Mohon tunggu...
Hana Marita Sofianti
Hana Marita Sofianti Mohon Tunggu... Guru - Praktisi Pendidikan Anak Usia Dini, Guru , Blogger, Ghost Writer, Founder MSFQ

Praktisi Pendidikan Anak Usia Dini , Guru, Blogger, Ghost Writer, Founder MSFQ

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Warga Kota Purwakarta Ulin ke Badega Gunung Parang Purwakarta

26 Juli 2020   18:01 Diperbarui: 28 Juli 2020   10:31 459
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto Dokumentasi Warga Kota Purwakarta bersama Pihak Marketing Badega Gunung Parang Kang Baban

"Bukankah Kami telah menjadikan bumi itu sebagai hamparan?" (QS An Naba : 6)

"Dan Dia menancapkan gunung di bumi agar bumi itu tidak goncang bersama kamu, (dan Dia menciptakan) sungai-sungai dan jalan-jalan agar kamu mendapat petunjuk" (QS An Nahl : 15)


Gunung identik dengan istilah pasak bumi, dalam Al-qur'an di sebutkan bahwa gunung sebagai penyeimbang bagi bumi di ibatarkan seperti perahu di atas air yang tenang.

Bumi terdiri dari beberapa komponen,  diantaranya gunung. 

Gunung di sini adalah gunung yang komunitas Warga Kota Purwakarta kunjungi yakni Badega Gunung Parang Purwakarta yang berlokasi sekitar 25,3 KM dari pusat kota Purwakarta atau memerlukan waktu tempuh sekitar kurang lebih 1 jam perjalanannya.

We Are Warga Kota Purwakarta

Sabtu, 25 Juli 2020 adalah trip kedua atau ulin berikutnya Warga Kota Purwakarta (Keluarga Kompasianer Purwakarta) setelah mengunjungi wisata sebelumnya yaitu Hidden Valley Hills Purwakarta, saat itu saya tidak dapat ikut serta karena ada halangan.

Sebagai komunitas kami begitu antusias dengan acara trip ulin Warga Kota Purwakarta ke lokasi tersebut, perjalanan yang panjang tidak begitu terjal meskipun cukup menguras tenaga dan rasa penasaran kami untuk cepat sampai ke lokasi. 

Tenang saja ya  gaes kita disana tetap patuh pada protokol kesehatan, karena pihak Badega Gunung Parang juga menerapkan kebijakan protokol kesehatan covid-19, diantaranya dengan wajib memakai masker dan penyediaan tempat mencuci tangan, sanitizer dan lainnya.

Tiba di lokasi kami disambut baik oleh pihak marketing yang bernama Kang Baban, (begitu kami menyapanya) adalah adik dari pemilik wisata tersebut yaitu Bapak Wawan. Adapun pengelola wisata di badega gunung parang ini terbagi menjadi 3 bagian yaitu, 2 untuk jalur Via Ferrata dan satu lagi untuk jalur Trek atau Hiking.

Badega sendiri adalah nama brand asli owner/pemilik dari nama wisata gunung parang tersebut dan lokasi wisata ini telah diresmikan oleh Bapak Dedi Mulyadi pada tanggal 17 Desember Tahun 2013 silam ketika beliau masih menjabat sebagai  Bupati Purwakarta.

Awalnya Gunung Parang memang sudah banyak dikunjungi oleh masyarakat sekitar daerah, dari luar kota, bahkan sampai turis mancanegara.

Dikarenakan banyak pendaki yang menginap di rumah - rumah warga oleh karena itulah yang menjadi kang Baban dan owner mendirikan atau membuat wadah agar setiap orang dapat menginap dan menikmati fasilitas yang disediakan olehnya untuk menikmati keindahan alam gunung tersebut.

Badega gunung parang berlokasi di Kampung Cirangkong, Desa Pesanggrahan Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat. Adalah gunung pertama se-Indonesia yang memiliki Via Ferrata atau tangga besi yang dipasang atau ditancapkan/ditanam pada batu di pegunungan untuk mendaki tentunya dengan menggunakan safety protokol juga ya.

