Walaupun bukan autis yang sebenarnya yang di diagnosa oleh seorang dokter khusus sekalipun. Sadarkah kita sebenarnya yang menyandang predikat itu?
Jadi sebutan Autis tidak hanya kepada mereka yang didiagnosa oleh dokter ahli? Atau dengan mudah kita mencaci dan menganggap orang Autis tidak berguna? Tidak.
Atau bahkan jangan-jangan kita adalah Autis bagi diri kita sendiri? Sehingga tidak peduli, tidak fokus pada apa yang diri kita utamakan.
Sebagaimana dari ilmu sosial budaya dan agama yang mengajarkan bahwa tidak ada perbedaan derajat kedudukan dari setiap manusia yang dilahirkan di dunia ini.
Baik yang dilahirkan secara sempurna ataupun tidak, semuanya memiliki pengakuan bahwa kita adalah manusia ciptaan Tuhan dan diakui oleh negara.
Tulisan ini hanya sebagai pengingat saja dan juga sebagai tugas mengajar di kompasiana, bahwa tidak semua orang mau dilahirkan secara "tidak sempurna", karena Tuhan tidak pernah menciptakan produk gagal.
Terbukti banyak dari mereka yang kekurangan dalam hal fisik yang berkarya secara nyata, tidak putus asa, berjuang untuk tetap hidup dan peduli pada sesama serta peduli pada lingkungan sekitarnya, bagaimana dengan kita?Â
Salam. Emak-Emak Pembelajar.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H