Ketika kami ke sana kemarin setahu saya tidak berbayar tetapi jika parkir kendaraan ada biayanya dan harganya pun sangat terjangkau sekali. Untuk Camping juga kemungkinan ada biayanya karena saya tidak memutuskan camping jadi saya kurang tahu.
Jadi Waduk Parang Gombong merupakan pinggiran / bagian dari Waduk Jatiluhur. (Selengkapnya klik disini).
Waduk ini diapit bukit dan pegunungan dari timur, barat, utara dan selatan serta terdapat beberapa gunung yang menjulang tinggi sebagai background alami.
Sekilas memang mirip New Zealand-nya Indonesia seperti informasi dibawah ini:
"Bukan New Zealand, Ini Waduk Parang Gombong" (m.liputan6.com/18 November 2019)
Hamparan rumput hijau dan view langit dengan gunung dan air waduk yang indah membuat terpesona sejauh mata memandang.
Batu-batu di bendungan seperti batu untuk fondasi yang berjejer rapi dan saling mengunci membuat kita dapat membuat spot tempat untuk berfoto juga, namun tetap harus berhati-hati ya jangan sampai tergelincir.
Perancang bendungan Waduk Parang Gombong atau Waduk Jatiluhur tersebut konon berasal dari kontraktor negara Peracis dan Italia.
Pada Tahun 1957 Pembangunan dan peletakan batu pertama bendungan dengan tipe rockfill ini  oleh Presiden RI pertama yaitu bapak Ir. Soekarno dan dibuka serta diresmikan pada tanggal 26 Agustus 1967 oleh Presiden selanjutnya yaitu Bapak Soeharto. (Wikipedia)
Menurut masyarakat setempat bahwa banyak orang dari luar negeri yang datang mempelajari pembuatan bendungan tersebut di Waduk Jatiluhur, Purwakarta, Jawa Barat yang merupakan waduk terbesar di Indonesia.
Mereka datang untuk mempelajari ilmu tentang bagaimana tata cara dan teknik membuat bendungan yang kokoh dan kuat dari sejak puluhan tahun silam serta masih tetap berdiri kokoh dan menjadi saksi bisu setiap pergantian pemerintahan di negeri ini.