pendidikan)

BDR Bagi Anak Usia Dini

Jika SD, SMP, dan SMA memiliki PJJ, Daring, Luring dan lainnya, tentu PAUD juga memiliki hal yang sama dengan sebutan yang berbeda yaitu BDR (Belajar Dari Rumah).

BDR adalah sebuah program dari Televisi Repubilk Indonesia yang diselenggarakan oleh Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia pada masa bencana nonalam Covid-19 (Wikipedia).

Sebagaimana diketahui BDR ini tayang di Televisi dan tetap saja untuk pengembangan dalam pembelajaran itu tugas seorang pendidik/guru.

Selain mengumpulkan tugasnya melalui aplikasi zoom, chat atau WAG Sekolah juga tetap memantau proses BDR walau hanya dilaksanakan di rumah masing-masing.

Bagaimana cara menyikapi salah satu tugas tersebut bagi orang tua yang memang secara kondisi tidak seratus persen mengerti akan hal yang harus di pelajari oleh anaknya.

Maka seorang guru dituntut harus pandai & kreatif bagi pembelajaran BDR ini. Tidak melulu soal mengisi buku Panduan BDR atau buku Tugas BDR bagi orang tua.

Menanamkan Akhlak dan Etika Anak Usia Dini

Salah satu dari 6 aspek perkembangan anak usia dini adalah aspek yang pertama yaitu Nilai Moral, Agama dan Spiritual.

Perkembangan dan pertumbuhan jelas berbeda namun keduanya memiliki hubungan yang sama dan berkaitan di dalam pembelajaran anak usia dini.

Perkembangan adalah sesuatu yang tidak terlihat tetapi dapat dirasakan hasilnya atau berupa non fisik. Lebih kepada sikap dan perilaku atau tingkah laku anak usia dini.

Artinya bagaimana anak usia dini ini dapat di tanam dalam pola pikirnya dan bersikap baik sesuai harapan dalam aspek perkembangan dan penilaiannya.

Sedangkan Pertumbuhan adalah hal yang berkaitan dengan fisik anak, seperti tinggi badan, berat badan, lingkar kepala, dan lainnya.

Keduanya sangat berkaitan erat sehingga tidak dapat dipisahkan, untuk itu keduanya juga harus memiliki proses pembelajaran yang diarahkan melalui eksplor yang menyenangkan.

Otak anak yang merasa senang akan lebih mudah menerima pesan dari apa yang dia lihat, rasa , raba, dan lain sebagainya.

Beda halnya jika anak dipaksa maka neuron otak anak akan tertutup dan cenderung marah sehingga pembelajaran akan sangat tidak menyenangkan. Kacau deh! Hehehe

Tetapi keduanya juga sangat penting apabila dirasakan oleh anak semuanya, pengalaman anak akan lebih banyak lagi dalam mengeksplor kegiatannya.

Kembali pada aspek nilai moral, agama dan spiritual, bagaimana hal ini sangat penting ditanamkan sejak anak usia dini.

Dikarenakan BDR, maka tugas di rumah orang tua hanya perlu mencatat atau mengecek perkembangan tersebut.

Sebagai contoh : Menanamkan pembiasaan selalu menghormati yang tua dengan cara beretika yaitu permisi atau ijin ketika hendak keluar rumah ataupun ketika memakai sesuatu milik orang tuanya, saudaranya, kakaknya bahkan temannya sekalipun.

Pembiasaan mengucapkan salam, sapa, sopan santun, juga senyum adalah sebuah penanaman akhlak dan etika dimana moral akan dibentuk oleh otak anak secara continue.

"Kenapa? Seberapa pentingkah etika dan akhlak ini berpengaruh pada moral anak usia dini?" (Hana Marita S)

Sekali lagi aspek di atas adalah sebuah nilai-nilai yang memang tidak berbentuk Fisik dan tidak dapat di ukur dengan meteran ataupun timbangan berat badan.

Akan tetapi hal ini menjadi sangat penting dan berpengaruh pada perilaku moral anak saat ini dan dikemudian hari.

Sejauh mana nilai akhlak dan etika ini berhasil diketahui pada anak usia dini adalah dari cara penerapan keluarga atau orang tua didalam kehidupannya sehari-hari.

Sehingga pola pembiasaan di rumah sangat penting dalam menanamkan nilai tersebut, karena ibu dan keluarga adalah sosok utama dan pertama yang akan dicontoh dan dijiplak oleh anaknya.

Apabila anak sudah dapat menghormati dan berprilaku santun/baik sesuai dengan harapan dan target pencapaian nilai aspek maka satu kewajiban kita dalam point ini sangat sukses.

Agama tidak melulu soal hukum dan hal yang baku, tetapi dapat menjadi suatu hal yang sangat menyenangkan ketika ada dalam pembelajaran anak usia dini.

Akhlak dan etika merupakan bagian dari agama yang memang harus ditanamkan sejak dini pada anak-anak usia dini.

Perilaku Menanamkan nilai Moral, Agama dan Spiritual bagi anak usia dini adalah termasuk dalam ilmu sosbud dan agama ketika saya mengajar di Kompasiana.

Perbedaannya jika sebelum pandemi nilai-nilai tersebut diterapkan di ruang kelas, maka sekarang di lakukan di rumah masing-masing dengan pembiasaan sehari-hari.

Harapan yang ingin dicapai adalah terbentuknya nilai moral agama dan spiritual anak yang siap di praktekan melalui akhlak dan etika yang baik setiap harinya.

Karena anak dimasa yang akan datang adalah anak yang terbentuk pada hari ini dan saat ini juga untuk bekal mereka kelak ketika dewasa untuk selalu berperilaku baik di tengah kehidupan dalam bermasyarakat.

Jadi sekali lagi penanaman nilai moral, agama dan spiritual dengan akhlak dan etika yang baik adalah dimulai sejak usia dini melalui pembiasaan sehari-hari di manapun mereka berada. 

Golden age adalah alasan yang utama karena pada usia tersebut anak adalah seorang penjelajah dan peniru yang ulung bagi lingkungan sekitarnya.

Mari kita tanamkan pada anak kita mulai dari sekarang, mulai saat ini dan ayo kita contohkan perilaku akhlak yang baik serta etika yang baik pula pada mereka agar anak usia dini dapat menirunya.

Salam.

Guru PAUD Pembelajar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun