Mohon tunggu...
Hana Marita Sofianti
Hana Marita Sofianti Mohon Tunggu... Guru - Praktisi Pendidikan Anak Usia Dini, Guru , Blogger, Ghost Writer, Founder MSFQ

Praktisi Pendidikan Anak Usia Dini , Guru, Blogger, Ghost Writer, Founder MSFQ

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

7 Alasan Orang Terjebak Fenomena Kerajaan Fiktif dan Dampaknya bagi Negara

22 Januari 2020   02:24 Diperbarui: 22 Januari 2020   02:41 210
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber: tokoantikkuno.blogspot.com

Hai gaess saya mau mengulas informasi sedikit tentang kenapa orang atau masyarakat mudah terjebak fenomena kerajaan fiktif dan apa dampaknya bagi negara kita. Ini dia 7 alasan diantaranya yaitu : 

1. Broken Home

Ini menjadi alasan utama bagi setiap orang yang mengikuti hal - hal yang bersifat irasional, ya karena dengan tidak betahnya di rumah dia akan mencari rumah lain dan kerajaan lain yang lebih mengakui jati dirinya terlepas dari permasalahan apapun yang ada di dalam rumahnya, entah perceraian, entah pertengkaran dlsb.

2. Idealitas tinggi

Orang yang terpincut dengan fenomena yang aneh kadang bukanlah orang sembarangan, akan terlihat dari berapa jumlah orang yang tergabung di dalamnya kebanyakan adalah orang-orang yang cerdas dan memiliki pandangan yang ideal. Seperti contoh kasus Kerajaan Dimas Kanjeng Seto.

3. Jabatan tinggi

Kenapa? Kok bisa? Ya bisa saja banyak orang yang mengikuti hal-hal yang irasional hanya untuk mengejar jabatan yang tidak bisa dia dapat di kehidupan nyata sehingga dia begitu mendambakan jabatan dalam kerajaan barunya karena memang di iming-imingi kedudukan oleh kerajaan barunya tersebut. Bahkan terkadang pejabat di dunia nyata pun terbawa arus oleh hal ini.

4. Putus asa

Percayalah gaess orang yang mengikuti aliran-aliran tertentu seperti fenomena ini kebanyakan adalah orang yang putus asa, orang yang tidak tahu lagi harus berbuat apa dalam hidupnya dengan dasar kekecewaan yang di dapatnya baik secara pribadi ataupun bernegara.

Memimpikan kesempurnaan dalam hidupnya, contohnya berkhilafah atau berkerajaan yang menurutnya adalah jalan keluar dari rasa putus asanya.

5. Empati tinggi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun