Kata admin sih seharusnya jumlah anggota harus beberapa orang karena targetnya mendapatkan sebanyak 200 puisi untuk jilid 1.
Tetapi peraturannya dalam seminggu minimal menulis dan kirim puisinya 2 kali sesuai tema yang admin punya atau sampaikan.
Sekarang ada 33 jumlah anggota di group puisi produktif di rumah aja tersebut, diantaranya ada yang berumur tua dan muda, ada yang posisinya di luar pulau dan berbeda bahasa, pastinya seru sekali.
Belajar berpuisi lagi, lagi belajar berpuisi hehehe kata - kata ini berlaku buat saya pribadi sebab sudah belasan tahun yang lalu puisi seakan hilang dalam benak ini.
Sejak SMP saya suka berpuisi, sampai pada hari raya keagamaan pun saya selalu tampil berpuisi di panggung, saat itu saya membacakan dan membawakan puisi tentang Rasulullah SAW memakai dua bahasa, Indonesia - Inggris.
Naik level SMK juga sama tetap curat coret lagi dan selalu membuat kata-kata puitis yang bukunya sekarang entah kemana, hahaha.
Pekan Olah raga dan Seni (Porseni) antar sekolah pun tiba, saya di utus untuk mewakili sekolah, tetapi saya bisikan sesuatu nih bahwa anak SMK tidak ada mapel kesenian saat itu, yang katanya sih sekarang ada eskulnya.
Perjuangan berakhir dengan meraih gelar Juara dua Se-Kabupaten di tempat saya tinggal. Bangga? Sekolah yang bangga tentunya, walaupun tidak ada mapel kesenian tapi setidaknya sudah mengalahkan beberapa sekolah SMA ternama yang ada mapel tersebut.
Benarkah puisi hanya bagi orang yang jatuh cinta saja? Saya rasa kurang tepat jika hanya seperti itu karena berpuisi adalah hak semua orang dalam mengungkapkan segala isi hati, situasi dan kondisi entah itu yang di alami ataupun tidak dialami, yang jatuh cinta atau yang sedang membenci sekalipun. Bebas.
Berpuisi adalah seperti menulis dan menterjemahkan rasa, mengalir apa adanya dan tentunya banyak syarat-syaratnya.