Geliat waktu di pelupuk mata
Menjadi awal mula terbukanya logika
Menatap gelap perlahan bertata
Menjadi arang dalam berkata
*
Bias itu menggoreskan kedipan tatapnya
Pancarkan rona indah tajamnya
Tebarkan warna biru dan kuningnya
Menggelembung semua bayangnya
*
Ucap kata harapan dan persembahan
Menjelang waktu fajar temaram di permukaan
Hadirnya raut menyoroti khayalan
Bumi indah dalam buaian
*
Pagi indah penuh harap dan sikap
Semangat abadi pencari rezeki
Pagi suci penuh tuah dalam dekap
Memohon hamba dalam kasih sejati
*
Sosok kokoh berdiri tegap
Membuka jalan menuju atap
Menemukan arus yang terlelap
Sampai merasakan jiwa berharap
*
Gontai langkah sang tuan
Berayun mencoba berkawan
Hadirkan janji yang terlupakan
Akan abadi dalam hirauan
*
Sosok suci terbang tinggi
Menuliskan perbuatan cinta sejati
Khayal riang tak terperi
Membuat senyum berapi-api
*
Indah kata menuai makna
Bertutur lembut seakan terpana
Berulang kali membuat merana
Kelakuan sang durjana
*
Duhai pujangga larilah kata
Jauh tinggi ke nirwana
Terbangkan serangkai irama
Berjejak buih awan bernada
*
Sayap-sayap terbentang luas
Menyentuh angkasa bebas
Membuncah dalam rasa puas
Hingga akhirnya kandas
*
Cahaya itu membentangkan sayapnya
Cahaya itu mengguratkan silaunya
Cahaya itu menggoreskan sinarnya
Cahaya itu hadir mengawali harinya
*
Kilauan sinar menembus batas
Pancaran nyata dan membekas
Menitikkan celah dalam lubang atas
Menjadi semburat yang membekas
*
Cahaya pagi dalam buaian
Cahaya pagi dalam kerinduan
Cahaya pagi dalam kehampaan
Cahaya pagi dalam keyakinan
*
Salam damai, Cahaya Pagi
Semoga lebih berarti
Membekas di sanubari
Dalam iman Ramadhan pagi
*
Purwakarta, 14 Mei 2020