Mohon tunggu...
I HANA HAMDI
I HANA HAMDI Mohon Tunggu... Penulis - Just a human being trying to live justly

Bukan alasan yang menentukan benar tidaknya tindakan, melainkan cara apa yang kau gunakan di sepanjang jalan menuju ke sana.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Macau Mencekam

6 Agustus 2021   21:24 Diperbarui: 7 Agustus 2021   00:27 173
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mulai Mei 2020, pemerintah mewajibkan pengisian Health Code sebagai syarat masuk lokasi-lokasi tertentu. Data Health Code berisi kondisi harian tiap orang dan hanya berlaku untuk sepanjang enam jam. 

Hijau, kalau tak ada demam, batuk, napas sesak, dan riwayat bepergian ke luar Macau. Kuning, kalau ada gejala-gejala seperti yang disebutkan sebelumnya, tapi tak ada riwayat perjalanan. Merah, kalau satu saja keluhan fisik ada dan memang yang bersangkutan pernah bepergian ke luar kota.

Satu-satunya kasus yang kemudian sempat tercatat sebagai tambahan adalah pada Januari 2021, ketika seorang pria tiba dari perjalanan melewati Inggris dan Dubai. Seperti kasus-kasus lain, yang ini pun langsung memperoleh penanganan hingga tak sempat menyebar. Sampai saat itu, Macau hanya mencatat 59 kasus coronavirus dan 0 kasus kematian akibat virus baru tersebut.

Ketepatan dan kecepatan pemerintah kota mengendalikan situasi, membuat rasa percaya diri warga bangkit lagi. Acara kumpul-kumpul kembali wajar, sekolah-sekolah ulang dibuka, masker medis tak lagi dikejar, ditukar masker berbagai corak, warna, dan material. Semua orang merasa aman selama mereka tetap berada dalam cangkang Macau. 

Suasana adem ayem itu berubah pada Selasa, 3 Agustus 2021. Satu keluarga beranggotakan 4 orang mendadak diberitakan sebagai pengidap positif!

Awalnya, salah seorang anak keluarga itu mengeluhkan rasa tak enak badan. Dia baru saja kembali dari suatu pertunjukan di sebuah kota lain di Cina. Anak tersebut kemudian dibawa ke rumah sakit, berpapasan dan mengantri bersama sekurangnya 80 orang lain. 

Ketika ayah, ibu, dan saudaranya juga dinyatakan sebagai penderita varian Delta, dengan sang ibu berprofesi sebagai karyawan di sebuah pusat perbelanjaan, tindakan drastis pun diambil pemerintah. Gedung apartemen mereka dinyatakan sebagai zona merah, ratusan penghuninya kini dalam isolasi, dan seluruh warga kota wajib menjalani tes Covid!

Pemeriksaan massal tersebut akan dilaksanakan selama 3 hari, terhitung sejak Rabu, tanggal 4 Agustus 2021, dan bebas biaya untuk siapa saja yang sedang berada di Macau. Pendaftaran dapat dilakukan melalui sebuah website, dengan hari, jam, dan lokasi pilihan sendiri. Ada 41 lokasi Nucleic Acid Test (NAT) yang akan terbuka sepanjang siang dan malam. 

Kepatuhan dan antusiasme warga Macau untuk memastikan kota mereka kembali aman, mengakibatkan baik situs web untuk pendaftaran NAT, maupun tautan untuk Health Code sempat down, tak dapat diakses. Antrian memanjang berjam-jam, bahkan pada tengah malam. 

Meskipun demikian, dalam satu hari saja, lebih dari separuh warga kota telah menjalani pemeriksaan. Sebelum hari berikutnya menginjak malam, pada 5 Agustus, pukul 2 siang, tes telah berhasil dilakukan atas sebanyak 379.000 orang. Sejauh ini, belum ada lagi yang ditemukan positif.

Sebagai kota kecil dengan jumlah ranjang rumah sakit terbatas, Macau memang tak punya kapasitas menangani wabah. Oleh karena itulah, pemerintah mereka memaksimalkan tindakan preventif dan penanganan radikal. Data RS Conde S. Januario hanya memperlihatkan jumlah 476 ranjang, RS Kiang Wu menyediakan 466 ranjang, dan Macau University of Science and Technology (MUST) Hospital cuma memiliki 60 tempat tidur untuk pasien rawat inap. Tidak ada cukup tempat untuk merisikokan keselamatan 659.000 penduduk mereka.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun