Mohon tunggu...
Hana Marita Sofianti
Hana Marita Sofianti Mohon Tunggu... Guru - Praktisi Pendidikan Anak Usia Dini, Guru , Blogger, Ghost Writer, Founder MSFQ

Praktisi Pendidikan Anak Usia Dini , Guru, Blogger, Ghost Writer, Founder MSFQ

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

"Ema Ompong", Sosok Inspiratif Penjual Kicimpring

28 Oktober 2020   17:15 Diperbarui: 28 Oktober 2020   17:20 215
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto Dokumentasi Pribadi Bersama Ema Ompong

Hari ini, Rabu tanggal 28 Oktober 2020 saya bertemu sosok inspiratif bernama Ema Ompong atau Ibu Rumini. Maaf, Beliau lebih senang dipanggil Ema Ompong, entah kenapa.

Seperti biasanya beliau menjajakan dagangannya sepanjang jalan Sadang - Purwakarta, padahal beliau asli orang Purwadadi - Subang.

Dagangannya sederhana sebuah makanan ringan berbentuk kerupuk yang terbuat dari singkong yaitu "Kicimpring" ( Wikipedia) walaupun bentuknya kecil-kecil beliau tetap saja menyebutnya demikian. Mungkin di modifikasi agar lebih menarik.

Setahu saya kudapan atau makanan ringan Kicimpring berasal dari daerah Sunda tersebut bentuknya besar-besar, sebesar piring tempat makan dan di lipat atau dipotong menjadi dua bagian.

Lain halnya dengan opak, kudapan satu ini juga masih terbuat dari singkong. Ada juga Rengginang yang terbuat dari beras ketan dibumbui sampai gurih diproses, dicetak dijemur sampai di goreng. Mantap! Semuanya makanan khas Jawa Barat.

Purwadadi-Subang terkenal dengan buah nanasnya, simadu atau bukan madu adalah gudangnya buah tersebut di kabupaten Subang.

Kerupuk Melarat atau Kerupuk Miskin juga merupakan makanan ringan ciri khas Kabupaten Subang yang diproses menggunakan pasir tanpa minyak.

Kata Ema Ompong sudah jarang yang memproduksinya dikarenakan ownernya banyak yang sudah tiada atau meninggal dunia, sehingga sang anak jarang yang mengikuti jejak orang tuanya.

Maka dari itu Ema Ompong hanya menjual kicimpring saja, itu pun mengambil dari orang lain dengan laba tidak seberapa.

Selain itu, Purwakarta adalah kota dengan ciri khas Simping dan Sate Marangginya, tentu saja masih ada lagi yang harus dibanggakan yaitu produksi tanah liat dari Plered, berupa genteng, guci, bata dan lainnya.

Lalu dibangunnya Pusat Wisata Seperti tersedianya 4 museum di pusat kota, Taman Panca Warna, Tajug Gede Cilodong dan lain sebagainya.

Foto Kicimpring kecil Makanan Ringan Khas Sunda Dokumentasi Pribadi
Foto Kicimpring kecil Makanan Ringan Khas Sunda Dokumentasi Pribadi
"Ema Ompong" Sosok Inspiratif Penjual Kicimpring

Saat berbincang dengannya saya mengajak beliau ketempat terdekat untuk berteduh (abaikan latar gambar didalam foto saya bukan mau mengajak si Ema Creambath ya!), karena kebetulan cuaca agak panas, belum mendung seperti ketika saya menulis artikel ini. 

Beliau sangat senang apalagi saya meminta izin beliau untuk difoto bersama, katanya "boleh saja neng Ema Ompong senang". Hihihi

Setelah ditanya, Ema Ompong usianya berapa, beliau tidak ingat, karena katanya orang tua jaman dulu tidak memperhatikan tanggal bulan dan tahun lahir, tetapi katanya beliau dilahirkan saat kemerdekaan Republik Indonesia.

Jadi jika ditebak-tebak usianya sekitar 75 tahun, Wow! Sudah sepuh tetapi tetap semangat dan kuat dalam mencari rezeki, tidak putus asa dan tetap ceria.

Saya harus belajar banyak dari beliau, semangatnya dan cerianya walau sudah usia senja. Sungguh takjub!

Emak dari 2 anak yang semuanya laki-laki ini tidak mau menyusahkan anaknya yang sudah berkeluarga semuanya. Beliau menyebutkan sudah mempunyai lima cucu yang juga semuanya lucu-lucu.

Saya tidak sempat menanyakan statusnya apakah masih mempunyai pasangan atau tidaknya, beliau pun lupa tidak memberi tahu saya.

Disela-sela obrolan beliau selalu ceria, dan memang penuh motivasi dan sangat menginspirasi saya yang harus selalu bersyukur dengan setiap keadaan tentunya.

Banyak hal yang saya dapatkan ketika berbincang dengan sosok Emak Ompong yang inspiratif sebagai penjual Kicimpring ini.

Seorang ibu yang tangguh dan kuat, apalagi beliau bercerita bahwa di masa pandemi sekarang ini selalu dikaitkan dengan Corona. Saya hanya mencari rezeki sedikit sesuai kemampuan saya.

Beliau bilang tidak jualan di kampung sendiri tetapi sudah sering jualan ke tempat lain walau dengan menaiki mobil omprengan atau angkutan umum.

Waktu muda tidak banyak yang beliau kisahkan, tetapi hanya sedikit saja. Seperti pernah pergi ke sawah dan lain sebagainya.

Berdagang atau berjualan sudah menjadi hobi beliau sejak lama, makanya ketika tua pun beliau bilang sangat pegal jika kakinya tidak melangkah untuk pergi berjualan.

Sosok inspiratif Ema Ompong, dalam usia senja masih mau mencari rezeki dengan cara yang halal yaitu berjualan tanpa meminta-minta adalah suatu hal yang patut diacungi jempol.

Tidak sedikit juga yang masih muda meminta-minta dan mengemis di jalanan, padahal tenaga masih kuat dan bisa mencari rezeki yang halal seperti Ema Ompong ini.

Semoga kisah ini dapat menjadi contoh yang baik dan berharga dikalangan masyarakat dan di belahan kota manapun.

Ternyata masih banyak pejuang tangguh pencari rezeki bahkan sosok inspiratif disekitar kita. Mereka bisa dijumpai kapan saja dan dimana saja.

Semoga Emak Ompong selalu sehat dan saya tetap mengingatkan beliau untuk selalu memakai maskernya, tentu dengan membeli dagangannya dan mengucapkan hati-hati dijalan kepadanya.

Sebuah perjalanan hidup yang berharga yang didapat dari mana saja. Semoga dapat menginsipirasi sesama untuk lebih peka terhadap siapapun sekitar kita.

Foto Kicimpring : Dokumentasi Pribadi Hana Marita Sofianti
Foto Kicimpring : Dokumentasi Pribadi Hana Marita Sofianti
Simak juga artikel lawas yang saya temukan di website kompasiana, dilansir dari Kompasiana.com sebagai berikut :

"Kecimpring dan Sinetron Preman Pensiun" (Kompasiana.com/22 Juni 2015/Adityafirman)

Dalam artikel tersebut disebutkan di Bandung dalam film garapan alm. Didi Petet tersebut Kicimpring bisa didapatkan di sana, padahal di Provinsi Jawa Barat pun bisa didapatkan juga di setiap daerahnya seperti : Subang, Purwakarta dan lainnya. Nah apakah di daerah pembaca ada juga makanan sejenis ini dan apa namanya?

Kicimpring/Kecimpring adalah makanan ciri khas orang Sunda yang sehat dan tanpa pengawet serta dibuat dengan proses alami dijemur dibawah panas terik sinar matahari.

Sebenarnya kata para sesepuh konon proses pematangannya pada jaman dahulu adalah di garang atau dibakar dalam tungku atau "hawu" dijamin pasti ketagihan mengkonsumsinya. Apalagi ditemani hujan rintik-rintik. 

Saat ini kicimpring kebanyakan proses pengolahannya di goreng menggunakan minyak goreng saja.

Kudapan yang terbuat dari singkong juga dapat di baca di bawah ini :

"Resep Ongol-Ongol Singkong, Kue Tradisional Bertabur Kelapa Parut" (Kompas.com/ Rabu, 30 September 2020)

Salam.

Hana Marita Sofianti

Purwakarta, 28 Oktober 2020

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun