Mohon tunggu...
Hana Lutfiyah Febriani
Hana Lutfiyah Febriani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa Universitas Teknologi Digital, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Jurusan Manajemen

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Analisis Perilaku Konsumtif dan Daya Beli Konsumen dalam keputusan Pembelian Produk Kecantikan Secara Flash Sale Pada aplikasi shopee

1 November 2024   16:08 Diperbarui: 1 November 2024   16:30 188
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber gambar peneliti 2024

5) Perilaku pasca pembelian

Post Purchase behavior atau perilaku pasca pembelian adalah pengalaman konsumen setelah pembelian atau mengkonsumsi produk. Hal ini akan mencangkup, akankah konsumen senang atau kecewa, hal ini tergantung dari ekspektasi konsumen terhadap produk dengan kenyataan yang ditemui. Jika ekspektasi jauh dari kenyataan, maka konsumen akan kecewa, jika sesuai dengan ekspektasi, berarti konsumen puas dan jika lebih baik dari ekspektasi yang dipikirkan maka konsumen akan sangat senang. Pada umumnya, ekspektasi konsumen akan meningkat bila mengetahui ulasan produk ataupun cerita pengalaman teman tentang produk itu sangatlah bagus dan jika hal ini tidak dirasakan konsumen, maka akan sangat kecewa. Sehingga penjual tidak perlu melebih-lebihkan kelebihan produknya, supaya jarak antara kenyataan dan ekspektasi konsumen tidaklah jauh. Hal ini akan menjalin hubungan yang baik antara penjual dan konsumen.

2.3       Perilaku Konsumtif

Menurut Triyaningsih (2021) Perilaku konsumtif adalah tindakan membeli barang bukan untuk mencukupi kebutuhan tetapi untuk memenuhi keinginan, yang dilakukan secara berlebihan sehingga menimbulkan pemborosan dan inefisiensi biaya. Menurut Astuti (2022) Perilaku konsumtif merupakan kecenderungan manusia untuk melakukan konsumsi tiada batas, membeli sesuatu yang berlebihan atau secara tidak terencana. Menurut Putri dan Indrawati (2023) Perilaku konsumtif adalah suatu perilaku yang tidak lagi didasarkan pada pertimbangan yang rasional, melainkan karena adanya keinginan yang sudah mencapai taraf yang sudah tidak rasional lagi.

Secara keseluruhan, perilaku konsumtif merupakan fenomena kompleks yang melibatkan aspek psikologis, sosial, dan ekonomi, di mana pertimbangan rasional sering kali diabaikan demi memenuhi keinginan yang sudah mencapai taraf tidak rasional. Konsumen dengan perilaku konsumtif cenderung melakukan pembelian tanpa batas dan tidak terencana, sering kali mengabaikan pertimbangan rasional dalam proses pengambilan keputusan. Akibatnya, perilaku ini dapat menimbulkan pemborosan sumber daya dan inefisiensi dalam pengelolaan keuangan pribadi. Lebih lanjut, perilaku konsumtif mencerminkan suatu kondisi psikologis dimana keinginan telah mencapai taraf yang tidak rasional, mendorong individu untuk terus mengkonsumsi melebihi apa yang benar-benar diperlukan.

2.3.1    Aspek-Aspek Perilaku Konsumtif

Menurut Lina dan Rosyid (dalam Al syukuri, 2021: 15) menjelaskan bahwa aspek-aspek perilaku konsumtif merupakan indikator perilaku konsumtif, yaitu:

1) Pembelian Impulsif

Aspek ini menunjukkan bahwa perilaku pembelian seseorang biasanya bersifat emosional, terutama didasarkan pada keinginan sesaat dan dilakukan tanpa mempertimbangkan konsekuensi.

2) Pemborosan

Perilaku konsumtif sebagai salah satu perilaku membeli banyak barang tanpa kebutuhan yang jelas.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
  16. 16
  17. 17
  18. 18
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun