Tuhan
By : H4M45Kucari Kau dalam senyap
Kuberlari dalam singkap
Terseok-seok dalam tiarap
Tertatih-tatih dalam harapKucari Kau dalam nyenyak
Kugapai Kau dalam hendak
Sampai ku tahu ternyata Kau ini
Tidak Jauh dalam Nadi
Simbol-simbol-Mu tak ada arti
Rumah-rumah-Mu kian sepi
Asma-Mu mulai kembali membasahi
Jiwa & hati umat-Mu ini#apoemaday_7 Â (contoh puisi saya yg ke 7)
Grup atau Komunitas Produktif di Rumah Aja
Ada yang menarik ketika saya mulai bergabung dengan komunitas Produktif di rumah aja, ya jadi tiba-tiba puitis gitu.
Asyiknya puisi-puisi nantinya bakalan tayang dalam sebuah buku yang di himpun oleh adminnya, yang tak lain adalah Teteh Ina Widyaningsih, begitu kami memanggilnya.
Suasana kocak pun kadang menghampiri semua yang hadir di grup penyair puisi tersebut.
Dari tua dan muda semua warga yang hobi puisi ada di situ, tercurah-curah deh rasanya kita saat momen komentar dalam chat tersebut.
Kata admin sih seharusnya jumlah anggota harus beberapa orang karena targetnya mendapatkan sebanyak 200 puisi untuk jilid 1.
Tetapi peraturannya dalam seminggu minimal menulis dan kirim puisinya 2 kali sesuai tema yang admin punya atau sampaikan.
Sekarang ada 33 jumlah anggota di group puisi produktif di rumah aja tersebut, diantaranya ada yang berumur tua dan muda, ada yang posisinya di luar pulau dan berbeda bahasa, pastinya seru sekali.
Belajar berpuisi lagi, lagi belajar berpuisi hehehe kata - kata ini berlaku buat saya pribadi sebab sudah belasan tahun yang lalu puisi seakan hilang dalam benak ini.
Sejak SMP saya suka berpuisi, sampai pada hari raya keagamaan pun saya selalu tampil berpuisi di panggung, saat itu saya membacakan dan membawakan puisi tentang Rasulullah SAW memakai dua bahasa, Indonesia - Inggris.
Naik level SMK juga sama tetap curat coret lagi dan selalu membuat kata-kata puitis yang bukunya sekarang entah kemana, hahaha.
Pekan Olah raga dan Seni (Porseni) antar sekolah pun tiba, saya di utus untuk mewakili sekolah, tetapi saya bisikan sesuatu nih bahwa anak SMK tidak ada mapel kesenian saat itu, yang katanya sih sekarang ada eskulnya.
Perjuangan berakhir dengan meraih gelar Juara dua Se-Kabupaten di tempat saya tinggal. Bangga? Sekolah yang bangga tentunya, walaupun tidak ada mapel kesenian tapi setidaknya sudah mengalahkan beberapa sekolah SMA ternama yang ada mapel tersebut.
Benarkah puisi hanya bagi orang yang jatuh cinta saja? Saya rasa kurang tepat jika hanya seperti itu karena berpuisi adalah hak semua orang dalam mengungkapkan segala isi hati, situasi dan kondisi entah itu yang di alami ataupun tidak dialami, yang jatuh cinta atau yang sedang membenci sekalipun. Bebas.
Berpuisi adalah seperti menulis dan menterjemahkan rasa, mengalir apa adanya dan tentunya banyak syarat-syaratnya.
Namun saya tidak akan mengungkapkan tentang keilmuannya hanya saja manfaat yang bisa saya dapatkan dalam mengikuti kegiatan berpuisi ketika produktif di rumah aja.
Lawan corona pakai konten, yang di lakukan oleh komunitas WargaKotaPwk atau Keluarga Kompasianer Purwakarta yang membuat anggota komunitasnya tetap santuy walau di rumah aja.
Begitupun halnya selain menulis di kompasiana ini, berpuisi juga dapat mencurahkan luapan hati kita dan menayangkannya, keren kan? Pokoknya komplit dah dan jempol buat Kompasiana.
Adapun manfaat berpuisi ketika produktif di rumah aja adalah :
1. Tambah banyak teman banyak saudara;
2. Menambah wawasan tentang puisi;
3. Mengembalikan ingatan tentang puisi yang hilang dalam imajinasi saya;
4. Terhibur dengan situasi seperti sekarang;
5. Lebih fokus pada kegiatan sehari-harinya;
6. Merasa senang dan bahagia;
7. Mendapatkan tantangan yang menarik;
8. Puisi kita di kumpulkan dengan puisi yang lainnya dalam satu buku;
9. Semangat dalam menjalani masa karantina karena corona;
10. Bersyukur dapat mencurahkan segala isi hati;
Banyak lagi hal menarik lainnya yang di dapat setelah bergabung baru beberapa hari saja di sana dan tidak dapat di sebutkan satu persatu.
Masalah bahasa tidak sepenuhnya menjadi kendala karena selalu ada admin yang mengawasi (hihihi peduli maksudnya).
Tetap santai dan berkarya walau di rumah aja, senang hati bahagia dan gembira walau berseliweran sticker merajalela bukti chatnya aktif dan produktif.
Salah satu cara mengatasi corona hari ini adalah dengan berpositif dan menghadirkan energi positif tersebut dalam hati dan jiwa, hingga fikiran tidak kemana-mana dan gelisah karena corona.
Saat ini, hari ini tantangan selanjutnya adalah membuat puisi Sonian yang bersuku kata 6,5,4,3 dan itu semua dibuat dengan aturannya, karya yang di hasilkan adalah 3 judul saja yang di minta admin.
Semoga virus corona cepat berlalu sehingga kita semua dapat beraktivitas lagi seperti biasanya.
Purwakarta, 13 April 2020
Salam
WargaKotaPwk
Produktif di rumah aja
Berpuisi
Lawan corona pakai konten
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H