Batas kedalaman tangga besi/ Via Ferrata yang di tancapkan di bebatuan untuk mendaki berstandar sekitar 20 CM atau lebih, karena setiap saat pihak managemen akan selalu memeriksa besi tersebut apakah masih layak digunakan atau tidak sehingga dengan cepat mereka akan mengganti dengan yang baru.

Via Ferrata itu sendiri sudah ada di negara Italia merupakan peninggalan dari perang dunia dan Badega Gunung Parang ini juga mengadopsi teknik pemasangan Via Ferrata dari negara tersebut.

Seperti disebutkan diatas, kata Via Ferrata itu diambil dari negara atau bahasa Italia, yang artinya Via artinya Jalan Ferrata artinya besi, negara Italia memang negara pertama yang menggunakan alat ini untuk mendaki gunung dengan mudah.

Baca juga "Menjajal Via Ferrata Tertinggi di Asia Tenggara" ( Kompas.com)

Sampai saat ini, ada gunung yang berlokasi di selain Jawa Barat yang bertanya mengenai pemasangan Ferata tersebut dan akan mengadopsi kembali dari Badega Gunung Parang Purwakarta.

Foto Dokumen Warga Kota Purwakarta bersama owner atau pihak marketing Badega Gunung Parang Purwakarta (Masker dibuka hanya sebatas untuk foto saja)
Foto Dokumen Warga Kota Purwakarta bersama owner atau pihak marketing Badega Gunung Parang Purwakarta (Masker dibuka hanya sebatas untuk foto saja)
"Setiap orang bisa memanjat gunung"
 (Kang Baban - Marketing Badega Gunung Parang)

Via Ferrata yang ada di Badega Gunung Parang terbagi menjadi 3 ketinggian, yaitu 150 Meter, 250 Meter, dan 900 Meter, tetapi tinggi gunung parang ini mencapai 963 Meter.

Memerlukan waktu sekitar 2 jam untuk mendaki dari ketinggian 150 - 250 Meter dan membutuhkan waktu  sekitar 4 jam untuk mendaki di ketinggian 963 Meter berikutnya.
Itulah alasannya kenapa besi dipasang sebagai Via Ferrata di sana.

Foto Dokumentasi By Hana Marita
Foto Dokumentasi By Hana Marita
Kang Baban juga menambahkan selain itu dimasa pandemi seperti ini pemasukan ke area wisata berkurang hingga 30 persen , apalagi sebentar lagi tanggal 27 Juli 2020 juga yang kabarnya wisata Purwakarta akan ditutup kembali.

"Maka nikmat Tuhanmu yang manakah yang kamu dustakan!" ( QS Ar Rohman : 13)

Foto by Hana Marita
Foto by Hana Marita
Berada di titik ketinggian 250 KM saja sudah sumringah dan membuat takjub mata memandang, view hamparan sawah serta gunung sebelah yang begitu terlihat jelas membuat jiwa merasakan hadirnya alam dalam raga.

Iya, gunung parang bertetangga dengan gunung cupu, gunung bongkok, dan gunung lainnya.

Namun sayang ada gunung yang terus-terusan dipahat dan hampir habis bebatuannya ketika kami melewati area menuju arah gunung parang tersebut.

Keseruan wargakotapwk dalam ulin atau trip ke Badega Gunung Parang sungguh sangat luar biasa, apalagi jika menuju 963 Meter berikutnya atau puncaknya gunung tersebut, nikmat Tuhan manalagi yang engkau dustakan?.

Bersatu dengan alam atau mencintai alam dan menjaga kelestariannya serta menjadikan gunung parang sebagai destinasi wisata di Purwakarta merupakan hal yang perlu dilakukan sebagai warisan leluhur untuk anak cucu kita nanti di masa depan.

Terima kasih kepada seluruh rekan Keluarga Kompasianer Purwakarta, team owner pihak Badega Gunung Parang dan semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu - persatu.

Bagi kalian yang berminat ngetrip ke Badega Gunung Parang cukup dengan merogoh kocek sekitar Rp. 15.000 saja ya, dan jangan lupa bawa sendiri transportasi/kendaraannya juga ya gaess karena area tempat parkir disana begitu luas dan nyaman.

Salam.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun