Mohon tunggu...
Hana Marita Sofianti
Hana Marita Sofianti Mohon Tunggu... Guru - Praktisi Pendidikan Anak Usia Dini, Guru , Blogger, Ghost Writer, Founder MSFQ

Praktisi Pendidikan Anak Usia Dini , Guru, Blogger, Ghost Writer, Founder MSFQ

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Pesona Prabu Geusan Ulun bagi Padjadjaran dan Ratu Haris Baya

16 Januari 2020   17:31 Diperbarui: 17 Januari 2020   10:24 7103
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

1. Memiliki aura seorang pemimpin yang positif, kecakapan sosial dan kedudukan yang terhormat.

2. Kedudukannya pada saat itu sangatlah di segani oleh rakyatnya.

3. Dari kondisi perawakan yang gagah sebagai seorang raja.

4. Keturunan ningrat yang dermawan.

5. Memiliki sifat arif & bijaksana dalam segala bidang terbukti dengan kejadian Ratu Haris Baya.

dan tentunya masih banyak lagi yang tidak bisa di sebutkan satu persatu.

Ketika Prabu Geusan Ulun mengunjungi leluhurnya di Cirebon dengan berniat ingin berdiskusi dan belajar serta memperdalam agama islam, ada yang unik dari perjalanan ini yaitu seorang Ratu yang menjadi pasangan orang no.1 di Kesultanan Cirebon waktu itu, kesannya terbukti seperti di bawa atau di curi oleh sang Prabu, padahal kenyataannya tidak seperti itu, Sang Ratu lah yang melarikan diri dari Cirebon dan mengikuti rombongan Prabu Geusan Ulun dan ke empat patihnya tepat ketika mereka meninggalkan Cirebon. Sehingga menjadi misteri kenapa Ratu Haris Baya mau mengikuti Sang Prabu? Apakah Sang Prabu memiliki magnet hipnotis yang kuat sehingga seorang Ratu bisa terpincut oleh sosok satu ini. 

Hal ini menjadi menarik perhatian saya selaku pengunjung dan penulis cerita di destinasi wisata Museum ini yaitu sehebat apakah pesona Prabu Geusan Ulun sehingga Kedua tokoh penting pada masanya mempercayai beliau untuk menjadi raja penerus Pakuan Padjajaran, dan menjadi suami Sang Ratu setelah melarikan diri dari suaminya juga. Sudah barang tentu seorang Prabu tidak mungkin mencuri jabatan ataupun mencuri isteri orang lain. Tidak mungkin! Karena memiliki kode etik akhlak dan kepemimpinan yang sejati. 

Dari kejadian di atas maka timbulah peperangan antara Sumedang dan Cirebon dan di menangkan oleh Sumedang, tetapi tetap saja pihak Kesultanan Cirebon merasa di rugikan lalu Raja Giri Laya bersedia melepas Sang Ratu dan menceraikannya dengan syarat meminta ganti rugi atau denda yaitu Prabu Geusan Ulun harus menyerahkan wilayah Kuningan dan Majlengka sebagai tebusannya. Hal ini menjadi cikal bakal hukum adat tentang seorang isteri yang di ambil orang lain dari suaminya dan sejak kejadian itu Majalengka dan Kuningan terpisah dari Kerajaan Sumedang. Lalu pulanglah Ratu Haris Baya ke Sumedang dan melahirkan di sana yaitu anak dari Raja Giri Laya dan di beri nama oleh Pabu Geusan Ulun "Arya Suryadiwangsa" yang nantinya menjdi penerus tahta Pemerintahan setelah Prabu Geusan Ulun.

Foto by hana
Foto by hana
Setiap kita berwisata ke tempat dan daerah manapun maka tentunya nuansa tempat akan erat dengan sejarah dari tempat wisata tersebut, sehingga akan menjadi ciri khas dan kisah yang turun temurun di ceritakan kepada anak cucu kita supaya dapat di jaga dan di lestarikan dengan baik dan oleh sebab itulah museum ini di dirikan.

Sumedang membuat saya berkata pada diri saya sendiri : "Sumedang Nandang Kahayang" yang artinya di Sumedang saya banyak harapan dan keinginan untuk menjelajahi kota tersebut.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun