Mohon tunggu...
Hanafi Izhar
Hanafi Izhar Mohon Tunggu... Lainnya - Penuntut Ilmu hingga akhir hayat

Senang ngopi dan berdiskusi.

Selanjutnya

Tutup

Ramadan

Hikmah Tradisi Membeli Baju Lebaran

24 April 2022   23:13 Diperbarui: 24 April 2022   23:32 533
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tebar Hikmah Ramadan. Sumber ilustrasi: PAXELS

Assalamualaikum wr wb muslimin dan muslimat, semoga Allah senantiasa memberkahi,merahmati dan menjaga kita semua dari segala keburukan.

...

Saudaraku seiman yang dirahmati Allah, Tidak terasa bulan puasa ini sebentar lagi akan pergi, dan disambut dengan kemeriahan Hari Raya Idul fitri.

...

Saudaraku seiman, pernahkah terlintas dipikiran kita ? kenapa setiap lebaran kita membeli baju baru? Kenapa orang tua kita sebegitu ingin anak-anaknya mendapat baju baru? sehingga cara apapun diusahakan untuk membeli baju baru ada yang sampai berhutang bahkan ada juga yang sampai mencuri (naudzubillahimindzalik) , Terlepas dari itu semua berikut ini adalah hikmah (pengajaran) dibalik tradisi membeli baju baru.

...

Entah mulai kapan tradisi membeli baju baru dilakukan di Indonesia, namun tahukah anda semua hikmah dibalik tradisi ini ? 

...

Tradisi membeli baju baru adalah implementasi dari sebuah hadits Nabi Saw, yang berbunyi seperti berikut : 

"Barangsiapa yang puasa Ramadhan dengan iman (keyakinan) dan ihtisab (pengharapan), telah diampuni dosanya yang telah lalu. . (HR. Bukhari Muslim)"

Kemudian hadits diatas juga dijelaskan oleh hadits lain dengan redaksi yang hampir sama :

Rasulullah SAW bersabda: "Sesungguhnya Romadhan adalah bulan Allah Azza wa Jalla telah mewajibkan berpuasa dan sesungguhnya kau telah menssunahkan bagi para Muslim menegakkan shalatnya (terawih), maka barangsiapa yang berpuasa dengan iman dan semata-mata ingin mendapatkan ridhoNya, keluar dari dosa-dosanya seperti hari ibunya melahirkannya." (HR Imam Ahmad/1596, Nasai, Ibnu Majah).

...

Lantas apa hubungan dua hadits diatas dengan membeli baju baru ?

...

Dua hadits diatas secara sederhana menjelaskan jika seseorang berpuasa dengan iman dan kesungguhan mengharap kebaikan, maka Allah Swt akan mengampuni dosanya dan mengembalikannya kedalam keadaan semula ketika ia dilahirkan (fitri). Dari sini nilai tersebut di transfer Ulama'  ke dalam tubuh umat islam, Kemudian sampai kepada orang - orang tua terdahulu dan sampai kepada kita dalam bentuk membeli baju baru. Kenapa bisa demikian ?

Saudaraku seiman, Bukankah orang tua kita pernah berkata "Kalo kamu gak puasa, kamu gak boleh lebaran" . "kalo kamu puasa nanti bapak belikan baju baru" , dan sebagainya.

Ungkapan - ungkapan ini merupakan rumusan dari hadits diatas,  "puasa" disini adalah sebuah keharusan , yang kemudian ketika seseorang berpuasa ia akan mendapat ganjaran (pahala) serta pengampunan dosa. Baju baru merupakan simbol dari "anak yang baru dilahirkan", yang didalamnya terdapat harapan agar orang yang berpuasa dapat menjadi pribadi yang baru, pribadi yang lebih baik dari kemarin, yaitu pribadi yang dapat menjaga hubungan kepada Sang Khalik dan Makhluknya sesuai dengan tabiat agama Islam. 

Saudaraku seiman, bukankah berpuasa mengajarkan kita arti dari bersabar dalam beribadah dan menahan godaan? arti dari disiplin waktu sehingga kita dapat bangun sahur? arti dari bersyukur ketika berbuka? arti dari kesederhanaan? dan ini semua dirumuskan menjadi sebuah simbol yaitu "baju baru".

Namun berapa banyak orang tua yang berusaha membelikan anaknya baju, walaupun berhutang ?

Betapa banyak kita lihat tempat ibadah ditinggalkan hanya untuk pergi ke Mall melihat dan membeli obral baju ? 

Belum lagi bagi yang tidak membeli baju baru, yang dapat membuat orang tersebut untuk kecewa, iri dan dengki.

Hal ini terjadi karena kita lebih fokus kepada tradisi dan melupakan nilai yang terkandung didalamnya. "Baju baru" yang harusnya menajadi simbol dari sebuah kemenangan, justru membawa kemalangan. Yang harusnya menjadi simbol dari pengharapan justru menjadi sebuah penjerumusan. 

Hal Ini juga terjadi karena syaithan dan bala tentaranya tidak akan senang jika umat ini menjadi lebih baik. Tegasnya kenapa ini semua bisa terjadi? karena kita melupakan esensi dari Bulan Ramadhan. Semoga Allah menjaga kita semua dari keburukan dan bisikan syaithan.

Saudaraku seiman, orang yang paham akan makna dari Ramadhan, tidak akan pernah terbujuk rayu syaithan, tidak akan keluar dari mulutnya , dan terlintas dihatinya kekecewaan, keirian dan kedengkian. Mereka tidak akan lupa tujuan asli dari Ramadhan yaitu agar muncul ketakwaan dalam pribadi muslim yang mendorongnya untuk senantiasa berusaha lebih baik dari hari kemarin.

Semoga tulisan singkat ini dapat bermanfaat bagi kita semua. 

Fastabiqul Khairat (berlomba-lombalah dalam kebaikan). 

Wallahu 'alam bishawab.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun