Contoh kasus ketika saya melakukan observasi tugas kuliah tahun 2018 di SLB Purwakarta.
Saya menemukan seorang anak yang di diagnosa Autis setelah panas kejang selama beberapa jam.
Lalu berpengaruh dan mengganggu sistem otak yang akhirnya anak tersebut di diagnosa Autis oleh dokter ahli di RS.HS-Bandung.
Fakta tersebut membuat kita harus selalu berhati-hati dalam mengurus buah hati jika sesuatu terjadi padanya.
Kasus panas dan kejang memang tidak semuanya terdapat diagnosa seperti demikian, namun itu hanya salah satu penyebab yang ditemukan di lapangan ketika observasi.
Kenapa demikian? Kita semua adalah Autis? Ah Ngaco!Â
Sebenarnya apabila ditelaah dari arti kata Autis itu sendiri adalah anak dengan gangguan pada otaknya secara serius dan menyebabkan sulit untuk berkomunikasi serta berinteraksi dengan lingkungan sekitarnya.
Cirinya bisa dengan pandangan mata tidak fokus, kaki jinjit, dan mulut selalu keluar air liur. Walaupun tidak semua seperti itu, sekali lagi fakta di lapangan ketika observasi menyatakan demikian.
"Bagaimana dengan kita? Sadarkah bahwa kita semua adalah Autis bagi lingkungan sekitar kita? Keluarga kita? Istri kita? Suami kita? Anak-anak kita?" (Hana Marita S)
Ketika kita sudah tidak fokus dengan pekerjaan kita, dengan apapun yang disebutkan di atas, jelas kita adalah Autis yang sebenarnya.
Kita adalah Autis secara lughot/ dalam arti bahasa, karena ketidakpekaan kita terhadap lingkungan sekitar dan sekeliling kita, itu pun dapat di katakan Autis.