Lincoln dulu mendefiniskan demokrasi goverment of the people, by the people, and for the people(pemerintah dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat), namun di Indonesia konsep ini terbalik menjadi goverment off the people(pemerintah terputus dari rakyat), buy the people(membeli rakyat), dan force the people(menekan rakyat).
Harapan selanjutnya dari Kabinet Kerja yang dipimpin oleh Jokowi adalah murni bekerja semaksimal mungkin, dan semoga istilah Kabinet kerja itu bukan singkatan dari Kabinet Keraton Jawa (Kerja). Sebab dari berbagai biografi para menteri tersebut, menteri yang berasal dari suku Jawa masih mendominasi.
Jokowi harus memperhatikan isu ini, memang dalam bernegara, nasionalisme itu harus tetap dikedepankan daripada etnisitas. Namun jika kita memperhatikan tesis yang dikatakan oleh John Naisbitt dalam bukunya Global Paradox(1994) menyatakan bahwa jika sebuah pemerintahan gagal menjinakkan isu-isu etnisitas, maka konflik antar etnis dalam negara tersebut sulit untuk dihindari. Pernyataan Naisbitt ini berkaca dari pengalaman kegagalan Yugoslavia dan beberapa negara di wilayah Eropa yang pecah menjadi beberapa negara disebabkan gagalnya menjinakkan isu etnisitas.
Terakhir, Selamat bekerja para Menteri yang baru.